Batalnya Perkawinan HUKUM PERKAWINAN

Pada umumnya suatu perjanjian kawin dibuat dengan alasan : 106 1 Bilamana terdapat sejumlah harta kekayaan yang lebih besar pada salah satu pihak daripada pihak yang lain; 2 Kedua belah pihak masing-masing membawa masukan penghasilaan yang cukup besar; 3 Masing- masing mempunyai usaha sendiri-sendiri, sehingga andaikata salah satu jatuh bangkrut pailit, yang lain tidak tersangkut; 4 Masing-masing bertanggungjawab atas utang-utang yang mereka buat sebelum kawin. 107

E. Batalnya Perkawinan

Hal-hal yang terkait dengan pembatalan perkawinan terdapat dalam Pasal 22-28 UU No.1 1974 Ketentuan tentang dapat batalnya perkawinan terdapat dalam pasal 22 UU No.1 1974 bahwa suatu perkawinan dapat dibatalkan apabila para pihak tidak memenuhi syarat-syarat untuk melangsungkan perkawinan. Dalam bagian penjelasan pasal 22 UU No.1 1974 pengertian “dapat” pada pasal tersebut diartikan “bisa batal” atau “bisa tidak batal”, bilamana menurut ketentuan hukum agamanya masing-masing tidak menentukan lain. Adapun pihak-pihak yang dapat mengajukan pembatalan perkawinan, menurut pasal 23 UU No.1 1974 ialah: 1. Para keluarga dalam garis keturunan lurus ke atas dari suami atau istri; 2. Suami atau istri; 3. Pejabat yang berwenang hanya selama perkawinan perkawinan belum diputuskan; 4. Pejabat yang ditunjuk tersebut ayat 2 pasal 16 undang-undang ini dan setiap orang yang mempunyai kepentingan hukum secara langsung terhadap perkawinan tersebut, tetapi hanya setelah perkawinan itu putus. Apabila seseorang masih terikat perkawinan dengan salah satu dari kedua belah pihak dan dasar masih adanya perkawinan dapat mengajukan pembatalan perkawinan yang baru, dengan tidak mengurangi ketentuan pasal 3 ayat 2 dan pasal 4 undang-undang ini pasal 24. Permohonan pembatalan perkawinan diajukan kepada pengadilan dalam daerah hukum dimana perkawinan dilangsungkan atau ditempat tinggal kedua suami istri, suami atau istri pasal 25. Dalam ketentuan pasal 26 ayat 1 UU No. 1 Tahun 1974 bahwa suatu perkawinan yang dilangsungkan di muka pegawai pencatatan perkawinan yang tidak berwenang, wali nikah yang tidak sah atau yang dilangsungkan tanpa dihadiri oleh dua orang saksi, dapat dimintakan 106Titik Triwulan Tutik, op. cit., h.129. 107Soetojo Prawirohamidjojo, Pluralisme dalam Perundang-undangan Perkawinan di Indonesia Surabaya : Airlangga University Press, 2002, h.58. 62 pembatalannya oleh para keluarga dalam garis keturunan lurus keatas dari suami atau istri, jaksa dan suami atau istri. Hak untuk membatalkan oleh suami atau istri berdasarkan alasan dalam ayat 1 pasal 26, gugur apabila mereka telah hidup bersama sebagai suami istri dan dapat memperlihatkan akta perkawinan yang dibuat pegawai pencatat perkawinan yang tidak berwenang dan perkawinan harus diperbaharui supaya sah. Seorang suami atau istri dapat mengajukan permohonan pembatalan perkawinan apabila perkawinan dilangsungkan dibawah ancaman yang melanggar hukum. Selain itu seorang suami atau istri dapat mengajukan permohonan pembatalan perkawinan apabila pada waktu berlangsungnya perkawinan terjadi salah sangka mengenai diri suami atau istri. Apabila ancaman telah berhenti, atau yang bersalah sangka itu menyadari keadaannya, dan dalam jangka waktu enam bulan setelah itu masih tetap sebagai suami istri dan tidak mempergunakan haknya untuk mengajukan permohonan pembatalan, haknya gugur. Saat batalnya perkawinan, menurut Pasal 28 ayat 1 UU No.1 1974 jo Pasal 37 PP No.9 Tahun 1975, ialah dimulai setelah keputusan pengadilan mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan berlaku sejak saat berlangsungnya perkawinan. Keputusan tidak berlaku surut terhadap Pasal 28 ayat 2 UU No.1 1974: a. Anak-anak yang dilahirkan dari perkawinan tersebut; b. Suami atau istri yang bertindak dengan itikad baik, kecuali terhadap harta bersama, bila pembatalan perkawinan didasarkan atas adanya perkawinan lain yang lebih dahulu; c. Orang yang ketiga lainnya tidak termasuk dalam a dan b sepanjang mereka memperoleh hak-hak dengan itikad baik sebelum keputusan tentang pembatalan mempunyai kekuatan hukum tetap.

F. Putusnya Perkawinan