1. Adanya tempat tertentu tetap atau sementara; 2. Adanya orang yang selalu hadir pada tempat tersebut.
3. Adanya hak dan kewajiban. 4. Adanya prestasi.
Arti penting penentuan tempat tinggal domisili adalah dimana seseorang harus dicari bila ada hubungan hukum antara duapihak, seperti :
54
a. Dimana seseorang harus menikah Pasal 78 KUHPerdata, b. Dimana seseorang harus dipanggil oleh pengadilan Pasal 1393 KUHPerdata,
dan c. Pengadilan mana yang berwenang terhadap seseorang Pasal 207 KUHPerdata dsb, serta mamfaat lainnya penentuan tempat tinggal domisili ini adalah dapat ditentukan tempat
pendaftaran akta tertentu misalnya pendaftaran kelahiran pada pada kantor catatan sipil tertentu. Misalnya,seorang anak lahir di Makassar maka pendaftaran kelahirannya pada Kantor Catatan Sipil
Kodya Makassar, bukan pada Kantor Catatan Sipil Sungguminasa.
2. Macam Domisili
Dalam ilmu menurut Soeroso
55
, dalam penentuan domisili seseorang harus memenuhi dua2 kriterium :
a. Animus kehendak, ialah kehendak untuk menetapkan atau mengubah tinggal tinggal. b. Corpus perbuatan ialah tingkah laku yang menunjukkan dilaksanakannya kehendak
tersebut. Berdasarkan pada kriterium yang kedua menurut Harjowijaya,
56
bahwa sesorang tidak perlu selalu berada di tempat tinggal utama pokok, karena hal itu bukan merupakan syarat mutlak.
Selain kriterium tersebut, penentuan domisili juga dapat didasarkan atas dua2 hal: a. Dimana seseorang harus dianggap selalu berada untuk memenuhi kewajibannya dan
melaksanakan hak-haknya. Contohnya : Seorang Pegawai UIN Alauddin Makassar yang dalam kenyataannya
bertempat tinggal di Sungguminasa akan dikatakan bertempat tinggal di Makassar, karena meskipun ia bertempat tinggal di Sungguminasa, Makassar adalah tempat dimana
ia melaksanakan hak-hak serta memenuhi kewajibannya. b. Dimana perbuatan hukum harus atau dapat dilakukan oleh kompetensi suatu instansi
yang bersangkutan. Contohnya :
54Titik Triwulan Tutik, op. cit., h.56 55Soeroso, Perbandingan, h.167.
56Ibid. .
24
Dalam Pasal 76 KUHPerdata junto Pasal 2-9 PP No.9 Tahun 1975, ditentukan bahwa perkawinan harus dilakukan dihadapan Pegawai Pencatat Nikah dari salah satu pihak
yang hendak kawin. Bunyi pasal tersebut menunjukkan bahwa untuk melaksanakan perbuatan hukum berupa perkawinan harus ada tempat tinggal yang tertentu dan instansi
yang berkompoten mencatat dalam wilayah hukum tersebut. Domisili juga dapat dibedakan menurut sistem yang mengaturnya,yaitu menurut Common
Law hukum Inggris dan hukum Eropa Continental. Didalam Common Law hukum Inggris, domisili dibagi menjadi tiga macam yaitu:
57
a. Domicile of origin,adalah tempat tinggal seseorang ditentukan oleh tempat asal seseorang sebagai tempat kelahiran ayahnya yang sah;
b. Domicile of dependence, adalah tempat tinggal yang ditentukan oleh domisili dari ayah bagi anak yang belum dewasa,domisili ibu bagi anak yang tidak sah, dan bagi seseorang istri
ditentukan oleh domisili suaminya. c. Domicile of choice, adalah temat tinggal yang ditentukan olehdari pilihan seseorang yang
telah dewasa, disamping tindak tanduknya sehari-hari. Didalam hukum Eropa Kontitental, khususnya KUHPerdata dan NBW BW Baru negeri
Belanda,tempat tinggal dibedakan menjadi dua macam, yaitu: a. Tempat kediaman yang dipilih.
b. Tempat kediaman yang sesungguhnya. Tempat kediaman yang sesungguhnya adalah melakukan perbuatan hukum pada umumnya.
Tempat kediaman yang sesungguhnya dibedakan menjadi dua macam yaitu; 1 Tempat kediaman sukarela atau yang berdiri sendiri adalah tempat kediaman yang
tidak bergantungditentukan oleh hubungannya dengan orang lain. 2 Tempat kediaman yang wajib adalah tempat kediaman yang ditentukan oleh
hubungan yang ada antara seseorang dengan orang lain,misalnya antara istri dengan suaminya,antara anak dengan walinya,dan antara curatele dengan curator-nya
pengampunya. Ketentuan-ketentuan yang mengatur tempat kediaman yangsesungguhnya, terdapat didalam
Pasal 20-23 KUHPerdata. Ketentuan tersebut dikemukakan berikut ini. 1 Pasal 20 KUH Perdata; Domisili pengawai adalah tempat kediaman pengawai
adalah tempat dimana dia melaksanakan jabatanya. 2 Pasal 21 KUH Perdata: Domisili istri,anak dibawah umur dan kuratel. Seorang istri
yang tidak bercerai dan tidak berpisah meja dan tempat tidur,maka tempat kediamanya pada domisili suaminya.Tempat domisili dari anak dibawah umur
57 Salim, op. cit., h.37-40
25
adalah ditempat orang tuanya bertempat tinggal atau walinya. Orang dewasa yang berada dibawah pengampunan Curatele adalah mengikuti tempat kediaman
kuratornya pengampunya. 3 Pasal 22 KUH Perdata : Domisili Buruh Ada tiga golongan buruh,Yaitu:Buruh
dibawah umur,buruh Kuratel,dan buruh yang tinggal dirumah majikan. Buruh dibawah umur mengikuti tempat tinggal orang tuanya.Buruh dibawah pengampuan
Curatele, tempat tinggalnya mengikuti tempat tinggal curator-nya Pengampunya. Buruh yang bertempat tinggal dirumah majikannya dalam praktek
saat ini seorang buruh bebas memilih tempat tinggal tergantung perjanjian awal sebelum bekerja .
4 Pasal 23 KUH Perdata : Tempat kediaman orang meninggal Dunia seorang yang meninggal dunia,ditentukan tempat kediamannya di tempat ia berdiam terakhir.
Domisili yang dipilih domocili of choice dapat dibedakan menjadi dua macam dikemukakan berikut ini.
1 Domisili yang ditentukan oleh UU, adalah tempat kediaman yang dipilih berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan.
Biasanya terdapat dalam hukum acara, waktu melakukan eksekusi, dan orang orang yang mengajukan eksepsi tangkisan. Hal ini dapat dilihat dalam Pasal 66 UU
Nomor 7 Tahun 1989 tentang peradilan agama, yang berbunyi :”Seorang suami yang ingin menggungat istrinya maka ia harus mengajukan gugatan di tempat
tinggal istrinya,” 2 Domisili secara bebas ,adalah tempat kediaman yang dipilih secara bebas oleh para
pihak yang akan mengadakan kontrak atau hubungan hukum. Misalnya, A melakukan pembayaran pada B maka kedua belah pihak memilih kantor Notaris
sebagai tempat pembayaran. Dasar Hukumnya adalah Pasal 24 KUH Perdata. Ada empat syarat yang harus dipenuhi oleh para pihak dalam menentukan domisili yang
dipilih, yakni: a Pilihan harus terjadi dengan perjanjian.
b Perjanjian harus diadakan secara tertulis. c Pilihan hanya dapat terjadi untuk satuatau lebih perbuatan hukum atau hubungan
hukum tertentu. d Untuk pilihan itu diperlukan adanya kepentingan yang wajar.
Dari keempat syarat itu, syarat yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak adalah syarat kedua,yaitu perjanjian yang dibuat dalam bentuk perjanjian dibawah tangan
dan perjanjian autentik.Perjanjian autentik adalah suatu perjanjian yang dibuat 26
dimuka dan atau dihadapan pejabat yang berwenag, Seperti Notaris , Camat , dan Juru sita.
D. Catatan Sipil 1. Konsep Dasar Catatan Sipil