HFA Vollmar Sudikno Mertokusumo R. Soeroso Van Dunne Secara umum

berdirinya Fakultas hukum di Tanah air Indonesia, istilah Hukum Perdata terdapat berbagai istilah yang diberikan. a. Hukum Perdata Barat b. Hukum Perdata BW c. Hukum Perdata Namun, berkat hasil usaha Konsorsium Ilmu Hukum yang merupakan salah satu dari Konsorsium Ilmu Pengetahuan yang bernaung dibawah Koordinasi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada Maret 1973 3 , maka ragam istilah tersebut mengarah kesatu istilah yaitu “Hukum Perdata” Dilain pihak, istilah “Hukum Perdata” juga dikacaukan dengan istilah “Hukum Adat”, namun hasil usaha Konsorsium Ilmu Hukum juga berhasil memberikan istilah permanen kedua sistem hukum tersebut yaitu: a. Istilah hukum Perdata diberi istilah “Hukum Perdata” b. Istilah hukum Perdata Adat diberi istilah “Hukum Adat” Perbedaan antara Istilah “Hukum Perdata” dengan istilah “Hukum Adat” erat kaitannya dengan sejarah penjajahan Belanda di Indonesia yang menggolong-golongkan penduduk Indonesia dalam tiga 3 golongan pasal 163 Indische Staatsregeling IS dalam kaitannya dengan berlakunya Hukum Perdata atas mereka. Pedoman politik Pemerintah Hindia Belanda terhadap hukum di Indonesia ditegaskan dalam pasal 131 Indische Staatsregeling IS, sebelumnya diatur dalam pasal 75 Regeringsreglement RR. Kemudian, pemisahan lain yaitu istilah “Hukum Perdata” dengan istilah “Hukum Dagang”, dimana kedua bidang hukum ini sama-sama merupakan hukum materil, namun dipisahkan karena berdasarkan sejarah penyusunan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Burgelijk Wetboek yang disingkat BW dengan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang Wetboek Van Koophandel yang disingkat WvK pada zaman Romawi.

B. Pengertian Hukum Perdata

Pengertian Hukum Perdata menurut berbagai pakar hukum antara lain :

1. HFA Vollmar

Hukum Perdata adalah aturan-aturan atau norma-norma yang memberikan pembatasan dan oleh karenanya memberikan perlindungan pada kepentingan-kepentingan perseorangan dalam perbandingan yang tepat antara kepentingan yang satu dengan kepentingan yang lain 3Badu Wahab Pangaribuan, Pengantar Tata Hukum Indonesia-Diktat Jogyakarta : FH UGM Jogyakarta, 1981, h.ii 2 dari orang-orang dalam suatu masyarakat tertentu terutama yang mengenai hubungan keluarga dan hubungan lalu lintas. 4

2. Sudikno Mertokusumo

Hukum Perdata adalah hukum antar perorangan yang mengatur hak dan kewajiban orang perseorangan yang satu terhadap yang lain dari dalam hubungan kekeluargaan dan di dalam pergaulan masyarakat yang pelaksanaannya diserahkan masing-masing pihak. 5

3. R. Soeroso

Hukum Perdata adalah hukum yang memuat semua peraturan-peraturan yang mengatur hubungan hukum dan kepentingan-kepentingan antara anggota masyarakat yang satu dengan anggota masyarakat yang lain, kadang-kadang antara anggota masyarakat dengan pemerintah dengan menitikberatkan kepada kepentingan masyarakat. 6

4. Van Dunne

Mengartikan hukum perdata, khususnya pada abad ke-19 adalah: “Suatu peraturan yang mengatur tentang hal-hal yang sangat esensial bagi kebebasan individu, seperti orang dan keluarganya, hak milik dan perikatan. Sedangkan hukum publik memberikan jaminan yang minimal bagi kehidupan pribadi”. 7 5. Ilhami Bisri Memberi arti hukum perdata adalah hukum atau sistem aturan yang mengatur tentang hak dan kewajiban orang dan badan hukum sebagai perluasan dari konsep subyek hukum yang satu terhadap yang lain baik dalam hubungan keluarga maupun dalam hubungan masyarakat.

6. Secara umum

Pengertianbatasan atau defenisi hukum Perdata dapat diartikan bahwa: Hukum tentang Pribadi atau hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang yang satu dengan orang yang lain. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut diatas, walaupun terdapat beberapa perbedaan tetapi kesemuanya berangkat pada pemahaman yang sama bahwa dalam Hukum Perdata yang diatur dan dilindungi adalah kepentingan peroranganpribadiindividu dengan demikian yang mempertahankannya juga adalah perorangan. 4 Titik Triwulan Tutik, op. cit., h.2. 5Ibid. . 6R. Soeroso, Perbandingan Hukum Perdata Jakarta : Sinar Grafika, 2007, h.48. 7Salim HS, Pengantar Hukum Perdata Tertulis BW Cet.I Jakarta : Sinar Grafika, 2002, h.5. 3

C. Sistematika Hukum Perdata 1. Sistematika Menurut KUHPerdata :