Orang dalam bentuk Badan Hukum

Walinya, jika anak tersebut sudah tidak lagi berada di bawah kekuasaan orang tuanya artinya hanya ada salah satu dari orang tuanya saja. Berikut di bawah ini beberapa peraturan perundangan yang menegaskan standar usia 18 tahun sebagai usia dewasa, yang berkorelasi dengan kecakapan melakukan perbuatan hukum, antara lain: Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak Pasal 5 dan 61 juga menetapkan usia dewasa 18 tahun bandingkan dengan KUHPidana=16 tahun. Begitu pula yang terdapat dalam Pasal 5-6, 9,21-22 dan 41 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, Seseorang dinyatakan dewasa apabila ia telah berumur 18 tahun. Hal yang sama, Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Peraturan Jabatan Notaris Pasal 39 jo 30 juga menetapkan usia dewasa 18 tahun Mencermati argumentasi kedewasaan tersebut di atas, sudah selayaknya usia kedewasaan 21 tahun dalam KUHPerdata yang terdapat dalam Pasal 330 jo 1330-nya ditinggalkan.Pergeseran standar usia 18 tahun sebagai standar usia dewasa kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum sudah lazim juga dilakukan diberbagai negara yang menganut sistem civil law maupun common law, 44 termasuk Belanda sendiri sebagai pemberi rujukan di Indonesia di masa lalu.

3. Orang dalam bentuk Badan Hukum

Pengertian Badan Hukum adalah perkumpulan yang dibentuk oleh manusia untuk tujuan- tujuan tertentu Badan Hukum adalah pendukung hak dan kewajiban berdasarkan hukum yang bukan manusia. Sebagai subyek hukum badan hukum mempunyai kewenangan untuk melakukan tindakan hukum, misalnya mengadakan perjanjian dengan pihak lain, mengadakan transaksi jual beli dan lain sebagainya. Sudah tentu pelaksanaan tindakan hukum tadi dilakukan oleh para pengurus badan hukum tersebut. 45 Menurut hukum suatu badan hukum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu badan hukum publik dan badan hukum perdata. Badan hukum publik, yaitu suatu badan hukum yang didirikan dan diatur menurut hukum publik. Contohnya desa, kotamadya, provinsi, dan negara. Sedangkan badan hukum perdata, yaitu badan hukum yang didirikan dan diatur menurut hukum perdata. Contohnya: perseroan terbatas, 44Agus Yudha Hernoko, Hukum Perjanjian.Asas Proporsionalitas Dalam Kontrak Komersial Jakarta : Laksbang, 2008,167. 45Dudu Duswara Machmuddin , op. cit., h. 35. 21 koperasi, yayasan, gereja Badan hukum perdata Barat, gereja Indonesia, mesjid, wakaf, koperasi Indonesia Badan hukum perdata Indonesia. Suatu badan hukum hampir selalu memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Memiliki kekayaan yang terpisah dari kekayaan anggotanya; b. Memiliki hak dan kewajiban yang terpisah dari hak dan kewajiban para anggotanya secara pribadi; c. Memiliki sifat kesinambungan, sebab hak dan kewajiban badan hukum tetap melekat walaupun anggotanya silih berganti. Di samping itu, dilihat hari bentuknya badan hukum dapat berbentuk: a. Korporasi corporation, yaitu sekumpulan orang, yang untuk hubungan hukum tertentu sepakat untuk bertindak dan bertanggung jawab sebagai satu subyek hukum tersendiri. Misalnya: Perseroan Terbatas PT, Partai Politik Parpol, dan lain sebagainya; b. Yayasan foundation, yaitu kekayaan yang bukan milik seseorang atau suatu badan hkum, yang diberi tujuan tertentu. Yayasan tidak memiliki anggota, yang ada hanyalah pengurus yayasan. Sebagai landasan Yuridis dari suatu badan hukum, akan diemukakan beberapa teori anggapan dari para pakar hukum terkenal, yaitu: 46 a. Teori Fiksi Fictie Theorie dari F.C. von Savigny. Menurut teori ini, badan hukum itu semata-mata buatan negara. Selain negara, badan hukum itu merupakanfiksi semata. Artinya sesuatu yang sesungguhnya tidak pernah ada, akan tetapi dihidupkan dalam bayangan manusia guna menerangkan sesuatu. 47 b. Teori Kekayaan Tujuan Zweckvermorgen Theorie dari Brinz. Menurut teori ini, hanya manusialah yang dapat menjadi subyek hukum dan kekayaan yang dianggap milik suatu badan hukum sebenarnya milik suatu tujuan. Teori ini hanya dapat menerangkan landasan yuridis dan yayasan. 48 c. Teori Organ Orgaan Theorie dari Otto von Gierke. Menurut teori ini, badan hukum itu diibaratkan seperti manusia sesuatu yang sungguh- sungguh menjelma dalam pergaulan hukum eine leiblichgeistige Lebenseinheit. Selanjutnya menurut teori ini disebutkan bahwa badan hukum itu menjadi suatu 46Ibid., h.36-37. 47 Friedrich Carl von Savigny, Sistem des Heutigen Romishen Rechts, II, 1866, par, 85, dalam E. Utrecht, op. cit., h. 239. 48 A. Brinz, Lehrbuch der Pandacten, III, 1883, dalam E. Utrecht, ibid., h. 240. 22 Verbandpersonlichkeit, yaitu suatu badan yang membentuk kemauannya dengan perantaraan alat-alat yang ada padanya, seperti manusia. 49 Jadi, berfungsinya badan hukum dipersamakan dengan manusia. d. Teori Milik Bersama Propiete Collective dari Planiol dan Molengraaff. Menurut teori ini hak dan kewajiban badan hukum itu pada hakikatnya adalah hak dan kewajiban anggota secara bersama-sama. Maka dari itu badan hukum hanyalah merupakan konstruksi yuridis semata. 50 Disamping empat teori yang telah dikemukakan, perlu juga diperhatikan pandangan dari Leon Dugit. 51 Ia pada intinya mengtakan bahwa hanya manusialah yang dapat menjadi subyek hukum, selain manusia tidak ada subyek hukum.

C. Tempat Tinggal Domisili 1. Pengertian