Proses kedatangan Belanda di Indonesia Dibagi atas 4 tahap, yaitu: Keadaan pada masa Penjajahan Belanda

BAB II SEJARAH DAN KEDUDUKAN HUKUM PERDATA

A. Masa Penjajahan Belanda

Pada umumnya hukum yang berlaku di Indonesia berasal dari Hukum Perancis, yaitu pada masa kekuasaanRezim Napoleon Bonaparte menjajah Belanda, maka sistem hukumnya diberlakukan juga di Negeri Belanda kemudian Belanda menjajah Indonesia, maka sistem hukum Belanda juga ikut diberlakukan di Indonesia.

1. Proses kedatangan Belanda di Indonesia Dibagi atas 4 tahap, yaitu:

26 a. Berdagang b. Berdagang dan menduduki sebagian wilayahdaerah tanah air c. Berdagang dan menempati daerah serta memperluas daerahnya. d. Berdagang dan menjajah Indonesia

2. Keadaan pada masa Penjajahan Belanda

Hukum yang berlaku di Indonesia pada dasarnya hukum yang berasal dari Belanda yaitu berdasarkan Pasal 131 2 IS, pasal ini mengandung asas konkordansi artinya orang-orang Eropa yang berada di Indonesia di berlakukan Burgelijk Wetbook BW dari Belanda, kecuali : 27 1. Ada suatu keadaan istimewa yang terjadi di Indonesia. 2. Ada peraturan bersama yang berlaku untuk orang Eropa dan penduduk lainya. Burgelijk Wetbook BW hanya berlaku pada golongan orang-orang : 1. Orang-orang Eropa 2. Orang-orang Indonesia turunan Eropa 3.Orang-orang yang dipersamakan dengan orang Eropa orang Kristen. Pada masa penjajahan Belanda, wilayah jajahan Belanda dikenal dengan nama Hindia Belanda Nederland voor Indie sedangkan Peraturan Ketatanegaraan Hindia Belanda lebih dikenal dengan sebutan Indische Staatsregeling IS.Berdasarkan Pasal 163 Indische Staatsregeling IS Hindia Belanda membagi penduduknya atas 3 golongan, yaitu : a. Golongan Eropa, terdiri dari ; 1. Orang Belanda 2. Orang yang berasal dari Eropah 3. Orang Jepang, BW diberlakukan terhadap orang Jepang berdasarkan adanya : 26I Gede AB Wiranata, Hukum Adat Indonesia-Perkembangannya dari Masa ke Masa Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 2002,30-39. 27 Soebekti, op. cit., h.9-14. 12 a. Perjanjian perdagangan dan perkapalan antara Nederland dengan Jepang. b. Belanda memberikan peluang kepada Jepang untuk dipersamakan dengan orang Eropah demi mempermudah perjanjiantransaksi. 4.Orang yang tidak termasuk orang BelandaEropah tetapi taat pada hukum keluarga yang sama dengan hukum keluarga yang terdapat dalam BW seperti: orang Amerika, Kanada, Afrika Selatan, Australia, Selandia Baru dsb. Terhadap golongan Eropah ini ditundukkan sepenuhnya BW. b. Golongan Timur Asing dapat dibedakan atas 2 macam : 1. Golongan Timur Asing berbangsaTionghoa China,atasnya berlaku sebagian besar ketentuan BW kecuali tentang upacara yang mendahului pernikahan serta penahananpenangguhan pernikahan, adopsi dan kongsi diatur tersendiri. 2. Golongan Timur Asing berbangsa bukan Tionghoa China seperti :Orang Arab, India, Pakistan dsb.Terhadap mereka tersebut diatas yang diberlakukan dari BW hanya dibidang hukum harta kekayaan harta benda , sedangkan hukum keluarga dan hukum waris kecuali testamen wasiat berlaku hukum adatnya masing-masing.Yang dimaksud dengan Hukum adat bagi orang-orang Arab adalah Hukum Islam yang dianutnya. Terhadap orang-orang Arab ini sangat tidak memungkinkan untuk ditundukkan pada hukum hukum keluarga dan waris Belanda karena terdapat perbedaan nilai tentang perbuatan tertentu, misalnya Hukum Islam membolekan poligami sedangkan BW tidak membolehkan. c. Golongan Bumi putera Yang termasuk didalam golongan Bumi Putera adalah orang Indonesia asli yang tidak beragama Kristen. Terhadap mereka diberlakukan hukum Adatnya masing-masing. Pada masa itu van Vollenhoven dalam bukunya Het Adatrecht van Nederlands Indie membagi hukum adat atas 19 wilayah hukum rechtskringen.

B. Masa Penjajahan Jepang