96 Lampiran 2. Prosedur analisa karakteristik mutu, sifat fisiko-kimia dan fungsional pati
1. Kadar Air AOAC, 1995
Pengukuran kadar air dilakukan dengan metode oven. Sebanyak 2 – 10 g sampel ditimbang dalam cawan yang telah diketahui bobotnya, kemudian dikeringkan dalam
oven dengan suhu 105 C selama 5 jam. Sampel selanjutnya didinginkan dalam
desikator dan ditimbang sampai bobotnya konstan. 100
x a
b a
air Kadar
− =
dimana : a = bobot awal sampel g
b = bobot akhir sampel g
2. Kadar Abu AOAC, 1995
Sampel sebanyak 2 g ditempatkan dalam cawan porselin yang telah diketahui bobotnya dan dimasukan dalam tanur bersuhu 600
C. Proses pengabuan dilakukan selama 2 jam, kemudian sampel didinginkan dalam desikator dan ditimbang bobotnya.
100 x
a b
a Abu
Kadar −
= dimana : a = bobot awal sampel g
b = bobot akhir sampel g
3. Kadar Serat Kasar AOAC, 1995
Sampel sebanyak 1 g dimasukan ke dalam labu Erlenmeyer 300 ml kemudian ditambahkan H
2
SO
4
0,3 N dibawah pendingin balik selama 30 menit. Tahap selanjutnya ditambahkan 50 ml NaOH 1,5 N dan dipanaskan kembali selama 30 menit. Cairan di
dalam labu Erlenmeyer disaring dengan kertas saring yang telah diketahui bobotnya. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan pompa vacum, selanjutnya dicuci
berturut-turut dengan 50 ml air panas dan 25 ml aseton. Residu beserta kertas saring dikeringkan sampai bobotnya konstan, lalu ditimbang.
100 x
W b
a Kasar
Serat Kadar
− =
dimana : a = bobot residu dalam kertas saring yang telah dikeringkan g b = bobot kertas saring kosong g
W = bobot sampel g
97
4. Kadar Lemak Kasar Metode Soxhlet AOAC, 1994
Labu lemak yang akan digunakan dikeringkan dalam oven, kemudian didingin- kan dalam desikator dan ditimbang A. Sebanyak 5 g contoh yang berbentuk tepung
dibungkus dalam kertas saring kemudian dimasukkan ke dalam labu ekstraksi soxhlet. Alat kondensor diletakkan di atasnya dan labu lemak diletakkan di bawahnya. Pelarut
heksan dimasukkan ke dalam labu lemak secukupnya. Proses dilanjutkan dengan refluks selama kurang lebih enam jam sampai pelarut yang turun kembali ke labu lemak
berwarna jernih. Pelarut yang ada dalam labu lemak didestilasi dan pelarut ditampung kembali.
Labu lemak yang berisi lemak hasil ekstraksi dipanaskan dalam oven pada suhu 105 C
hingga mencapai bobot yang tetap, kemudian didinginkan dalam desikator. Labu bersama lemak di dalamnya ditimbang B dan bobot lemak dapat diketahui.
B - A Kadar lemak
= x 100 Bobot contoh g
5. Kadar Protein Metode Semi Mikro Kjeldalhl AOAC, 1995