banyak, karena harus mempersiapkan alat yang digunakan yaitu berupa kartu soal maupun jawaban.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Putri Sri Wulandari 2013 yang berjudul “Pembelajaran Akuntansi dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Make a Match untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMK Veteran Cirebon”. Hasil penelitian menunjukkan
peningkatan untuk prestasi belajar yang ditunjukkan dari hasil perolehan skor rata-rata pada Siklus I adalah 76,26, Siklus II sebesar 80,83, Siklus III
mencapai 89,42. Dalam hal ini pada Siklus I ke Siklus II terjadi peningkatan sebesar 0,19 sedangkan pada Siklus II ke Siklus III sebesar
0,44. Bila dibandingkan dengan perolehan skor rata-rata sebelum adanya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match nilai rata-rata
siswa adalah 52,06. Selain itu peningkatan prestasi belajar siswa juga ditunjukkan dari perolehan skor rata-rata tes ketuntasan belajar sebesar
89,47 menyatakan 91 siswa dinyatakan tuntas dari jumlah keseluruhan siswa sebanyak 22 orang. Sedangkan pada aktivitas siswa pada Siklus I
sebesar 66, Siklus II sebesar 76, Siklus III sebesar 95. Respon siswa terhadap
pembelajaran akuntansi
dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe make a match menunjukkan respon yang baik
sebesar 91,6. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri Sri Wulandari adalah sama-sama menerapkan model
pembelajaran kooperatif teknik Make a Match, selain itu juga sama-sama
meneliti tentang prestasi belajar siswa. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Putri adalah waktu, tempat dan subjek penelitian.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Sari Sidadolog 2012 yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dalam
Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X SMK Krakatau Medan Tahun Ajaran 20112012”. Hasil penelitian
menunjukkan peningkatan motivasi belajar siswa, yaitu pada siklus I terdapat 62,5 menjadi 78,5 pada siklus II. Selain itu juga terdapat
peningkatan prestasi belajar yang dilihat dari hasil tes siswa yang tuntas pada siklus I sebesar 62,5 menjadi 96,87 pada siklus II. Persamaan
penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari Sidadolog adalah sama-sama menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik Make a
Match, selain itu juga sama-sama meneliti tentang motivasi dan prestasi belajar siswa. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Sari adalah waktu,
tempat dan subjek penelitian. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Indahwati 2010 yang berjudul
“Penerapan Pembelajaran Kooperatif Metode Make A Match untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS pada Mata
Pelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal Umum di SMA Kertanegara Malang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Make A Match
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dilihat dari proses pembelajaran, yaitu pada siklus I 76,67 meningkat pada siklus II menjadi
88,33. Sedagkan aktivitas siswa ditinjau dari aspek afektif siswa, yaitu
pada siklus I 60,9 meningkat pada siklus II menjadi 91,3. Hasil belajar mengalami peningkatan dari sebelum tindakan skor rata-rata hasil belajar
sebesar 65,7 dengan ketuntasan belajar 52,2. Pada siklus I hasil belajar ditinjau dari aspek kognitif sebesar 65,2 meningkat pada siklus II
menjadi 87. Sedangkan hasil belajar dilihat dari aspek psikomotorik pada siklus 1 sebesar 65,2 meningkat pada siklus 2 mencapai 87. Persamaan
penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Indahwati adalah sama-sama menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik Make A
Match dan meneliti hasil belajar kognitif. Perbedaaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Indahwati adalah waktu, tempat, objek
dan subjek penelitian.
C. Kerangka Berpikir
Terdapat beberapa permasalahan yang menyebabkan rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa, yaitu siswa dalam proses pembelajaran kurang
antusias dan terlihat bosan dikarenakan model yang digunakan belum sepenuhnya berpusat pada siswa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kegiatan
siswa di luar kegiatan belajar. Guru kurang memperhatikan motivasi belajar dan kenyamanan siswa dalam proses pembelajaran.
Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi adalah dengan
menerapkan pembelajaran kooperatif. Dengan menerapkan model ini maka guru menjadi tidak terlalu dominan. Selain itu, dengan model ini siswa akan
lebih termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru hanya sebagai