b. Menfitnahmengajukan pengaduan terhadap pewaris melakukan kejahatan dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun Pasal 838 ayat 2 KUHPerdata
c. Orang tersebut memaksa untuk membuat menggugurkan surat wasiat Pasal 838 ayat 3 KUHPerdata
d. Orang tersebut menggelapkan, merusak, memalsukan surat wasiat pewaris Pasal 838 ayat 4 KUHPerdata
e. Menolak untuk menjadi ahli waris Pasal 1057 KUHPerdata
B. Terjadinya pewarisan
Pewarisan terjadi karena dua hal, yaitu : karena ditunjuk undang-undang ab-intestaat dan wasiat ad-testamento
1. Undang-undang ab- intestaat
Pewarisan menurut undang-undang ialah pembagian warisan kepada orang-orang yang ditunjuk lansung oleh undang-undang, baik karena mempunyai hubungan darah yang terdekat
dengan pewaris maupun karena terjadinya perkawinan dengan si pewaris. Hubungan kekeluargaan sampai derajat tertentu yang berhak menerima warisan oleh undang-undang
Pada pewarisan menurut undang-undang terdapat pengisian tempat plaatsvervulling artinya apabila ahli waris yang berhak langsung menerima warisan, telah mendahului meninggal
dunia atau karena sesuatu hal dinyatakan tidak patut menjadi ahli waris; maka anak-anaknya berhak menggantikan menjadi ahli waris dan demikianlah seterusnya.
Apabila si pewaris yang meninggal dunia tidak meninggalkan keturunan, suami atau isteri maupun saudara-saudara, maka terjadilah pecah dua kloving, artinya warisan harus dibagi dalam
dua bagian yang sama yaitu satu bagian untuk sekalian keluarga sedarah menurut garis pancar bapak lurus ke atas dan satu bagian lain untuk keluarga yang sama garis pancar ibu.
Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa kewarisan berdasarkan penunjukan undang- undang terjadi karena :
a. Haknya sendiri b. Penggantian
Syarat-syarat penggantian yaitu : 1. Yang diganti mati terlebih dahulu dari pewaris
2. Yang mengganti adalah keturunan sah dari yang diganti 3. Yang mengganti adalah anak dari orang yang berada disamping orang-orang yang berhak
lainnya.
128
2. Wasiat Testamen
a. Pengertian wasiat testamen
Dalam Pasal 875 KUHPerdata yang dimaksud wasiat testamen adalah suatu akta yang
memuat pernyataaan seseorang tentang apa yang dikehendaki agar terjadi setelah ia meninggal dunia, dan olehnya dapat dicabut kembali.
Pewarisan berdasarkan wasiat merupakan pembagian warisan kepada orang-orang yang berhak menerima warisan atas kehendak terakhir wasiat si pewaris. Wasiat itu harus dinyatakan
dalam bentuk tulisan misalnya dalam akta notaris warisan testamenter. b. Unsur-unsur testamen :
1. Akta, artinya testamen yang harus dibuat dalam bentuk akta tertulis. Jadi dapat dibuat dalam bentuk : akta otentik dan akta di bawah tangan;
2. Pernyataan kehendak, artinya pernyataan kehendak terakhir dari si pembuat testamen dan merupakan tindakan hukm sepihak jadi hukum merupakan perjanjian karena
testamen tidak ada kata sepakat. 3. Apa yang akan terjadi setelah ia meninggal dunia. Artinya testamen berlaku setelah si
pembuat surat wasiat telah meninggal dunia. 4. Dapat dicabut kembali. Artinya, surat wasiat itu dapat dicabut kembali oleh si pembuat
surat wasiat, pada saat masih hidup. c. Bentuk-bentuk surat wasiat :
1. Olografis, adalah surat wasiat yang seluruhnya harus ditulis dan ditanda tangani sendiri oleh testateur pembuat wasiat kemudian dibawa ke notaris yang disaksikan dua saksi,
kemudian notaris membuat surat penyimpanan surat wasiat itu akta van depot. 2. Surat wasiat umum adalah surat wasiat yang dibuat oleh testateur dihadapan notaris atas
pembimbing notaries; 3. Surat wasiat rahasia adalah surat wasiat yang dibuat dan ditanda tangani sendiri oleh
testateur kemudian dibawa ke notaris dalam keadaan tertutup tersegel
C. Asas hukum waris