Uji Besar Pengaruh Perlakuan Effect Size Uji Normalitas Distribusi Data

63 Gambar 4.1 Diagram Rerata Selisih Skor Pretest ke Posttest I Kemampuan Mengevaluasi Perhitungan uji signifikansi pengaruh perlakuan dengan cara O 2 - O 1 – O 4 – O 3 atau mengurangkan selisih pretest-posttest I kelompok eksperimen dengan selisih kelompok kontrol. Hasilnya adalah 0,64 bernilai positif. Dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi.

4.1.2.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan Effect Size

Uji besar pengaruh perlakuan atau effect size dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi. Rumus yang digunakan untuk menguji peningkatan atau selisih skor pretest ke posttest I ini adalah rumus koefisien korelasi Pearson karena data yang diperoleh terdistribusi normal Field, 2009: 332. Peneliti melakukan penghitungan untuk menguji besar pengaruh perlakuan dengan berpedoman pada kriteria yaitu, untuk efek kecil jika r = 0,10 yang setara dengan 1, efek menengah jika r = 0,30 yang setara dengan 9, sedangkan untuk efek besar jika r = 0,50 yang setara dengan 25 Field 2009: 57. Penghitungan dilakukan dengan mengambil t dari uji signifikansi pengaruh perlakuan dengan uji Independen samples t-test. Dari 64 penghitungan yang dilakukan menghasilkan besar pengaruh penggunaan metode inkuiri pada kemampuan mengevaluasi yaitu r = 0,34 atau 12. Nilai tersebut menunjukkan bahwa metode inkuiri memiliki efek yang menengah Field, 2009: 57. Di bawah ini merupakan tabel yang menunjukkan hasil perhitungan effect size terhadap kemampuan mengevaluasi. lihat Lampiran 4.8 Tabel 4.5 Hasil Uji Pengaruh Perlakuan Effect Size Kemampuan Mengevaluasi Kelompok Kontrol dan Eksperimen Variabel t t 2 Df r effect size R 2 Efek Mengevaluasi -2,63 7 51 0,34 0,12 12 Menengah

4.1.2.5 Analisis Lebih Lanjut 1. Penghitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest

Tujuan dilakukannya penghitungan persentase peningkatan rerata pretest ke pottest ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar peningkatan rerata dari pretest ke posttest I pada kelompok kontrol maupun pada kelompok eksperimen terhadap kemampuan mengevaluasi. Penghitungan ini dilakukan dengan mengambil data meanpretest dan data rerata posttest Idari uji normalitas pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang telah dianalisis dengan uji Kolmogorov-Smirnov Test kemampuan mengevaluasi. Data yang diambil kemudian dihitungmenggunakan Microsoft Excel 2010. Setelah itu dilakukan analisis untuk mengetahui adanya perbedaan perlakuan. Karena data pretest dan posttest I tidak normal dari kelompok yang sama setelah dilakukan uji normalitas, maka statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik denganWilcoxonField, 2009: 345. Kriteria untuk menolak H null jika harga Sig. 2-tailed 0,05 dengan tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95 Field, 2009: 53.Hasil uji penghitungan persentase peningkatan skor pretest ke posttest I kemampuan mengevaluasi dapat dilihat pada tabel 4.6. lihat Lampiran 4.9.1 Tabel 4.6 Hasil Penghitungan Persentase Peningkatan Rerata Skor Pretest ke Posttest I Kemampuan Mengevaluasi No Kelompok Rerata Peningkatan Sig. 2- tailed Keterangan Pretest Posttest I 1 Kontrol 2,55 3.34 30,69 0,000 Ada pebedaan 2 Eksperimen 2,59 4,02 54,87 0,000 Ada perbedaan 65 Penghitungan persentase dilakukan dengan mengurangkan skor pretest dengan posttest I, kemudian hasil pengurangannya dibagi dengan pretest lalu dikalikan 100.Hasil penghitungan persentase pada kelompok kontrol menunjukkan peningkatan sebesar 30,69. Setelah dianalisis menggunakan statistik nonparametrik dengan Wilcoxon menunjukkan skor n = 27; Z = -4,16 dengan harga Sig. 2-tailed 0,05, yaitu sebesar 0,000. Hal ini dapat dikatakan bahwa H null diterima dan H i ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest I kelompok kontrol terhadap kemampuan mengevaluasi.Dari beberapa penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan padakelompok kontrol terhadap kemampuan mengevaluasi. Hasil penghitungan persentase pada kelompok eksperimen menunjukkan peningkatan sebesar 54,87. Setelah dianalisis menggunakan statistik nonparametrik dengan Wilcoxonmenunjukkan skor n = 26; Z = -4,48 dengan harga Sig. 2-tailed 0,05, yaitu sebesar 0,000. Hal ini dapat dikatakan bahwa H null diterima dan H i ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest I kelompok kontrol terhadap kemampuan mengevaluasi.Dari beberapa penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan pada pada kelompok eksperimen terhadap kemampuan mengevaluasi. Dari hasil penghitungan persentase tersebut nampak bahwa persentase peningkatan skor pretest ke posttest I kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Perbedaan antara skor pretest ke posttest I kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen dilihat dari selisih pretest ke posttest Igain score pada setiap kelompok. Selisih pretest ke posttest Igain score yang dominan pada kelompok eksperimen lebih besar dari pada kelompok kontrol. Gain score untuk kemampuan mengevaluasi dapat dilihat pada grafik di bawah ini. 66 Gambar 4.2 Grafik Perbedaan Rerata Pretetest ke Posttest I Kemampuan Mengevaluasi Grafik di atas menunjukkan frekuensi yang paling besar dari kelompok kontrol mempunyai nilai gain yang lebih kecil jika dibandingkan dengan kelompok eksperimen. Persentase gain score ≥ 1,75kemampuan mengevaluasi pada kelompok kontrol adalah 11,11 dengan jumlah siswa sebanyak 3 orang. Sedangkan persentase gain score ≥ 1,75kemampuan mengevaluasi kelompok eksperimen adalah 26,92 dengan jumlah siswa sebanyak 7 orang. Hal ini berarti bahwa selisih antara pretest ke posttest I untuk kemampuan mengevaluasi pada kelompok kontrol memiliki nilai yang lebih kecil dari selisih antara pretest ke posttest I untuk kemampuan mengevaluasi pada kelompok eksperimen. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa gain atau selisih pretest ke posttest I yang dominan untuk kemampuan mengevaluasi pada kelompok kontrol lebih kecil dari kelompok eksperimen.

2. Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest

Tujuan dilakukannya uji signifikansi peningkatan rerata skor pretest ke posttest I yaitu untuk mengetahui apakah ada peningkatan yang signifikan dari pretest ke posttest I pada kelompok kontrol maupun eksperimen terhadap kemampuan mengevaluasi. Uji normalitas data pretest dan posttest I menggunakan Kolmogorov- Smirnov Test pada kedua kelompok menunjukkan distribusi data tidak normal dalam kelompok yang sama, maka statistik yang digunakanadalah statistik non-parametrik 2 4 6 8 10 12 1 2 3 4 Fr e ku e n si Gain kontrol eksperimen 67 denganWilcoxonField, 2009: 345.Kriteria untuk menolak H null jika harga Sig. 2- tailed 0,05 dengan tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95 Field, 2009: 53.Di bawah ini dapat dilihat hasil uji signifikansi peningkatan rerata skor pretest ke posttest I pada kemampuan menciptapada tabel 4.7. lihat Lampiran 4.10.1 Tabel 4.7 Hasil Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest I Kemampuan Mengevaluasi Aspek Kelompok Sig. 2-tailed Keterangan Pretest-Posttest I Kontrol 0,000 Ada peningkatan yang signifikan Eksperimen 0,000 Ada peningkatan yang signifikan Hasil uji peningkatan rerata skor pretest ke posttest I menggunakan statistik nonparametrik dengan Wilcoxonpada kelompok kontrol menunjukkan skor n = 27; Z = -4,16 dengan harga Sig. 2-tailed 0,05, yaitu sebesar 0,000. Hal ini dapat dikatakan bahwa H null diterima dan H i ditolak. Dari beberapa penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan yang signifikan rerata skor pretest ke posttest I kelompok kontrol terhadap kemampuan mengevaluasi.Hasil uji peningkatan rerata skor pretest ke posttest I menggunakan statistik nonparametrik dengan Wilcoxon pada kelompok eksperimen menunjukkan skor n = 26; Z = -4,48dengan harga Sig. 2-tailed 0,05, yaitu sebesar 0,000. Hal ini dapat dikatakan bahwa H null diterima dan H i ditolak. Dari beberapa penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan yang signifikan rerata skor pretest ke posttest I kelompok eksperimen terhadap kemampuan mengevaluasi.Hasil persentase peningkatan rerata pretest ke posttest I kemampuan mengevaluasi dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Hasil Persentase Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest I Kemampuan Mengevaluasi Uji Statistik Kelompok Z N r R 2 Efek Wilcoxon Signed Ranks Test Kontrol -4,16 53 1 0,32 32 Besar Wilcoxon Signed Ranks Test Eksperimen -4,48 53 0,61 0,37 37 Besar Penghitungan persentase peningkatan rerata pretest ke posttest I dengan berpedoman pada kriteria yaitu, untuk efek kecil jika r = 0,10 yang setara dengan 1, 68 efek menengah jika r = 0,30 yang setara dengan 9, sedangkan untuk efek besar jika r = 0,50 yang setara dengan 25 Field 2009: 57. Hasil peningkatan yang terjadi pada kelompok kontrol dengan r = 1 atau 32. Hal ini berarti bahwa persentase tergolong pada efek yang besar.Hasil penghitungan persentase peningkatan rerata pretest ke posttest I yang terjadi pada kelompok eksperimen adalah r = 0,61 atau 37. Persentase ini menunjukkan efek yang besar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persentase peningkatan rerata pretest ke posttest I kemampuan mengevaluasi kelompok kontrol lebih kecil dari kelompok eksperimen.

3. Uji Korelasi antara Rerata PretestdanPosttest

Tujuan dilakukannya uji korelasi antara rerata pretestdanposttest I ini adalah untuk mengetahui apakah ada korelasi atau hubungan antara rerata skor pretest dan posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen terhadap kemampuan mengevaluasi. Dalam melakukan uji ini peneliti melihat terlebih dahulu normal atau tidaknya ditribusi data pada rerata pretest dan posttest I pada kemampuan mengevaluasi. Karena data pretest dan posttest I terdistribusi tidak normal, maka dalam uji korelasi antara rerata pretestdanposttest I ini menggunakan rumus koefisien korelasi SpearmanField, 2009:179. Kriteria untuk menolak H null jika harga Sig. 2- tailed 0,05 dengan tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95 Field, 2009: 53.Hasil uji korelasi antara reratapretestdanposttest I dapat dilihat pada tabel 4.9. lihat Lampiran 4.11.1 dan 4.11.2 Tabel 4.9 Hasil Uji Korelasi AntaraPretest danPosttest I Kemampuan Mengevaluasi No Kelompok Spearmean Correlation Sig. 2-tailed Keterangan 1 Kontrol 0,25 0,213 Positif dan tidak signifikan 2 Eksperimen 0,16 0,448 Positif dan tidak signifikan Hasil analisis data ujikorelasi menggunakan Spearman Correlation pada kelompok kontrol menunjukkan harga 0,25.Hal ini berarti bahwa korelasi antara rerata pretestdanposttest I bernilai positif, artinya semakin tinggi skor pretest, semakin tinggi skor posttest I. Pada uji korelasi ini Sig. 2-tailed yang dihasilkan pada kelompok kontrol sebesar 0,213, dengan kata lain H null diterima dan H i ditolak. 69 Dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara skor pretestdanposttest I pada kelompok kontrol terhadap kemampuan mengevaluasi. Dengan kata lain hasil korelasi tersebut tidak dapat digeneralisasi pada populasi. Sedangkan hasil analisis data uji korelasi Spearman Correlation pada kelompok eksperimen menunjukkan harga 0,16. Hal ini berarti bahwa korelasi antara rerata pretest danposttest I bernilai positif artinya semakin tinggi skor pretest, semakin tinggi skor posttest I. Harga Sig. 2-tailed yang dihasilkan pada kelompok kontrol sebesar 0,448, dengan kata lain H null diterima dan H i ditolak. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara skor pretestdanposttest I pada kelompok eksperimen terhadap kemampuan mengevaluasi. Dengan kata lain hasil korelasi tersebut tidak dapat digeneralisasi pada populasi.

4. Uji Retensi Pengaruh Perlakuan

Uji retensi pengaruh perlakuan dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatanpenurunan skor yang signifikan dari posttest I ke posttest II pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen terhadap kemampuan mengevaluasi.Dengan kata lain untuk mengetahui apakah pengaruh perlakuan pada posttest II masih sekuat pada posttest I.Uji retensi pengaruh perlakuan dilakukan dengan menganalisis data rerata skor posttest I dan posttest II kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah melakukan uji normalitas,data hasil analisis pada posttest Idan posttest II kelompok kontrol, data terdistribusi tidak normal dari kelompok berbeda sehingga uji statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik denganWilcoxon Field, 2009: 345. Data hasil analisis pada posttest Idan posttest II kelompok eksperimen terdistribusi normal sehingga uji statistik yang digunakan adalah statistik parametrik dengan Paired Samples T-testField, 2009: 326. Kriteria untuk menolak H null jika harga Sig. 2-tailed 0,05 dengan tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95Field, 2009: 53. Hasil dari uji retensi pengaruh perlakuan untuk kemampuan mengevaluasi dapat dilihat pada tabel 4.10. 70 Skor rerata kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok eksperimen. Hal ini dibuktikan dengan penghitungan analisis data dengan menggunakanmean pada hasil normalitas dengan Kolmogorov-SmirnovTest kemampuan mengevaluasi. Hasil penghitungan persentase peningkatan posttest I ke posttest II kelompok kontrol menunjukkan hasil -7,19 yang berarti terjadi penurunan skor posttest I ke posttest II kelompok kontrol. Kemudian hasil uji statistik menggunakan nonparametrik dengan Wilcoxonpada kelompok kontrol menunjukkan skor n = 27; Z = -2,6 dengan harga Sig. 2-tailed 0,05, yaitu sebesar 0,009 yang berarti terjadi penurunan yang signifikan skor rerata posttest I ke posttest II kelompok kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan yang signifikan skor rerata posttest I ke posttest II kelompok kontrol terhadap kemampuan mengevaluasi. lihat lampiran 4.12.1 Hasil penghitungan persentase peningkatan posttest I ke posttest II kelompok eksperimen menunjukkan hasil -4,88 yang berarti terjadi penurunan skor posttest I ke posttest II kelompok eksperimen. Hasil uji statistik menggunakan parametrik Paired samples t-test pada kelompok eksperimen juga menunjukkan skor M = 1,12; SD = 0,56; SE = 0,1; n = 26; dan df = 25. Kemudian harga Sig. 2-tailed 0,05, yaitu sebesar 0,256 yang berarti terjadi penurunan yang tidak signifikan skor rerata posttest I ke posttest II kelompok eksperimen. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan yang tidak signifikan skor rerata posttest I ke posttest II kelompok eksperimen terhadap kemampuan mengevaluasi. Dengan kata lain perlakuan masih Tabel 4.10 Hasil Uji Retensi Pengaruh Perlakuan Kemampuan Mengevaluasi Kelompok Kontrol Kelompok Rerata Peningkatan Sig. 2- tailed Keterangan Posttest I Posttest II Kontrol 3,34 3,1 -7,19 0,009 Signifikan Kelompok Eksperimen Kelompok Rerata Peningkatan Sig. 2- tailed Keterangan Posttest I Posttest II Ekperimen 4,1 3,9 -4,88 0,265 Tidak Signifikan 71 berdampak cukup kuat bagi kelompok eksperimen untuk kemampuan mengevaluasi. Grafik pebandingan rerata pretest, posttest I, dan posttest II kelompok kontrol dan kelompok eksperimen terhadap kemampuan mengevaluasi dapat dilihat pada gambar 4.3. Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Rerata Pretest, Posttest I, dan Posttest II Kemampuan Mengevaluasi

4.1.3 Uji Hipotesis Penelitian II

Hipotesis penelitian II adalah penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mencipta pada pelajaran IPA materibahan tali-temali berdasarkan bahan penyusunnyakelas V SD Kanisius Sorowajan, Bantul semester gasal tahun ajaran 20152016. Variabel dependen dari hipotesis II adalah kemampuan mencipta, sedangkan variabel independennya adalah penggunaan metode inkuiri. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel dependen adalah 4 item soal uraian, yaitu pada nomor 6a, 6b, 6c, dan 6d. Pada setiap tem soal tersebut terdiri dari masing- masing 1 indikator yang berurutan, yaitu merumuskan, membuat hipotesis, merencanakan, mendesain. Analisis statistik secara keseluruhan menggunakan program komputer IBM SPSS Statistics 20 for Windows dengan tingkat kepercayaan yang digunakan adaah 95. Berikut merupakan langkah-langkah analisis data yang digunakan: 1 uji normalitas distribusi data, uji ini berguna utuk mengetahui jenis uji statistik yang 2,56 3,34 3,02 2,6 4,02 3,9 1 2 3 4 5 Pretest Posttest I Posttest II Perbandingan Rerata Pretest, Posttest I, dan Posttest II Kontrol Eksperimen 72 akan digunakan oleh peneliti, apakah yang digunakan statistik parametrik ataukah nonparametrik, 2 uji perbedaan rerata skor pretest, uji ini berguna untuk mengetahui kemampuan awal antara kelompok kontrol dan eksperimen, 3 uji signifikansi pengaruh perlakuan, berguna untuk melihat perbedaan selisih skor pretest dan posttest I kelompok kedua kelompok, 4 uji besar pengaruh perlakuan dilakukanuntuk mengetahui besarnya pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi,5 penghitungan persentase peningkatan rerata pretest ke pottest bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan rerata dari pretest ke posttest I pada kelompok kontrol maupun pada kelompok eksperimen,6 uji signifikansi peningkatan rerata skor pretest ke posttest Ibertujuan mengetahui apakah ada peningkatan yang signifikan dari pretest ke posttest I pada kelompok kontrol maupun eksperimen,7 uji korelasi rerata pretest ke posttest Ibertujuan mengtahui hubungan antara skor pretest dan rerata skor posttest I dari kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen,8 uji retensi pengaruh perlakuan bertujuan mengetahui apakah terdapat peningkatan skor yang signifikan dari posttest I ke posttest II pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.

4.1.3.1 Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas distribusi data ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui normal atau tidak distribusi data yang diperoleh. Uji normalitas data pada kemampuan mencipta dilakukan dengan cara menganalisis skor pretest, posttest I, posttest II, dan selisih pretest ke posttest I. Analisis data dilakukan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan menggunakan uji statistikKolmogorov- Smirnov Priyatno, 2008: 28. Kesimpulan hasil uji normalitas data diperolehberdasarkan kriteria sebagai berikut: 1 jika Sig. 2-tailed 0,05, maka distribusi data normal. Jika Sig. 2-tailed 0.05, maka distribusi data tidak normal. 2 Jika distribusi data normal, maka uji statistik yang digunakan analisis data selanjutnya adalah statistik parametrik dengan Independent samples t-test atau Paired samples t-testField, 2009: 326. Jika distribusi data tidak normal, maka uji statistik yang digunakan untuk analisis data selanjutnya adalah statistik non-prametrik dengan Mann-Whitney U-Test atau Wilcoxon Field, 2009: 345.Hasil dari uji normalitas pada 73 kemampuan mencipta pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.11. lihat Lampiran 4.5.2 Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Mencipta No Aspek Sig. 2-tailed Keterangan 1 Pretest mencipta kelompok kontrol 0,556 Normal 2 Posttest I mencipta kelompok kontrol 0,741 Normal 3 Posttest II mencipta kelompok kontrol 0,504 Normal 4 Rerata selisih skor pretest-pottest I mencipta kelompok control 0,413 Normal 5 Pretest mencipta kelompok eksperimen 0,450 Normal 6 Posttest I mencipta kelompok eksperimen 0,807 Normal 7 Posttest II mencipta kelompok eksperimen 0,929 Normal 8 Rerata selisih skor pretest-pottest I mencipta kelompok eksperimen 0,474 Normal Berdasarkan data yang terdapat pada tabel diatas menunjukkan bahwa keseluruhan aspek berada pada harga Sig. 2-tailed 0,05, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa seluruh aspek memiliki distribusi data normal. Data yang terdistribusi dengan normal tersebut diantaranya data pretest, posttest I, posttest II, dan selisih pretest ke posttest I pada kemampuan mencipta pada kelompok kontrol dan eksperimen. Oleh karena semua data terdistribusi normal, maka analisis data selanjutnya menggunakan statistik parametrik dengan Independen samples t-testatau dengan Paired samples t-test.

4.1.3.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 0 202

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 3 175

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

2 26 214

Pengaruh penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA terhadap kemampuan mengingat dan memahami kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

1 3 182

Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 210

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan-Yogyakarta.

0 0 192

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 162

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 0 156

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 173

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 154