157 undang-undang  tersebut,  pemerintah  melalui  Menteri  Pendidikan,
Pengajaran    Kebudayaan  PPK,  Mr.  Muhammad  Yamin,  antara  lain berusaha  meningkatkan  mutu  guru  ditandai  dengan  pendirian  Perguruan
Tinggi Pendidikan Guru PTPG.
Sementara  itu  konfik  antar  partai  selama  masa  Demokrasi  Liberal  antara Masyumi, PNI, PKI, PSI dan NU makin terbuka. Demikian pula dalam kehidupan
tentara antara kelompok Nasution dengan Simbolon – Zulkifi Lubis, Jawa dan luar  Jawa  makin  nyata.  Krisis  yang  berlarut-larut  dalam  tubuh  militer
menyebabkan  runtuhnya  kabinet  Ali  yang  telah  berhasil  melaksanakan pemilihan  umum  baik  untuk  memilih  anggota  parlemen  DPR  maupun
Dewan Konstituante.
Dewan  Konstituante  hasil  pemilihan  umum  tahun  1955  pun  yang  diberi tugas  untuk  menyusun  undang-undang  dasar  baru  sampai  awal  tahun  1959
belum  dapat  menyelesaikan  tugasnya.  Bahkan  juga  tidak  dapat  memberi keputusan  atas  saran  Presiden  dengan  konsep  ”demokrasi  terpimpinnya”.
Konfik internal dan sikap saling curiga antara Presiden Soekarno, tentara dan partai-partai  politik  pun  terus  berlanjut.  Untuk  mengatasi  keadaan  itu,
Presiden  atas  dukungan  Nasution  dan  Tentara  Nasional  Indonesia  TNI mendekritkan berlakunya kembali Undang-undang Dasar 1945.
3.  Perkembangan Ekonomi Pasca Kemerdekaan
Negara  Republik  Indonesia  yang  merdeka  tanggal  17  Agustus  1945  mewarisi kehidupan ekonomi kolonial dalam kondisi kas negara yang kosong. Kondisi
perekonomian Indonesia makin diperparah dengan adanya blokade ekonomi yang dilakukan oleh patroli angkatan laut Belanda. Akibatnya barang-barang
milik  perdagangan  RI  tidak  dapat  diekspor  dan  bahan-bahan  impor  yang dibutuhkan masyarakat tidak dapat masuk.
Usaha  pemerintah  untuk  mengatasi  kesulitan  keuangan  yakni  dengan melakukan  pinjaman  nasional  yang  telah  disetujui  Badan  Pekerja  Komite
Nasional  Indonesia  Pusat  BP-KNIP.  Menteri  Keuangan  Ir.  Surachman merencanakan  besarnya  pinjaman  1  milyar  rupiah  yang  diperoleh  dari  dana
masyarakat  yang  dikumpulkan  melalui  Bank  Tabungan  Pos  dan  rumah- rumah pegadaian.
Pada  bulan  Oktober  1946,  Pemerintah  RI  mengeluarkan  kebijakan  dengan mengeluarkan  uang  kertas  baru  bernama  Oeang  Repoeblik  Indonesia  ORI
untuk  menggantikan  mata  uang  Jepang.  Selanjutnya  pemerintah  RI mengeluarkan Peraturan Pengganti Undang-Undang Perpu No. 2 Tahun 1946
untuk mengatur program penataan lembaga keuangan negara dengan mendirikan Bank  Negara  Indonesia
BNI.  BNI  secara  resmi  didirikan  pada  tanggal  1 November 1946. Bank ini semula merupakan Yayasan Pusat Bank yang didirikan
pada bulan Juli 1946 dan dipimpin oleh Margono Djojohadikusumo. Sebelumnya pemerintah  telah  merintis  pembentukan  Bank  Rakyat  Indonesia  BRI  yang
semula bernama Shomin Ginko yang bertugas antara lain mengatur nilai tukar ORI dengan mata uang asing yang ada di Indonesia.
158 Usaha  yang  dilakukan  pemerintah  untuk  menembus  blokade  ekonomi
meskipun  lebih  bersifat  politis,  yaitu  dengan  menyatakan  kesediaannya membantu  pemerintah  dan  rakyat  India  yang  sedang  ditimpa  bahaya
kelaparan.  Pemerintah  RI  bersedia  mengirimkan  500.000  ton  beras,  karena menurut  perkiraan  pada  masa  panen  tahun  1946,  Indonesia  memperoleh
suplus 200.000-400.000 ton.
Selain  itu  pemerintah  juga  mengadakan  hubungan  dagang  langsung  dengan negara-negara  lain.  Banking  and  Trading  Corporation  ETC,  badan
perdagangan semi
pemerintah, yang
dipimpin oleh
Sumitro Djojohadikusumo  berhasil  mengadakan  hubungan  perdagangan  dengan
perusahaan swasta Amerika Serikat. Pemerintah  juga  merehabilitasi  pabrik-pabrik  gula,  karena  gula  merupakan
bahan  ekspor  yang  penting  dan  pengusahaannya  harus  dikuasai  oleh  negara. Khusus mengenai gula diatur dengan Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1946
tentang  pembentukan  Perusahaan  Perkebunan  Negara  PPN.  Selanjutnya, Menteri  Urusan  Bahan  Makanan  Rakyat,  Kasimo  menghasilkan  program
jangka pendek melalui produksi 5 tahunan yang dikenal dengan nama Kasimo Plan  yang  berisi  tentang  anjuran  memperbanyak  kebun  bibit  dan  padi
unggul. Sesudah pengakuan kedaulatan
4.  Percobaan Demokrasi 1950 -1957