Uji Korelasi antara Rerata PretestdanPosttest

68 efek menengah jika r = 0,30 yang setara dengan 9, sedangkan untuk efek besar jika r = 0,50 yang setara dengan 25 Field 2009: 57. Hasil peningkatan yang terjadi pada kelompok kontrol dengan r = 1 atau 32. Hal ini berarti bahwa persentase tergolong pada efek yang besar.Hasil penghitungan persentase peningkatan rerata pretest ke posttest I yang terjadi pada kelompok eksperimen adalah r = 0,61 atau 37. Persentase ini menunjukkan efek yang besar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persentase peningkatan rerata pretest ke posttest I kemampuan mengevaluasi kelompok kontrol lebih kecil dari kelompok eksperimen.

3. Uji Korelasi antara Rerata PretestdanPosttest

Tujuan dilakukannya uji korelasi antara rerata pretestdanposttest I ini adalah untuk mengetahui apakah ada korelasi atau hubungan antara rerata skor pretest dan posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen terhadap kemampuan mengevaluasi. Dalam melakukan uji ini peneliti melihat terlebih dahulu normal atau tidaknya ditribusi data pada rerata pretest dan posttest I pada kemampuan mengevaluasi. Karena data pretest dan posttest I terdistribusi tidak normal, maka dalam uji korelasi antara rerata pretestdanposttest I ini menggunakan rumus koefisien korelasi SpearmanField, 2009:179. Kriteria untuk menolak H null jika harga Sig. 2- tailed 0,05 dengan tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95 Field, 2009: 53.Hasil uji korelasi antara reratapretestdanposttest I dapat dilihat pada tabel 4.9. lihat Lampiran 4.11.1 dan 4.11.2 Tabel 4.9 Hasil Uji Korelasi AntaraPretest danPosttest I Kemampuan Mengevaluasi No Kelompok Spearmean Correlation Sig. 2-tailed Keterangan 1 Kontrol 0,25 0,213 Positif dan tidak signifikan 2 Eksperimen 0,16 0,448 Positif dan tidak signifikan Hasil analisis data ujikorelasi menggunakan Spearman Correlation pada kelompok kontrol menunjukkan harga 0,25.Hal ini berarti bahwa korelasi antara rerata pretestdanposttest I bernilai positif, artinya semakin tinggi skor pretest, semakin tinggi skor posttest I. Pada uji korelasi ini Sig. 2-tailed yang dihasilkan pada kelompok kontrol sebesar 0,213, dengan kata lain H null diterima dan H i ditolak. 69 Dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara skor pretestdanposttest I pada kelompok kontrol terhadap kemampuan mengevaluasi. Dengan kata lain hasil korelasi tersebut tidak dapat digeneralisasi pada populasi. Sedangkan hasil analisis data uji korelasi Spearman Correlation pada kelompok eksperimen menunjukkan harga 0,16. Hal ini berarti bahwa korelasi antara rerata pretest danposttest I bernilai positif artinya semakin tinggi skor pretest, semakin tinggi skor posttest I. Harga Sig. 2-tailed yang dihasilkan pada kelompok kontrol sebesar 0,448, dengan kata lain H null diterima dan H i ditolak. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara skor pretestdanposttest I pada kelompok eksperimen terhadap kemampuan mengevaluasi. Dengan kata lain hasil korelasi tersebut tidak dapat digeneralisasi pada populasi.

4. Uji Retensi Pengaruh Perlakuan

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 0 202

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 3 175

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

2 26 214

Pengaruh penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA terhadap kemampuan mengingat dan memahami kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

1 3 182

Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 210

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan-Yogyakarta.

0 0 192

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 162

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 0 156

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 173

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 154