Baik Hati Rajin Bawang Putih

64 “Mulanya Bawang Putih menolak diberi hadiah tapi nenek tetap memaksanya. Akhirnya Bawang Putih memilih labu yang kecil.”P 14 Nenek merasa senang dengan pekerjaan Bawang Putih. Untuk membalas kebaikan Bawang Putih, nenek meminta Bawang Putih untuk memilih salah satu labu sebagai hadiah atas kebaikannya yang sudah membantu nenek mengerjakan pekerjaan rumah. Bawang Putih menolak hadiah tersebut karena ia tulus membantu dan tidak meminta imbalan apapun. Namun nenek terus memaksa sampai akhirnya Bawang Putih harus menerima hadiah dari nenek. Pada kutipan kedua ini, watak tulus yang dimiliki oleh Bawang Putih digambarkan secara tidak langsung oleh pengarang.

e. Gigih atau Pantang Menyerah

Watak gigih atau pantang menyerah ini terlihat ketika Bawang Putih berusaha mencari baju ibunya yang hanyut terbawa arus. Watak ini dapat terlihat dari kutipan berikut ini : “Bawang Putih mencoba menyusuri sungai untuk mencarinya, namun tidak berhasil menemukannya”. P 5 Watak ini disampaikan secara tidak langsung oleh pengarang. Terlihat Bawang Putih tetap berusaha mencari baju yang hanyut terbawa arus. Ia terus menyusuri sungai walaupun matahari sudah mulai meninggi. Ia berusaha bagaimanapun caranya untuk menemukan baju ibu tirinya. Dan sampai ia bertemu dengan nenek tua yang menemukan baju ibu 65 tirinya. Bawang Putih memohon untuk mendapatkan kembali baju tersebut. Apapun akan ia lakukan asalkan baju bisa ia bawa pulang, walaupun ia harus menerima syarat nenek untuk membantu mengerjakan semua pekerjaan rumah nenek selama satu minggu.

f. Santun

Tokoh protagonis atau yang biasa disebut dengan tokoh utama selalu digambarkan dengan tokoh yang memiliki watak yang baik dan selalu menjadi sumber nilai moral. Santun merupakan salah satu watak yang dimiliki juga oleh tokoh utama. Bawang Putih juga memiliki watak santun yang digambarkan secara tidak langsung oleh pengarang. Kesantunan Bawang Putih terlihat dari bagaimana ia mengucapkan terima kasih kepada seorang paman yang ia tanyai pada waktu mencari baju ibunya. Kalimat ini dapat terlihat dari kutipan berikut ini : “Baiklah paman, terima kasih” kata Bawang Putih dan segera berlari kembali menyusuri”. P 8 Kutipan tersebut begitu jelas menggambarkan begitu santunnya Bawang Putih.

g. Tidak Putus Asa

Bawang Putih sebagai tokoh utama juga mempunyai watak pantang menyerah yang terlihat dari sikapnya yang disampaikan secara tidak langsung oleh pengarang pada kutipan berikut ini : 66 “Baiklah paman, terima kasih” kata Bawang Putih dan segera berlari kembali menyusuri”. P 8 Bawang Putih mau melakukan apapun asalkan bisa menemukan kembali baju ibu tirinya. Ia terus berlari menyusuri sungai bertanya kesana kemari kepada orang-orang yang ia temui dijalan. Dari kutipan tersebut terlihat bahwa Bawang Putih tetap berusaha mencari baju ibunya yang hilang terbawa arus.

h. Empati

Sebagai tokoh utama, Bawang Putih juga mempunyai watak empati. Bawang Putih mempunyai rasa iba atau belas kasihan terhadap orang lain. Watak ini dapat terlhat dari kutipan berikut ini : “Nenek itu kelihatan kesepian. Bawang putih pun merasa iba”P 11 Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa pengarang menyampaikan watak Bawang Putih secara langsung melalui kalimat dalam cerita. Bawang Putih merasa iba dengan nenek yang tinggal sendirian di rumah. Bawang Putih juga melihat nenek tersebut merasa kesepian.

i. Menghormati Orang Tua

Sebagai anak gadis yang baik hati, Bawang Putih juga merupakan anak gadis yang menghormati orang tua. Watak ini terlihat ketika sang