Water Retention Capacity WRC Perez et al., 1999 Apparent Viscosity Perez et al., 1999 Gel Permetion Chromatography GPC Kandungan Asetil dan Derajat Substitusi Ogawa et al., 1999

102 tersebut disentrifugasi pada 10.000 g selama 15 menit. Volume minyak yang terpisah diukur, nilai ORC dihitung dengan membagi volume endapan dengan volume suspensi.

18. Water Retention Capacity WRC Perez et al., 1999

Siapkan 7 tabung yang masing-masing dimasukkan pasta pati 5 lalu setiap tabung dipanaskan pada suhu yang berbeda yaitu: 65, 70, 75, 80, 85, 90 dan 95 o C selama 15 menit dan dikocok setiap 5 menit. Suspensi tersebut disentrifugasi selama 15 menit 5785 g. Volume air yang terpisah diukur, nilai WRC dihitung dengan membagi volume endapan dengan volume suspensi.

19. Apparent Viscosity Perez et al., 1999

a. Apparent viskositas diukur dengan Brookfield Viscometer. b. Siapkan 500 ml suspensi pati 5 bk kemudian celupkan dalam air mendidih selama 15 menit, dan dinginkan hingga suhu 25°C. c. Ukurlah pasta pada 25°C menggunakan spindle No. 3 pada laju 2, 4, 10 dan 20 rpm d. Stabilitas viskositas pasta diukur pada laju 20 rpm dan diukur setelah pembacaan pada menit ke-1, 2, 3, 4, 5, 10, 15, 20 dan 30 menit.

20. Gel Permetion Chromatography GPC

Sebanyak 5 ml larutan pati sagu dan fraksi amilosanya tergelatinisasi basa dimasukkan ke dalam kolom kromatografi dengan media Sepharose CL-6B. Panjang kolom 60 cm dan diameter 1,5 cm dengan fase gerak larutan NaCl 50 mM mengandung NaN 3 0,01 . Sampel dielusi dan ditampung ke dalam tabung fraction collector. Volume setiap fraksi yaitu 2 ml. Setiap tabung dianalisa total karbohidratnya.

21. Kandungan Asetil dan Derajat Substitusi Ogawa et al., 1999

Sebanyak 1 g contoh pati asetat dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml dan ditambahkan 50 ml etanol 75 . Suspensi kemudian diagitasi dan dipanaskan hingga mencapai suhu 50ºC selama 30 menit. Setelah itu didinginkan. Sebanyak 40 ml KOH 0,5 N ditambahkan dan labu yang berisi campuran didiamkan pada rotary shaker yang bergerak selama 48 jam. Setelah itu, campuran dititrasi dengan HCl 0,5 N 103 menggunakan indikator phenolpthalein. Blanko dibuat dengan cara yang sama hanya menggunakan pati asli. Kadar asetil dihitung dengan rumus : ml blanko – ml contoh x N x 0,043 x 100 Kadar Asetil = Bobot contoh g 162 x Kadar Asetil Derajat Substituís DS = 4300 – 42 x Kadar Asetil Dimana : N = Normalitas HCl

22. Uji Coliform