Mudah Percaya Tidak gegabah

85 termasuk ke dalam tokoh tambahan, keberadaan tokoh ini hanya muncul beberapa kali dan tidak begitu mempengaruhi konflik dalam sebuah cerita.

C. Kajian Nilai Moral Dalam Dongeng Frau Holle dan Bawang Merah

Bawang Putih 1. Nilai-Nilai Moral Dalam Dongeng Frau Holle Nilai moral yang terkandung dalam dongeng Frau Holle hampir sama dengan nilai moral yang terkandung dalam dongeng Bawang Merah Bawang Putih.

a. Wujud Moral Baik Dalam Dongeng Frau Holle

Dongeng Frau Holle juga mengandung moral baik yang berjumlah 4 moral. 1 Moralitas Manusia Dengan Diri Sendiri a Bertanggung Jawab Tokoh Anak Gadis 1 yang terdapat dongeng Frau Holle memiliki watak yang hampir sama dengan Bawang Putih. Keduanya sama-sama memiliki watak bertanggung jawab. Data 1 : “Da ging das Mädchen zu dem Brunnen zurück und wußte nicht, was es anfangen sollte: und in seiner Herzensangst sprang es in den Brunnen hinein, um die Spule zu holen.”P.3 “Anak gadis itu pergi menuju sumur dan tidak tahu, apa yang harus dimulainya : dalam keadaan takut setengah mati, ia melompat ke dalam sumur untuk mengambil gulungan benang itu. Keteledoran anak gadis yang kurang hati-hati saat memintal benang sehingga mengakibatkan benang itu jatuh ke dalam sumur. 86 Kejadian tersebut membuat ibu tirinya sangat marah dan meminta anak gadis itu mengambil ulungan benang tersebut. Anak gadis tersebut tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Dengan rasa takut anak gadis itu melompat ke dalam sumur untuk mengambil gulungan benang yang jatuh ke dalam sumur. b Mengerjakan Pekerjaan Dengan Sepenuh Hati Anak gadis yang rajin ini mengerjakan semua pekerjaan yang diberikan Frau Holle dengan senang. Hal ini dapat diketahui dari kutipan berikut. Data 1 : “Weil die Alte ihm so gut zusprach, so faßte sich das Mädchen ein Herz, willigte ein und begab sich in ihren Dienst. Es besorgte auch alles nach ihrer Zufriedenheit, und schüttelte ihr das Bett immer gewaltig auf, daß die Federn wie Schneeflocken umherflogen; dafür hatte es auch ein gut Leben bei ihr, kein böses Wort, und alle Tage Gesottenes und Gebratenes.P-6 “Karena orang tua itu membujuknya dengan baik, anak perempuan itu menjadi tenang hatinya dan bersedia membantunya dan mulailah dengan tugasnya. Ia mengerjakan semuanya dengan sepenuh hati dan selalu menepuk tempat tidur itu sehingga bulu-bulunya terbang kesana kemari seperti serpihan salju. Oleh karenanya, ia hidup enak bersama wanita tua itu, tidak ada kata-kata buruk dan semua hari-harinya penuh dengan makanan yang enak-enak.” Setelah melakukan perjalanan panjang, tibalah Anak Gadis I disebuah rumah kecil milik seorang wanita yang sangat menakutkan dengan giginya yang besar-besar. Anak Gadis I tersebut berusaha untuk melarikan diri. Namun wanita tersebut memanggilnya dan membujuknya untuk tinggal bersamanya. Wanita tersebut meminta