Serat Benang Kerangka Berpikir

23

a. Serat

Serat merupakan bagian dasar benang dan tali. Serat merupakan untaian- untaian bahan yang tidak dapat dipisahkan lagi dengan tangan. Terdapat dua macam serat yaitu serat alam dan serat sintesis. Serat alam merupakan serat yang berasal dari tumbuhan atau hewan. Contoh serat alam adalah serat kapas, serat ijuk, serat wol, dan serat sutra. Serat kapas diperoleh dari bunga tanaman kapas. Serat ijuk diperoleh dari pangkal pelepah pohon enau. Serat wol diperoleh dari bulu-bulu domba. Serat sutra diperoleh dari kepompong ulat sutra. Sedangkan serat sintesis berasal dari pengolahan minyak bumi, logam, dan lain-lain. Contoh serat sintesis adalah serat nilon, serat baja, dan berbagai jenis serat plastik lainnya Yousnelly, dkk, 2010: 57. a Serat wol b serat kapas www.radioaustralia.net www.caramenjahit.com cserat baja www.findotek.indonetwork.co.id Gambar 2.2 Macam-macam Serat

b. Benang

Benang adalah gabungan dari serat serat-serat. Serat-serat disatukan dengan cara tertentu sehingga dihasilkan benang. Benang jauh lebih kuat dibandingkan dengan serat karena tersusun dari banyak serat. Benang jahit 24 tersusun dari serat kapas, benang sutra tersusun dari serat sutra, benang wol tersusun dari serat bulu domba, sedangkan benang nilon tersusun dari serat nilon.Contoh-contoh benang diantaranya, benang jahit, benang sutra, dan benang nilon Yousnelly, dkk, 2010: 57. a benang jahit b benang wol www.butikkaffah.wordpress.com www.yoanzidan42.blogspot.com Gambar 2.3 Macam-macam Benang

c. Tali

Tali adalah gabungan dari beberapa benang. Bentuk susunan tali menunjukkan cara penggabungan benang-benangnya. Bentuk pilinan pada tali tambang, bentuk anyaman pada tali sepatu, dan bentuk lurus pada tali rafia menunjukkan cara penggabungannya Yousnelly, dkk, 2010: 57. a Tali rafia www.mindsetsuksess.blogspot.com Tambang berbentuk tali yang sangat besar. Tambang banyak sekali digunakan untuk berbagai keperluan, seperti menambat kapal agar tidak lepas ke laut. Adapun tambang plastik digunakan untuk tali jemuran, mendirikan tenda, 25 menaikkan bendera, dan lain sebagainya. Tambang baja untuk menambat kapal laut dan benda-benda berat lainnya harus kuat dan besar Hermana, 2009: 88. btambang baja c tambang plastik www.udsamudrajaya.com www.supadmobama.blogspot.com Gambar 2.4 Macam-macam Tali a Sifat Bahan Benang terhadap Penyerapan Air Benang nilon atau bahan plastik bersifat tidak menyerap air. Bahan yang menyerap air umumnya berasal dari bahan kapas, bulu domba, dan rami. Benang dari bahan plastik digunakan sebagai benang layang-layang, senar gitar, tali pancing, dan lain sebagainya Hermana, 2009: 88 b Kekuatan Bahan Benang danTali Berdasarkan Struktur Penyusunnya Benang dan tali memiliki kemampuan dan kekuatannya sendiri-sendiri. Kekuatan ini bergantung pada faktor jenis bahan dan ukurannya. Kekuatan benang atau tali juga ditentukan oleh tegangan maksimum yang sanggup ditahannya Hermana, 2009: 89. Selengkapnya silabus dapat dilihat pada lampiran 2.1 dan 2.2 sedangkan RPP dapat dilihat pada lampiran 2.3 dan 2.4.

2.1.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan

Berikut ini beberapa hasil penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

2.1.2.1 Penelitian tentang Metode Inkuiri

26 Abdi 2014 bertujuan meneliti pengaruh metode pembelajaran inkuiri terhadap prestasi akademik di kursus sains. Penelitian yang digunakan adalah quasy eksperimental. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas V di SD Kermanshah, Iran. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling. Sampel penelitian ini adalah kelas V di SD Kermanshah, Iran pada tahun 2014 yang terdiri dari 20 siswa pada kelas kontrol, dan 20 siswa pada eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa. Hasil penelitian menunjukkan skor tes prestasi akademik antara kelompok kontrol lebih rendah dari kelompok eksperimen. Hasil uji statistik ANCOVA juga F value = 5,121 dengan skor 0,030 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara kelas yang menggunakan metode tradisional dan metode inkuiri. Kurniawan2014 melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui penerapan metode inkuiri terbimbing dalam pembuatan media pembelajaran terhadap peningkatan pemahaman konsep dan kreativitas siswa. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Kubu Raya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kualitas pembelajaran setelah diterapkan metode inkuiri terbimbing. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya hasil prestasi siswa pada siklus I sebesar 78,04, lalu pada siklus II meningkat sebesar 97,56. Sedangkan dari hasil penilaian kreativitas siswa diperoleh hasil pada siklus I sebesar 97,56, dan pada siklus II sebesar 97,56. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dan kreativitas siswa di SMP N 3 Kubu Raya dalam membuat media pembelajaran IPA Biologi. Deta 2013 melakukan penelitian yang bertujuan mengetahui pengaruh metode inkuiri terbimbing dan proyek, kreativitas serta keterampilan proses sains terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian yang digunakan adalahpenelitian eksperimen dengan dua perlakuan yang melibatkan dua kelompok eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Papar Kediri. Pengambilan sampel dilakukan secara clusterrandom sampling. Sampel yang 27 didapatkan adalah dua kelas yang terdiri dari kelas A untuk kelompok pembelajaran model Problem Based Learning PBL menggunakan metode proyek dan kelas B kelompok inkuiri terbimbing. Uji hipotesis dikalukan dengan menggunakanANOVA. Hasil uji hipotesis menunjukkan: 1 Berdasarkan hasil rata-rata prestasi belajar kognitif siswa, diperoleh rata-rata prestasi belajar kognitif siswa dengan metode inkuiri terbimbing lebih baik daripada siswa dengan metode proyek; 2 Terdapat perbedaan prestasi belajar afektif antara siswa dengan kreativitas tinggi dan rendah; 3 Terdapat perbedaan prestasi belajar kognitif, psikomotor, dan afektif antara siswa dengan keterampilan proses sains tinggi dan rendah; 4 Terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan kreativitas terhadap prestasi belajar afektif; 5 Terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan kreativitas terhadap prestasi belajar psikomotor dan afektif; 6 Terdapat interaksi antara kreativitas dengan keterampilan proses Sains terhadap prestasi belajar afektif; dan 7 Terdapat interaksi antara metode pembelajaran, kreativitas, dan keterampilan proses sains terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri terbimbing berpengaruh lebih baik dari pada metode proyek dalam prestasi belajar siswa.

2.1.2.2 Penelitian tentangProses KognitifMengevaluasi dan Mencipta

Sari2011 melakukan penelitian dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa di salah satu SMP di kota Bandung dengan Pembelajaran Teknologi Dasar PTD. Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII di salah satu SMP Negeri di kota Bandung tahun pelajaran 20102011.Penentuan sampel dilakukan secara random sampling. Sampel penelitian ini adalah kelas VIII D dengan jumlah siswa 26 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PTD dapat meningkatkan prestasi siswa pada karakteristik kemampuan berpikir yang tertinggi yaitu originality. Hal tersebut ditunjukkan dengan perolehan skor gain sebesar 0,43 yang berkategori sedang. Wibowo Suhandi 2013 melakukan penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang peningkatan hasil belajar kognitif dan keterampilan 28 berpikir kreatif sebagai dampak penerapan model Science Creative Learning SCL. Penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X pada salah satu SMA di Kabupaten Kudus semester genap tahun ajaran 20112012. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling. Sampel penelitian ini adalah siswa kels X.5 yang berjumlah 34 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah penerapan model Science Creative Learning SCL dapat meningkatkan hasil belajar kognitif dan keterampilan berpikir kreatif. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata skor gain, hasil belajar kognitif dan keterampilan berpikir kreatif yang meningkat pada kategori sedang, yaitu sebesar 0,44. Dwijananti Yulianti 2010 meneliti pengengembangan kemampuan berpikir kritis mahasiswa melalui pembelajaran problem based instruction pada mata kuliah fisika lingkungan. Penelitian yang digunakan adalahpenelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika semester III Universitas Negeri Semarang tahun akademik 20092010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan problem based instruction dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Kemampuanberpikir kritis mahasiswa yang dapat dikembangkan dengan model pembelajaran problem based instruction adalah: mengklasifikasi, mengasumsi, memprediksi, menghipotesis, mengevaluasi, menganalisis, dan membuat kesimpulan. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata tiap siklus I, siklus II, dan siklus III berturut-turut, yaitu: 63,10, 76,32, dan 79,80. Peningkatan nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis seiring dengan meningkatnya jumlah siswa yang termasuk kategori sangat kritis dan kritis dalam hierarki kategori kemampuan berpikir kritis. Dari penjelasan penelitian yang relevan diatas populasi yang digunakan oleh peneliti diantaranya siswa SD, SMP, SMA, dan mahasiswa. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan tentang metode inkuiri dan kemampuan tingkat tinggi adalah penelitian eksperimen dan penelitian tindakan kelas. Dari beberapa penelitian yang relevan tersebut belum ada yang meneliti tentang variabel yang akan diteliti oleh peneliti. 29

2.1.2.3 Literature Map

Variabel yang akan diteliti adalah metode inkuiri. Metode inkuiri merupakan variabel independen, sedangkan kemampuan mengevaluasi dan mencipta merupakan variabel dependen dalam penelitian ini. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi experimental. Populasi dari penelitian adalah siswa sekolah dasar. Gambar 2.5 menunjukkanliterature map dari penelitian-penelitian yang relevan. Gambar 2.5 Literature Map dari Penelitian-penelitian Terdahulu

2.2 Kerangka Berpikir

Metode inkuiri adalah suatu metode pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa dalam pelaksanaannya dengan melalui tujuh langkah yaitu, orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan, mempresentasikan hasil diskusi, dan melakukan refleksi. Penelitian tentang metode Inkuiri Abdi 2014 Inkuiry – academic achivement Kurniwan 2013 Inkuiri – pemahaman konsep kreativitas Deta, dkk 2013 Inkuiri - prestasi belajar Penelitian tentang Kemampuan Mengevaluasi Mencipta Sari, dkk 2011 Pembelajaran Teknologi Dasar PTD -berpikir kreatif Wibowo Suhandi 2013 Science Creative Learning SCL-berpikir kreatif Dwijananti Yulianti 2010 Problem based instruction – berpikir kritis Yang perlu diteliti : Inkuiri - kemampuan mengevaluasi dan mencipta 30 Kemampuan mengevaluasi adalah kemampuan seseorang untuk mengambil suatu tindakan dalam rangka menyelesaikan suatu permasalahan dengan berpedoman pada kriteria-kriteria tertentu untuk menentukan cara yang paling baik yang akan digunakanya dalam menyelesaikan permasalahan yang meliputi kemampuan memeriksa dan mengkritik.Kemampuan mencipta adalah kemampuan untuk menggabungkan bagian-bagian yang telah dipilih dan dirancang berdasarkan kriteria- kriteria tertentu untuk dijadikan sebagai produk yang mempunyai kegunaan yang meliputi kemampuan merencanakan, membuat hipotesis, merencanakan, dan mendesain. IPA merupakan mata pelajaran yang mempelajari alam semesta beserta isinya, didalam perkembangan IPA tidak hanya ditandai oleh adanya fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Metode Inkuiri dipandang sebagai metode yang cocok untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Hal ini dikarenakakan pembelajaran mengunakan metode inkuiri ini lebih menekankan keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses pembelajaran, yaitu dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis dalam melakukan eksperimen. Metode inkuiri ini juga melatih siswa untuk menerapkan sikap ilmiah. Jika metode inkuiri diterapkan dalam pembelajaran IPA, maka penggunaan metode inkuiri akan berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA sesuai dengan materi yang dipelajari.

2.3 Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 0 202

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 3 175

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

2 26 214

Pengaruh penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA terhadap kemampuan mengingat dan memahami kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

1 3 182

Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 210

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan-Yogyakarta.

0 0 192

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 162

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 0 156

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 173

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 154