berlangsung dari tahun ke tahun. Berbagai upaya telah dilakukan guru untuk mengatasi masalah itu. Guru
telah menggunakan salat-alat peraga untuk demonstrasi di kelas, dan melakukan eksperimen di laboratorium. Guru juga sudah menggunakan
media Power Point untuk menjelaskan; sekali-sekali penjelasan guru diselingi dengan program animasi flash. Tetapi hasilnya belum seperti
yang diharapkan. Siswa-siswa yang hasil belajarnya rendah sudah disediakan program remedial; waktunya di luar jam pelajaran tatap muka.
Tetapi hasilnya juga belum seperti yang diharapkan; siswa yang nilainya rendah cenderung ingin menghindar dari kegiatan itu. Secara singkat
dapat dikatakan bahwa pemahaman konsep siswa kurang mantap ketika diterangkan. Kemungkinan contoh-contoh yang diberikan guru kurang
banyak sehingga siswa mengalami under-generalization; noncontoh juga tidak disertakan sehingga siswa mengalami over-generalization. Kedua-
duanya membuat pemahaman siswa tidak mantap. Perlu dicarikan metode alternatif yang membuat siswa belajar secara mantap.
Rumusan masalah penelitian telah tersirat dalam hipotesis tindakan yang ada dalam proposal sederhana yang telah Anda buat di Bagian A; Anda
tinggal memindahkan ke sini. Masalah penelitian biasanya disajikan dalam bentuk pertanyaan, tetapi tidak harus. Inilah contohnya.
B. Rumusan Masalah Apakah metode concept attainment dapat meningkatkan hasil belajar
sejarah kelas I SMA Negeri X Jakarta? Bagian terakhir pendahuluan adalah tujuan dan manfaat penelitian.
Tujuan PTK tidak
sekedar ingin ―mengetahui peningkatan‖ variabel terikat yang akan ditingkatkan,
tetapi lebih pada ―meningkatkan‖ variabel terikat itu. Ingin ―mengetahui peningkatan‖ mempunyai konotasi
―setelah tahu akan selesai‖ sehingga peneliti PTK banyak yang kembali ke metode semula setelah penelitian selesai; sedangkan
―meningkatkan‖ mempunyai arti ingin menggunakan metode baru yang ditemukan untuk
seterusnya. Manfaat penelitian sebaiknya dirinci untuk berbagai pihak agar makna penelitian menjadi labih besar, misalnya bagi siswa, guru, dan
sekolah. Inilah contohnya. C. Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar sejarah siswa.
D. Manfaat Penelitian Bagi
siswa penelitian
ini bermanfaat
untuk meningkatkan
pemahamannya. Bagi guru penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan membiasakan diri menjadi guru yang reflektif,
yang senantiasa berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran. Bagi sekolah, penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan citra sebagai
sekolah yang efektif, yang membimbing siswa menjadi insan yang cerdas dan komprehensif.
Kajian Pustaka bab 2 Deskripsi teori memberikan dasar teori pada variabel-variabel yang Anda
teliti. Baik variabel bebas tindakan yang diberikan dan variabel terikat yang ditingkatkan dua-duanya harus didukung dengan teori. Ini sejalan
dengan ciri seorang profesional, yang setiap tindakannya didukung dengan teori yang sudah mantap. Analoginya dengan dokter, setiap obat
yang diresepkan harus didukung dengan teori atau hasil penelitian yang sudah mantap. Jika tidak, dokter itu akan lebih tepat disebut dukun.
Namun fungsi teori dalam PTK agak berbeda dengan fungsinya dalam penelitian formal. Asumsinya, peneliti PTK adalah guru profesional yang
sudah berusaha menerapkan teori-teori yang sudah mantap itu dalam pembelajaran, tetapi belum berhasil. Sebagaimana kita ketahui banyak
sekali teori-teori yang mantap itu berasal dari negara Barat, yang berbeda budaya dengan kita. Dalam PTK Anda dapat saja menemukan teori yang
sama sekali baru
—disebut grounded theory—yang sesuai dengan konteks sekolah Anda. Jadi teori yang dirujuk dalam PTK sifatnya hanya sebagai
bahan pertimbangan.
Kata ―pustaka‖ digunakan untuk membedakan dengan ―teori’ yang bersifat akademis. Pustaka lebih bersifat umum; Undang-Undang dan
Peraturan Menteri dapat dimasukkan ke dalamnya. Dokumen-dokumen itu merupakan kebijakan sehingga tidak dapat dimasukkan dalam
kategori teori. Selain variabel bebas dan variabel terikat, Anda perlu mencari teori yang
berkenaan dengan pembelajaran khusus, untuk mata pelajaran Anda. Gunanya agar temuantemuan yang Anda peroleh nanti tidak
menyimpang dari karakteristik mata pelajaran yang Anda ampu. Sebaiknya penyajian hakikat variabel bebas didahulukan agar pembaca
langsung dapat mengetahui inovasi yang ditawarkan pada kesempatan pertama. Berikut ini adalah contoh deskripsi teori untuk judul
―Peningkatan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas I SMA X Jakarta melalui Metode Concept Attainment
‖.
BAB 2 Kajian Pustaka A. Deskripsi Teori
1. Concept Attainment
Pendekatan pembelajaran pemrosesan informasi dengan model concept attainment
menurut Uno 2008 dikembangkan berdasarkan