Karakter Mandiri TINJAUAN PUSTAKA

Pada kemampuan representasi ini, siswa merepresentasikan hasilnya baik dalam bentuk grafik, tabel, diagram, gambar, persamaan, rumus, deskripsi tekstual, dan materi yang konkrit. 4 Penalaran dan Argumen Reasoning and Argument Kemampuan ini melibatkan kemampuan siswa untuk bernalar secara logis untuk mengekspolari dan menghubungkan masalah sehingga mereka membuat kesimpulan mereka sendiri, memberikan pembenaran terhadap solusi mereka. 5 Merumuskan strategi untuk memecahkan masalah Devising Strategies for Solving Problems Kemampuan ini melibatkan siswa untuk mengenali, merumuskan, dan memecahkan masalah. Hal ini ditandai dengan kemampuan dalam merencanakan strategi yang akan digunakan untuk memecahkan masalah secara matematis. 6 Menggunakan bahasa simbolik, formal, dan teknik, serta operasi Using symbolic, formal, and technical language, and operations Hal ini melibatkan kemampuan siswa untuk memahami, menginterpretasikan, memanipulasi, dan menggunakan simbol-simbol matematika dalam pemecahan masalah. 7 Menggunakan alat-alat matematika Using Mathematical Tools Hal ini melibatkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat matematika seperti alat ukur, kalkulator, komputer, dan lain sebagainya.

2.3 Karakter Mandiri

Pembelajaran matematika di sekolah tidak hanya dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan matematika yang bersifat material, yaitu untuk membekali siswa agar mampu menguasai matematika dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Namun lebih dari itu, pembelajaran matematika juga dimaksudkan untuk mecapai tujuan matematika yang bersifat moral, yaitu untuk menata nalar siswa dan membentuk kepribadiannya. Karakter adalah watak, sikap pribadi yang stabil hasil proses konsolidasi secara progresif dan dinamis, integrasi pernyataan dan tindakan Khan, 2010: 1. Pendidikan karakter memiliki beragam istilah dan pemahaman antara lain pendidikan akhlak, budi pekerti, nilai, moral, etika dan lain sebagainya. Namun istilah karakter sendiri lebih kuat karena berkaitan dengan sesuatu yang melekat di dalam setiap individu. Menurut Asmani 2013: 31 pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh guru untuk mempengaruhi karakter peserta didik. Sedangkan menurut Khan 2010: 1 pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan cara berfikir dan berperilaku yang membantu individu untuk hidup dan bekerja bersama sebagai keluarga, masyarakat, dan bernegara dan membantu mereka untuk membuat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan. Jadi, pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh guru untuk mempengaruhi peserta didik dan mengajarkan berpikir dan berperilaku. Menurut Marsigit 2011: 8, implementasi pendidikan karakter dalam pendidikan matematika di sekolah dapat menekankan kepada hubungan antar manusia dalam dimensinya dan menghargai adanya perbedaan individu baik dalam kemampuan maupun pengalamannya. Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika berimplikasi pada fungsi guru sebagai fasilitator dengan sebaik-baiknya agar siswa dapat mempelajari matematika secara optimal. Siswa ditempatkan sebagai titik pusat pembelajaran, guru bertugas menciptakan suasana, menyediakan fasilitas dan peranan guru lebih bersifat sebagai manajer daripada pengajar. Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasi dari empat sumber yaitu agama, Pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional Kemendiknas, 2010: 7. Berdasarkan keempat sumber nilai itu, diidentifikasikan sejumlah nilai untuk pendidikan budaya dan karakter bangsa yaitu: 1 religius, 2 jujur, 3 toleransi, 4 disiplin, 5 kerja keras, 6 kreatif , 7 mandiri, 8 demokratis, 9 rasa ingin tahu, 10 semangat kebangsaan, 11 cinta tanah air, 12 menghargai prestasi, 13 bersahabatkomunikatif, 14 cinta damai, 15 gemar membaca, 16 peduli lingkungan, 17 peduli sosial, dan 18 tanggung jawab. Dalam penelitian ini karakter yang dinilai adalah karakter mandiri. Mandiri dideskripsikan sebagai sikap dan perilaku dalam bertindak yang tidak bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan suatu maslaah atau tugas Kemendiknas, 2010: 9. Belajar mandiri sering juga disebut dengan self regulated learning atau kemandirian belajar. Menurut Sharon et al., 2011: 4 kemandirian belajar adalah proses yang membantu siswa dalam mengatur pikiran, tingkah laku, dan perasaan mereka agar membuat mereka berhasil dalam melayari pengalaman belajar mereka. Song Hill 2007: 31 menyebutkan bahwa kemandirian terdiri dari beberapa aspek, yaitu : 1 Personal Attributes Personal attributes merupakan aspek yang berkenaan dengan motivasi dari pembelajar, penggunaan sumber belajar, dan strategi belajar. Motivasi belajar merupakan dorongan yang berasal dari diri seseorang yang merangsang pembelajar untuk melakukan kegiatan belajar. Dalam belajar, sumber belajar yang digunakan siswa tidak terbatas, asalkan sesuai dengan materi yang dipelajari dan dapat menambah pengetahuan siswa. Sedangkan yang dimaksud dengan strategi belajar di sini adalah segala usaha yang dilakukan siswa untuk menguasai materi yang sedang dipelajari, termasuk usaha yang dilakukan apabila siswa tersebut mengalami kesulitan. 2 Processes Processes merupakan aspek yang berkenaan dengan otonomi proses pembelajaran yang dilakukan oleh pembelajar meliputi perencanaan, monitoring, serta evaluasi pembelajaran 3 Learning Context Fokus dari learning context adalah faktor lingkungan dan bagaimana faktor tersebut mempengaruhi tingkat kemandirian pebelajar. Ada beberapa faktor dalam konteks pembelajaran yang dapat mempengaruhi pengalaman mandiri pebelajar antara lain, structure dan nature of task. Hidayati Listyani 2010 merumuskan enam indikator kemandirian belajar siswa yaitu: 1 ketidaktergantungan terhadap orang lain, 2 memiliki kepercayaan diri, 3 berperilaku disiplin, 4 memiliki rasa tanggungjawab, 5 berperilaku berdasarkan inisiatif sendiri, dan 6 melakukan kontrol diri. Berdasarkan enam indikator kemandirian belajar siswa diatas kemudian dijabarkan indikator karakter mandiri, indikator karakter mandiri pada penelitian ini tersaji pada Tabel 2.1 Karakter mandiri dalam penelitian ini diukur dengan observasi dan wawancara mendalam. Tabel 2. 1 Indikator Karakter Mandiri No. Indikator Deskripsi 1. Ketidaktergantungan terhadap orang lain. 1. Siswa belajar atas kemauan sendiri. 2. Siswa mengerjakan tugas tanpa meniru pekerjaan temannya. 2. Memiliki kepercayaan diri. 3. Siswa berani mengemukakan pendapat 4. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. 3. Berperilaku disiplin. 5. Siswa mengumpulkan tugas-tugas tepat waktu. 6. Siswa menampilkan kesiapan diri dalam menerima pembelajaran. 4. Memiliki rasa tanggungjawab. 7. Siswa mengerjakan tugas yang menjadi tanggungjawabnya. 8. Siswa mampu memfokuskan perhatian dalam kegiatan belajar mengajar. 5. Berperilaku berdasarkan inisiatif sendiri. 9. Siswa berusaha menampilkan diri bahwa dalam menerima masalah untuk dipecahkan. 10. Siswa mengerjakan soal-soal latihan meskipun bukan sebagai tugas. 6. Melakukan kontrol diri. 11. Siswa berusaha menampilkan diri bahwa dia dapat menyelesaikan masalah. 12. Pengendalian emosi dalam menghadapi masalah.

2.4 PMRI Pendidikan Matematika Realistik Indonesia