16 dalam Wurzburg,1989. Sedangkan menurut Albertsson dan Huang 1994, untuk
menghasilkan DS intermediate DS = 0,5 – 1,8 menggunakan media bukan cair unaqueous media sehingga tidak terjadi degradasi pati selama proses esterifikasi
asetilasi. Pati modifikasi yang dihasilkan lebih compatibility dengan polimer sintetik dan bahan pemlatis hidrofobik hydrophobic plasticizers.
Tabel 6. Hubungan antara kadar asetil dan derajat substitusi Kadar Asetil
DS 11,7
16,7 21,1
28,7 35,0
40,3 44,8
0,50 0,75
1,00 1,50
2,00 2,50
3,00
Sumber : Kirk dan Othmer 1993
D. Pati sebagai Bahan Campuran Plastik
Potensi penggunaan pati sebagai bioplastik berkisar 85 – 90 dari pasar bioplastik yang ada, termasuk polimer asam laktat yang diproduksi melalui fermentasi
pati. Di antara bioplastik tersebut menggunakan pati alami dan modifikasinya dalam bentuk campuran dengan polimer sintetik Vilpoux dan Averous, 2006. Beberapa
produsen yang mengembangkan dan memproduksi environmentally degradable plastics
EDPs bioplastik di dunia yang berbasis pati disajikan pada Tabel 7. Vilpoux dan Averous 2006, mendefinisikan starch-based plastics sebagai
penggunaan pati dalam memproduksi bioplastik. Keuntungannya adalah harga murah, Gambar 13. Struktur kimia pati asetat de Graaf et al., 1995
17 jumlah berlimpah dan dapat diperbaruhi. Contoh produk starch-based plastics yang
diproduksi secara komersial disajikan pada Tabel 8. Tabel 7. Daftar produsen EDPs di dunia yang berbasis bahan baku pati
Produsen Nama merk dagang
Komponen Inti Eropa :
Avebe Biopac
Biotec EMS ChemieBattelle
Fluntera AG Neste OY
Novamont Novon Polymers AG
Storopack Sunstarke
Biopack Amylose
Fluntera Plast Mater-Bi
TM
Novan Potato starch
Starch-based blends Extrusionable starch materials
Starch-based blends Extrusionable starch materials
Extrusionable starch materials Polylactic acid
Starch-based blends Extrusionable starch materials
Foamable starch materials Foamable starch materials
USA : Amylum
Archer Daniels Bioplastics
Cargill Dow Polymers Chronopol
National Starch National Strach Chemical
Hydroxypropyl Starch Novon International
St. Lawrence Starch USDA-Agritech
Warner Lambert PEStarch
PEStrach Envar
EcoPla
®
Heplon
TM
DegraNovon
®
PEStarch EAAStarch
Fluntera Plast Extrusionable starch materials
Extrusionable starch materials StarchPolycaprolactone PCL
Polylactic acid Polylactic acid
Starch-based blends Foamable starch materials
Starch-based derivatives Extrusionable starch materials
Extrusionable starch materials Extrusionable starch materials
Asia Pasific Aicello
ChissoNovon International Japan Corn Starch
Misui-Johatsu Nissei
Shimadzu Dolon CC
Novon EverCorn
Lacea Eco-ware
Lacty ChitosanCelluloseStarch
StarchPVA atau PCL blends Starch-based derivatives
Polylactic acid Starch-based
Polylactic acid
Sumber : Chiellini 2001
Tabel 8. Contoh produk starch-based plastics yang diproduksi secara komersial
Merk dan Perusahaan
Aktivitas Patent Kapasitas
tontahun Aplikasi
Biotec Melitta,
Germany Campuran pati dan PCL
Akuisisi Fluntera
Patent Pilot plant :
1.000 Komersial
tahun 2002 Composting bags
sejak 1995
Ecofoam National Starch
Thermoplastics-like starch TPS : campuran pati
kadar amilosa tinggi dengan plasticizer air,
gliserin, sorbitol dan sebagainya melalui proses
injeksi, ekstrusi atau blowing
Linsensi Warner
Lambert ± 5.000
Loose-fill dan
Expanded product
Sumber : Vilpoux dan Averous 2006
18 Perbandingan amilosa dan amilopektin dalam pati sangat menentukan aplikasi-
nya dalam industri. Menurut Nisperos-Carriedo 1994 di dalam Krochta et al. 1994, aplikasi yang membutuhkan viskositas, stabilitas dan kekuatan mengental yang tinggi,
digunakan pati dengan kandungan amilopektin yang tinggi. Sedangkan untuk mem- bentuk film dan gel yang kuat, digunakan pati dengan kandungan amilosa yang tinggi.
Menurut Jarowenko 1989 di dalam Wurzburg 1989, film yang lebih kuat dihasilkan dari amilosa, pati amilosa tinggi dan turunannya amilosa atau pati asetat
dengan bobot molekul BM tinggi. Krochta et al. 1994 menambahkan bahwa film yang dikembangkan dari amilosa mempunyai sifat tidak berbau, tidak berasa, tidak
berwarna, tidak beracun, dan dapat diurai secara biologi. Proses modifikasi kimiawi esterifikasi pati dilakukan untuk membentuk sifat-
sifat film yang lebih baik. Menurut Jarowenko 1989 di dalam Wurzburg 1989, esterifikasi terhadap pati dan amilopektin akan membentuk film yang lemah dan patah.
Sedangkan hasil pengujian terhadap film amilosa asetat menunjukkan sifat lebih fleksibel dan kuat. Hasil penelitian Kiatkamjornwong et al. 2001 memperlihatkan
adanya pati singkong termodifikasi dapat meningkatkan compatibility dengan matrik LDPE dan menunjukkan aksi seperti plasticizer dibandingkan pati singkong alamimya.
Secara umum, penambahan pati dalam matrik LDPE menyebabkan sifat LDPE brittle, tanpa adanya penambahan EBS wax sebagai plasticizer.
Hasil penelitian Rosa et al. 2004 yang menguji sifat mekanik campuran poly- caprolactone
PCL dengan pati jagung menunjukkan penambahan pati jagung 75 dalam matriks PCL menyebabkan penurunan sifat mekanik, seperti tensile strength dan
strain at break , sedangkan, penambahan pati sagu sampai 50 dalam matriks PCL
menyebabkan peningkatan nilai E-modulus.
E. Sifat Mekanik Bahan Polimer