79
Dari kutipan di atas dapat dilihat bahwa ibu Bawang Merah adalah ibu yang kejam. Ia menyuruh Bawang Putih mencari bajunya yang hanyut
sampai ketemu. Ia tidak mengijinkan Bawang Putih pulang sebelum bisa mendapatkan baju ibunya lagi yang hilang. Pengarang mengungkapkan
watak ini secara tidak langsung melalui kalimat dalam kutipan di atas. Watak kejam ini juga dapat terlihat dari kutipan berikut ini :
“Mereka kerap memarahi Bawang Putih dan memberinya pekerjaan berat jika ayah Bawang Putih sedang pergi berdagang.
Bawang Putih harus mengerjakan semua pekerjaan rumah, sementara Bawang Merah hanya duduk-duduk saja.” P 3
Dari kutipan di atas watak kejam yang dimiliki oleh ibu Bawang
Putih disampaikan secara tidak langsung oleh pengarang. Ibu Bawang Merah memperlakukan Bawang Putih seperti pembantu. Menyuruh
Bawang Putih mengerjakan semua pekerjaan rumah sendiri.
e. Pemalas
Ibu Bawang Merah memiliki watak pemalas juga seperti anaknya. Hal ini dapat terlihat dari kutipan berikut ini :
“Bawang Putih harus mengerjakan semua pekerjaan rumah, sementara Bawang Merah dan ibunya hanya duduk-duduk saja.”
P 3
Pengarang menyampaikan watak ibu Bawang Merah yang pemalas secara tidak langsung. Setelah menikah dengan ayah Bawang Putih, sifat
asli ibu Bawang Merah kelihatan. Ia sering memarahi Bawang Putih dan memberinya pekerjaan yang berat. Ia hanya duduk-duduk saja tidak mau
membantu Bawang Putih mengerjakan pekerjaan rumah.
80
f. Semena-mena
Ibu Bawang Merah bertindak semena-mena terhadap Bawang Putih. Tindakan semena-mena ini dapat ditunjukkan dalam kutipan berikut
ini secara langsung oleh pengarang: “Suatu hari ayah Bawang Putih jatuh sakit dan kemudian
meninggal dunia. Sejak saat itu Bawang Merah dan ibunya semakin berkuasa dan semena-mena terhadap Bawang Putih.”
P 4
Setelah ayah Bawang putih meninggal, Bawang merah dan ibunya
semakin bersikap semena-mena terhadap Bawang Putih. Bawang Putih hampir tidak beristirahat. Ia harus mengerjakan semua pekerjaan rumah
sendiri. Memasak air, mempersiapkan sarapan, memberi makan ternak, mencuci dan menyetrika. Semua pekerjaan itu ia lakukan setiap hari.
g. Serakah
Watak serakah yang dimiliki oleh ibu Bawang Merah disampaikan secara tidak langsung oleh pengarang. Hal ini dapat terlihat dari kutipan
berikut ini ; “Alangkah terkejutnya Bawang Putih ketika labu itu terbelah,
didalamnya ternyata berisi emas permata yang sangat banyak. Dia berteriak saking gembiranyadan memberitahukan hal ajaib
ini ke ibu tirinya dan Bawang Merah yang dengan serakah langsung merebut emas dan permata tersebut.” P 15
Sesampainya di rumah Bawang putih menyerahkan baju ibu tirinya yang hanyut di sungai. Kemudian ia menuju apur untuk membelah labu
pemberian nenek tadi. Namun alangkah terkejutnya ia saat melihat isi labu tersebut yang berisi emas permata yang sangat banyak. Kemudian ia