20
yang berdasarkan suatu kriteria atau standar yang berlaku. Anderson Krathwohl, 2010: 125 menetpakan bahwa proses mengevaluasi ini terdiri dari dua aspek, yaitu
memeriksa dan mengkritik
2. Kemampuan Mencipta
Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001: 869 mendefinisikan kata kemampuan yaitu kesanggupan; kecakapan; kekuatan. Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
2001: 69 juga mendefinisikan kata mencipta sebagai memusatkan pikiran angan- angan untuk menghasilkan sesuatu. Mencipta yaitu suatu proses yang melibatkan
penyusunan elemen-elemen menjadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional. Dalam mencipta seorang siswa diminta untuk membuat suatu produk baru
yang dihasilkan dari penggabungan beberapa bagian atau elemen-elemen yang pernah ada sebelumnya Anderson Krathwohl, 2010: 128. Contohnya, seorang siswa
membuat sebuah dompet yang terbuat dari beberapa barang bekas seperti plastik dan kancing baju. Dalam proses mencipta ini elemen-elemen yang akan disatukan telah
dikaji dari berbagai sumber. Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan
mencipta adalah kesanggupan; kecakapan; kekuatan memusatkan pikiran untuk menggabungkan beberapa bagian atau elemen menjadi sebuah satu kesatuan yang
mempunyai fungsi. Anderson Krathwohl 2010: 130 menetapkan bahwa proses kognitifmencipta terdiri dari tiga aspek yaitu, merumuskan, merencanakan, dan
memproduksi. Pada penelitian ini peneliti mengembangkan tiga aspek dalam proses kognitif mencipta menjadi empat aspek yaitu, merumuskan, membuat hipotesis,
merencanakan, dan mendesain.
2.1.1.4 Hakikat IPA
Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan
penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan Susanto, 2013: 167. Sedangkan Darmojo dalam Samatowa, 2011: 2 mengemukakan bahwa secara singkat IPA
adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Adapun Wahyana dalam Trianto, 2010: 136 mengatakan bahwa IPA adalah
21
suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik yangdidalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya
tidak hanya ditandai oleh adanya fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.
Jadi, dari beberapa pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan pengetahuan tentang alam semesta dengan segala isinya yang tersusun
secara sistematis dari adanya pengamatan yang berdasarkan metode ilmiah dan sikap ilmiah.
Carin dan Sund dalam Samatowa, 2011: 20 menyebutkan bahwa sains atau IPA tersusun atas tiga macam unsur, yaitu proses, produk, dan sikap. Proses atau
metode dalam IPA meliputi pengamatan, membuat hipotesis, merancang dan melakukan percobaan, mengukur dan proses-proses pemahaman lainnya. Kemudian
produk IPA meliputi prinsip-prinsip, hukum-hukum, teori-teori, kaidah-kaidah, postulat-postulat, dan sebagainya. Sedangkan, sikap IPA seperti mempercayai,
menghargai, menanggapi, menerima, dan sebagainya. Adapun sembilan aspek dari sikap ilmiah yang dikembangakan oleh Sulistyorini dalam Susanto, 2013: 169 yaitu:
sikap ingin tahu, ingin mendapat sesuatu yang baru, sikap kerja sama, tidak putus asa, tidak berprasangka, mawas diri, bertanggung jawab, berpikir bebas, dan kedisiplinan
diri. Sikap-sikap tersebut dikembangkan oleh siswa melalui kegiatan yang mereka lakukan saat belajar.
Tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dalam Badan Standar Nasional Pendidikan atau BSNP dalam Susanto, 2013: 171 adalah: 1memperoleh keyakinan
terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya, 2 mengembangkan pengetahuan dan konsep-konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, 3 mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, 4 mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan, 5 meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam,
22
6 meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, 7 memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan
keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.
2.1.1.5 Materi IPA “Sifat Bahan Tali-temali Berdasarkan Bahan Penyusunnya”