Empati Menghormati Orang Tua

69

2. Bawang Merah

a. Munafik

Bawang Merah adalah saudara tiri Bawang Putih. Watak yang dimiliki oleh Bawang Merah sangat berlawanan dengan watak yang dimiliki oleh Bawang Putih. Bawang Merah seorang gadis yang munafik. Pengarang menyampaikan watak ini secara tidak langsung. Hal ini dapat terlihat dari kutipan berikut ini : “Awalnya ibu Bawang Merah dan Bawang Merah sangat baik kepada Bawang Putih. Namun lama kelamaan sifat asli mereka mulai kelihatan. Mereka kerap memarahi Bawang Putih dan memberinya pekerjaan berat jika ayah Bawang Putih sedang pergi berdagang.” P 3 Dari kutipan di atas terlihat bahwa Bawang Merah hanya berpura- pura baik kepada Bawang Putih. Hal ini Bawang Merah lakukan hanya untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan. Setelah ia dan ibunya mendapatkan sesuatu yang diinginkan, mereka memperlakukan Bawang putih seperti pembantu yang harus mengerjakan semua pekerjaan rumah sendiri. Setiap hari harus bangun sebelum subuh untuk masak air dan mempersiapkan sarapan, memberi makan ternak, mencuci dan menyetrika.

b. Pemarah

Bawang Merah mempunyai watak pemarah. Watak ini disampaikan secara tidak langsung oleh pengarang. Hal ini dapat terlihat dari kutipan berikut ini : 70 “Mereka kerap memarahi Bawang Putih dan memberinya pekerjaan berat jika ayah Bawang Putih sedang pergi berdagang.” P 3 Pada mulanya Bawang Merah dan ibunya sangat baik terhadap Bawang Putih. Namun lama kelamaan sifat asli mereka kelihatan. Mereka kerap sekali memarahi Bawang Putih. Dari kutipan di atas jelas Bawang Merah memiliki watak pemarah. Ia berani memarahi Bawang Putih.

c. Pemalas

Bawang Merah merupakan gadis yang pemalas. Watak ini berbeda jauh dengan Bawang Putih yang rajin. Pengarang menyampaikan watak yang dimiliki oleh Bawang Merah secara tidak langsung yang dapat dilihat dari kutipan berikut ini : “Bawang Putih harus mengerjakan semua pekerjaan rumah, sementara Bawang Merah dan ibunya hanya duduk-duduk saja.” P 3 Dari kutipan di atas jelas bahwa Bawang Merah adalah gadis pemalas. Ia tidak mau membantu mengerjakan pekerjaan rumah. Ia hanya duduk-duduk saja melihat Bawang Putih mengerjakan pekerjaan rumah sendiri. Bawang Merah memperlakukan Bawang Putih seperti pembantu. Watak pemalas ini juga dapat terlihat dari kutipan berikut ini : “Tidak seperti Bawang Putih yang rajin, selama seminggu itu Bawang Merah hanya bermalas-malasan.” P 16 Setelah sampai dirumah Bawang Putih menceritakan semua kejadian yang ia alami kepada saudara dan ibu tirinya. Kemudian ia membelah labu pemberian nenek tadi. Bawang Putih sangat terkejut ketika