: skor tiap butir soal : jumlah skor butir soal
: jumlah kuadrat skor butir soal : banyaknya subjek uji coba
Arikunto, 2007: 109-110. Kriteria pengujian reliabilitas tes adalah setelah didapat koefisien
korelasi yaitu kemudian dikonsultasikan dengan tabel r product moment
dengan taraf signifikansi , dan jika
maka item tes yang diujicobakan tersebut reliabel.
Berdasarkan analisis tes uji coba diperoleh r
hitung
= 0,766. Dari tabel r product moment
diperoleh untuk N = 30 dan taraf signifikan
adalah 0,361. Karena
sehingga soal reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 15.
3.7.1.3 Analisis Taraf Kesukaran
Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi validitas dan reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari
tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara proporsional Sudjana,
2005: 135. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal
disebut indeks kesukaran difficulty index. Teknik perhitungannya adalah dengan
menghitung berapa persen testi yang gagal menjawab benar atau berada pada batas lulus passing grade untuk tiap-tiap item.
Rumus yang digunakan untuk mencari taraf kesukaran soal bentuk uraian adalah:
tes mengikuti
yang didik
peserta jumlah
soal suatu
pada tes
peserta siswa
skor Jumlah
mean
ditetapkan yang
maksimum skor
mean Kesukaran
Tingkat TK
Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang, dan soal mudah. Berikut ini Tabel 3.5 yaitu kriteria taraf kesukaran soal
sebagai berikut Tabel 3.5 Kriteria Taraf Kesukaran
Berdasarkan analisis uji coba dari 10 soal, diperoleh enam 6 soal dengan kriteria sedang yaitu soal nomor 1, 2, 4, 5, 7, dan 9 serta empat 4 soal
dengan kriteria sukar yaitu soal nomor 3, 6, 8, dan 10. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16.
3.7.1.4 Analisis Daya Pembeda
Daya beda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang kurang pandai
berkemampuan rendah. Dalam hal ini tidak ada siswa yang bodoh. Daya beda ini berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Pada pengujian daya beda soal, terdapat
tanda negatif. Tanda negatif pada daya beda berarti soal tersebut tidak dapat
Kriteria Taraf Kesukaran Kategori
Sukar Sedang
Mudah
membedakan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai. Atau dengan kata lain, anak yang kurang pandai bisa mengerjakan tetapi anak yang pandai justru
tidak bisa mengerjakan. -1,00
0,00 1,00
Daya beda Daya beda
Daya beda Negatif
rendah Tinggi positif
Bagi suatu soal yang dapat dijawab dengan benar oleh siswa pandai maupun siswa bodoh, maka soal itu tidak baik karena tidak mempunyai daya
beda. Demikian pula jika semua siswa baik pandai maupun kurang pandai tidak dapat menjawab dengan benar, maka soal tersebut tidak baik juga karena tidak
mempunyai daya beda. Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab dengan benar oleh siswa yang pandai saja.
Seluruh pengikut tes dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok pandai atau kelompok atas upper group dan kelompok kurang pandai
atau kelompok bawah lower group. Jika seluruh kelompok atas dapat menjawab soal tersebut dengan benar, sedang seluruh kelompok bawah menjawab salah,
maka soal tersebut mempunyai daya beda paling besar yaitu 1,00. Sebaliknya jika semua kelompok atas menjawab salah, tetapi semua kelompok bawah menjawab
benar, maka daya bedanya -1,00. Tetapi jika siswa kelompok atas dan siswa kelompok bawah sama-sama menjawab benar atau sama-sama salah, maka soal
tersebut mempunyai daya beda 0,00, atau dengan kata lain tidak mempunyai daya beda sama sekali.
Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi pada butir soal uraian adalah:
Keterangan : : Daya Pembeda Soal Uraian
: Rata-rata skor siswa pada kelompok atas : Rata-rata skor siswa pada kelompok bawah
: Skor maksimum yang ada pada pedoman penskoran Kategori interpretasi skor yang diperoleh dari rumus di atas dapat dilihat
pada Tabel 3.6 berikut. Tabel 3.6 Kategori Daya Pembeda
Indeks Diskriminasi D
Klasifikasi
0,00 ≤ D ≤ 0,20 Jelek poor
0,20 D ≤ 0,40
Cukup satisfactory 0,40 D
≤ 0,70 Baik good
0,70 D ≤ 1,00
Baik sekali excellent D
bernilai negatif Tidak baik
Arikunto, 2007: 211
Soal yang kita golongkan sebagai soal yang ideal dan baik bagi siswa adalah soal-soal yang mempunyai daya beda 0,3 sampai 0,7. Arikunto, 2009:219
Dari 10 soal yang telah diujicobakan diperoleh satu 1 soal dengan kriteria baik sekali yaitu nomor 9, empat 4 soal dengan kriteria baik yaitu
nomor 3, 4, 6, dan 10, dan empat 4 soal dengan kriteria cukup yaitu nomor 1, 2, 5, dan 7, serta satu 1 soal dengan kriteria jelek yaitu nomor 8 . Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 17.
Secara keseluruhan hasil analisis butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut.
Tabel 3.7 Hasil Analisis Butir Soal Uji Coba
No Tingkat
Kesukaran Daya
Pembeda Validitas
Reliabilitas Keterangan
1 Sedang
Cukup Valid
Reliabel Dipakai
2 Sedang
Cukup Valid
3 Sukar
Baik Valid
4 Sedang
Baik Valid
5 Sedang
Cukup Valid
6 Sukar
Baik Valid
7 Sedang
Cukup Valid
8 Sukar
Jelek Tidak Valid
Tidak dipakai 9
Sedang Baik Sekali
Valid Dipakai
10 Sukar
Baik Valid
3.8 Teknik Analisis Data