Revolusi Hijau Pemerintahan Orde Baru a. Lahirnya Pemerintahan Orde Baru

189 tingkat melek huruf semakin meningkat. Pada 1961 tingkat melek huruf hanya 46,7 dan kemudian meningkat menjadi 60 pada 1971, 72 pada 1981 dan menjadi 90 pada tahun 1990-an. 4 Pada masa Orde baru, Indonesia mengalami stabilitas ekonomi yang baik, dimana angka infasi selalu berada di bawah 10. Stabilitas ekonomi ini memungkinkan tumbuh dan berkembangnya dunia usaha di Indonesia. Angka harapan usia hidup juga meningkat dan menandakan meningkatnya kesejahteraan. 5 Jumlah penduduk dapat dikendalikan setiap tahun dengan rata-rata kurang dari 2. Hal ini dapat terjadi karena pemerintah melaksanakan program keluarga Berencana KB. 6 Keberhasilan dan peningkatan pembangunan di atas harus dibayar mahal dengan terjadinya kerusakan lingkungan hidup diberbagai daerah. Di hutan-hutan berbagai daerah, terjadi pembalakan liar yang berakibat kepada longsor, banjir dan hancurnya eko sistem. Sebaliknya dikota-kota, pemukiman semakin padat serta polusi sebagai akibat industrialisasi semakin parah.

d. Revolusi Hijau

Revolusi Hijau adalah revolusi produksi biji-bijian dari hasil-hasil penemuan ilmiah berupa benih unggul baru dari berbagai varietas gandum, padi dan jagung untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Perkembangan revolusi hijau yang semakin bertambah pesat juga berpengaruh terhadap masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, pertanian menjadi sektor yang penting dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hal ini didasari oleh kebutuhan penduduk yang meningkat pesat, tingkat produksi pertanian yang rendag dan produksi pertanian belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan penduduk. Berdasarkan kondisi tersebut, pemerintah berupaya meningkatkan produksi pertanian melalui usaha ekstensifikasi dan intensifikasi. Ekstensifikasi dilakukan dengan cara memperluas area pertanian. Sedangkan intensifikasi dilakukan untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian dengan cara penyuluhan pertanian dan penanaman bibit unggul. Secara khusus pemerintah mengeluarkan kebijakan “Panca Usaha Tani” meliputi: pemilihan bibit unggul, pemupukan teratur, pengairan yang cukup, pemberantasan hama secara efektif dan usaha penanaman yang teratur. Selain hal tersebut, pemerintah juga melakukan usaha diversifikasi yakni meningkatkan produktivitas lahan dengan tanaman yang beragam dan rehabilitasi yaitu pemulihan kemampuan daya produktivitas suatu lahan. Revolusi hijau di Indonesia mencapai puncaknya dengan pengakuan FAO atas swasembada beras Indonesia pada tahun 1986. Pada tahun itu, Indonesia dianggap memiliki ketahanan pangan yang cukup dengan tingkat impor 190 beras nol persen. Namun, revolusi hijau juga membawa dampak negatif seperti ketergantungan terhadap bibit buatan, pupuk dan zat kimia yang digunakan untuk membasmi hama. Selain itu juga terjadi pergeseran orientasi pertanian, penggunaan alat modern hanya digunakan petani kaya serta sistem panen yang biasanya dilakukan gotong-royong berubah menjadi sistem upahan.

e. Krisis, Keruntuhan Orde Baru dan Gerakan Reformasi