a. diri anak b. harta benda anak
Wali sedapat-dapatnya diambil dari keluarga terdekat si anak atau orang lain yang sudah dewasa, jujur, berfikiran sehat dan berkelakuan baik.
6. Wali dapat dicabut kekuasanya dengan keputusan pengadilan pasal 52 UUP, apabila :
a. sangat melalaikan kewajibannya b. berkelakuan buruk
7. Kewajiban seorang wali :
1. mengurus harta benda milik anak dengan sebaik mungkin 2. melaporkan dan mempertanggung jawabkan pengurusannya setelah anak itu dewasa
8. Larangan seorang wali :
a. meminjam untuk kepentingan anak itu b. menjual dan menggadaikan harta benda dan tak bergerak, surat-surat sero dan hak-hak
tagihan milik anak tampa izin hakim.
D. Pendewasaan Handlichting
Pendewasaan artinya ialah suatu pernyataan tentang seorang yang belum mencapai usia dewasa sepenuhnya atau hanya untuk beberapa hal saja dipersamakan dengan orang yang sudah
dewasa. Ketentuan tentang pendewasaan dapat dilhat dalam Pasal 419-432 KUHPerdata. Anak yang sudah berumur 20 tahun dapat bermohon kepada Presiden untuk dijadikan sebagai
anak yang sudah dewasa . Presiden dapat memutuskan apabila setelah mendapat pertimbangan dari Mahkamah Agung dan Mahkamah Agung meminta pertimbangan dari kedua orang tuanyawali dan
atau wali pengawas. Anak tersebut yang dinyatakan dewasa tetap harus mendapat izin kedua orang tuanya apabila ia hendak menikah pasal 35 dan 37 KUHPerdata.
E. Pengampuan Curatel
Pengampuan artinya ialah setiap orang dewasa, yang selalu berada dalam keadaan dungu, sakit otak atau mata gelap ditaruh di bawah pengampuan, pun jika ia kadang-kadang cakap dalam
mempergunakan pikirannya. Dengan demikian orang yang mempunyai kondisi seperti itu untuk mengurus urusannya dapat dimintakan pengawaspengampucurator. Ketentuan hukum
pengampuan terdapat dalam 433-462 KUHPerdata.
Alasan orang yang harus dibawah pengampuan: a. pemboros
b. lemah pikiran c. kekurangan daya berpikir : sakit ingatan, dungu disertai dengan mengamuk 433-434
KUHPerdata.
70
Dengan diletakkannya seseorang dalam lembaga pengampuan, maka segala tindakan orang- orang yang berada di bawah pengampuan tersebut harus dilaksanakan oleh pengampuannya, yang
demi hukum bertindak untuk dan atas nama orang yang diampu oleh pengampu tersebut.
G. Orang yang hilang Afwezigheid
Orang yang hilang ialah orang yang meninggalkan tempat selama 5 tahun tanpa kabar sama sekali. Keadaan “tidak ada di tempat” tidak menghentikan wewenang berhaknya seseorang, dengan
demikian statusnya tetap sebagai persoon yang mempunyai kewenangan dalam hukum dalam perbuatan hukum tertentu.Akan tetapi keadaan seperti itu menimbulkan ketidakpastian hukum. Hal
ini merupakan salah satu penyebab pembuat undang-undang mengatur prihal “tidak ada di tempat”. Orang yang hilang kaitannya dengan harta bendanya, terbagi tiga 3 yaitu :
112
a. Orang yang hilang tanpa meninggalkan surat kuasa kepada orang lain untuk mengurus kepentingan-kepentingannya, maka 5 tahun lewat harus dimintakan kepada hakim untuk
memutuskan ia telah meninggal dunia. b. Apabila ia meninggalkan tempat dan menunjuk kuasa untuk mengurus kepentingan-
kepentingannya, maka nanti setelah 10 tahun barulah ia dapat dinyatakan telah meninggal dunia.
c. Apabila yang tidak ada di tempat merupakan Anak Buah Kapal ABK atau penumpang kapal yang dinyatakan hilang atau mengalami kecelakaan, 1 tahun sudah dapat dimintakan
persangkaan mati. Setelah seseorang dinyatakan meninggal dunia, maka ada dua akibat hukum yang dapat
terjadi yakni : 1. hartanya dapat dibagi-bagi oleh ahli warisnya tetapi tidak boleh dijual, kecuali setelah
lewat 30 tahun ia dinyatakan meninggal dunia oleh hakim, maka hartanya dapat dibagi-bagi secara tetap oleh para ahli warisnya.
2. orang yang ditinggalkan suami atau isteri dapat kawin lagi dengan izin hakim.
112R.Soetojo Prawirohamidjojo dan Asis Safioedin, op. cit., h.219.
71
BAB VI HUKUM BENDA
A. Konsep Dasar Hukum Benda 1. Pengertian
Hukum Benda zakenrecht adalah keseluruhan dari kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan –hubungan hukum antara subyek hukum dengan benda dan hak kebendaan.
Pengertian benda menurut Pasal 499 KUHPerdata adalah segala sesuatu yang dapat “dihaki” atau menjadi objek hak milik. Dengan demikian menurut hukum benda adalah sesuatu yang dapat
dimiliki oleh subyek hukum. Yang dapat dimiliki oleh orang disebut juga dengan objek hukum, yaitu segala sesuatu yang bermamfaat bagi subyek hukum serta yang dapat menjadi objek dalam
suatu perhubungan hukum, yang dapat menjadi objek hukum adalah benda zaak yaitu segala barang-barang dan hak-hak yang dapat dimiliki subyek hukum. Yang menjadi subyek hukum
adalah orang, baik dalam bentuk sebagai manusia pribadi maupun dalam bentuk badan hukum.
2. Penggolongan Benda
Benda dapat dibedakan atas empat 4 golongan, yaitu sbb : a. Benda bergerak - benda tak bergerak Pasal 503 KUHPerdata.
b. Benda yang dapat diganti – benda yang tidak diganti istilah “dihabiskan” dalam pasal 505 KUHPerdata kurang tepat.
c. Benda yang dapat dibagi dan benda yang tidak dapat dibagi. d. Benda yang boleh diperdagangkan dan benda diluar perdagangan.
a. Benda Bergerak Tidak Tetap – Benda tak Bergerak Benda Tetap Yang dimaksud dengan benda bergerak adalah benda-benda yang secara fisik mudah
dipindah-pindahkan. Benda bergerak dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :a. Karena sifatnya, suatu benda
yang tidak berhubungan tanah seperti sepeda, meja, dan sebagainya, b Karena penentuan undang-udang segala hak kebendaan dan hak tagihan yang mengenai benda bergerak.
Sedangkan yang dimaksud dengan Benda tak Bergerak yaitu suatu benda secara fisik tidak mudah atau tidak bisa dipindahkan.
Ada tiga jenis benda tak bergerak a. Karena sifatnya , yaitu tanah serta segala sesuatuyang erat melekat pada tanah seperti bangunan, tanaman, bahan tambang dalam tanah dsb, b.Karena
tujuan pemakaiannya, suatu benda yang dipasang di atas atau dalam tanah untuk jangka waktu yang lama misalnya : mesin dalam pabrik, c. Karena penentuan undang-undang, yaitu termasuk
kategori benda tidak bergerak karena ditetapkan oleh undang-undang semata, walau dalam
72