101 °Hue =
tan
-1
ba °Hue menunjukkan warna sampel, sedangkan Chroma menunjukkan intensitas warna
sampel.
14. Kelarutan dan Swelling Power Perez et al., 1999
Sampel sebanyak 0,5 g dilarutkan dalam 50 ml akuades dan dimasukkan dalam Erlenmeyer
100 ml yang telah ditimbang bobotnya. Suspensi tersebut ditempatkan pada penangas air pada suhu 70
o
C selama 2 jam dengan pengadukan kontinyu. Sebanyak 30 ml larutan yang jernih dimasukkan dalam cawan petri yang telah diketahui bobotnya.
Keringkan cawan berisi larutan dalam oven suhu 100
o
C sampai bobot cawan tetap. Hitung kenaikan bobot cawan.
Kelarutan = Penambahan Bobot g x 50 ml x 100
Bobot sampel g x larutan jernih yang diambil ml Swelling Power
= Bobot pasta yang mengendap x 100 Bobot sampel x 100 - kelarutan
15. Kejernihan Pasta Perez et al., 1999
Sampel sebanyak 50 mg dilarutkan ke dalam 5 ml akuades, suspensi tersebut dimasukkan ke dalam air mendidih selama 30 menit dan setiap 5 menit dikocok,
kemudian sampel didinginkan hingga mencapai suhu kamar. Kejernihan pasta diukur dengan membaca nilai transmisi T pada
λ 650 nm dan blanko yang digunakan akuades.
16. Freeze-Thaw Stability Perez et al., 1999
Pasta pati sebesar 1 dididihkan dalam air selama 30 menit dan dikocok setiap 5 menit. Suspensi tersebut disimpan dalam freezer dengan suhu -20
o
C selama 18 jam lalu diletakkan pada suhu kamar selama 6 jam. Suspensi yang telah melalui siklus
freeze-thaw process ini disentrifugasi pada 10.000 g selama 10 menit. Jumlah volume
air yang terpisah setelah siklus freeze-thaw diukur dalam ml.
17. Oil Retention Capacity WRC Perez et al., 1999
Sampel sebanyak 250 mg dilarutkan dalam 5 ml minyak lalu suspensi tersebut disimpan pada suhu ruang selama 15 menit dan dikocok setiap 5 menit. Suspensi
102 tersebut disentrifugasi pada 10.000 g selama 15 menit. Volume minyak yang terpisah
diukur, nilai ORC dihitung dengan membagi volume endapan dengan volume suspensi.
18. Water Retention Capacity WRC Perez et al., 1999