Keabsahan Data Analisis Data Kualitatif

remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas dan dalam penelitian ini berupa hipotesis yang telah diajukan sebelumnya.

3.8.2.3. Keabsahan Data

Menurut Moleong 2013: 320 pemeriksaan keabsahan data pada dasarnya, selain digunakan untuk menyanggah balik apa yang dituduhkan kepada penelitian kualitatif yang mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan unsur yang tidak terpisahkan dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif. Apabila peneliti melaksanakan pemeriksaan terhadap keabsahan data secara cermat maka hasil upaya penelitiannya benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dari segala segi. Yang dimaksud dengan keabsahan data adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi 1 mendemonstrasikan nilai yang benar, 2 menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan, dan 3 memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya. Ada empat kriteria yang digunakan untuk menetapkan keabsahan trustworthiness data yaitu, derajat kepercayaan credibility, keteralihan transferability, kebergantungan dependability, dan kepastian confirmability. Masing-masing kriteria tersebut menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data sendiri-sendiri. Teknik pemeriksaan keabsahan data dapat dilihat pada Tabel 3.9 Tabel 3.9 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data KRITERIA TEKNIK PEMERIKSAAN Derajat kepercayaan credibility a. Perpanjangan keikut-sertaan b. Ketekunan observasi c. Triangulasi d. Pengecekan sejawab e. Kecukupan referensial f. Kajian kasus negatif g. Pengecekan anggota Keteralihan transferability h. Uraian rinci Kebergantungan dependability i. Audit kebergantungan Kepastian confirmability j. Audit kepastian 1 Derajat Kepercayaan credibility Dalam penelitian ini, derajat kepercayaan credibility atau kredibilitas data hasil penelitian dilakukan dengan teknik pemeriksaan triangulasi. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada Sugiyono, 2010: 330. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik, dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Peneliti mengumpulkan data dari observasi, wawancara mendalam dan tes dari sumber data yang sama yaitu subjek penelitian. Untuk karakter mandiri menggunakan triangulasi dari data hasil wawancara dan hasil observasi. Sedangkan untuk keterampilan pemecahan masalah menggunakan triangulasi dari data hasil wawancara, hasil angket, dan hasil tes kemampuan literasi matematika. 2 Keteralihan transferability Keteralihan ini merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif yang menunjukkan derajad ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel tersebut diambil. Supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya Sugiyono, 2010: 376. Dengan demikian maka pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian tersebut, sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain. 3 Kebergantungan dependability Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan audit terhadap keseluruhan proses pene litian. Caranya dilakukan oleh auditor independen, atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Bagaimana peneliti mulai menentukan masalah, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, sampai membuat kesimpulan harus dapat ditunjukkan oleh peneliti Sugiyono, 2010: 377. 4 Kepastian confirmability Menurut Sugiyono 2010: 377 dalam penelitian kualitatif, kepastian mirip dengan kebergantungan, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji kepastian berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability. 303

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai efektivitas model pembelajaran CPS Creative Problem Solving berpendekatan realistik berbantuan Edmodo berorientasi PISA terhadap kemampuan literasi matematika dan kemandirian, maka diperoleh simpulan sebagai berikut. 1 Kemampuan literasi matematika siswa kelas VII dengan menggunakan model pembelajaran CPS berpendekatan realistik berbantuan Edmodo dan kemampuan literasi matematika siswa kelas VII dengan menggunakan model pembelajaran CPS berpendekatan realistik mencapai ketuntasan belajar. 2 Kemampuan literasi matematika siswa kelas VII dengan menggunakan model pembelajaran CPS berpendekatan realistik berbantuan Edmodo lebih baik dari kemampuan literasi matematika dengan menggunakan model pembelajaran CPS berpendekatan realistik dan dengan pendekatan scientific. 3 Kemampuan literasi matematika siswa kelas VII dengan menggunakan model pembelajaran CPS berpendekatan realistik berbantuan Edmodo dan kemampuan literasi matematika siswa kelas VII dengan menggunakan model pembelajaran CPS berpendekatan realistik mengalami peningkatan. Peningkatan kemampuan literasi matematika siswa kelas VII dengan menggunakan model pembelajaran CPS berpendekatan realistik berbantuan