77
“Semenjak ibu Bawang Putih meninggal, ibu Bawang Merah sering berkunjung ke rumah Bawang Putih. Dia sering
membawakan makanan, membantu Bawang Putih membereskan rumah
atau hanya
menemani Bawang
Putih dan
ayahnyamengobrol.” P 2 Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa ibu Bawang Merah
memiliki watak yang cerdik. Ia mendekati Bawang Putih dan ayahnya dengan menggunakan beberapa cara seperti yang terlihat dari kutipan
diatas.
b. Munafik
Watak ini disampaikan secara tidak langsung oleh pengarang melalui kutipan berikut ini :
“Awalnya ibu Bawang Merah dan Bawang Merah sangat baik kepada Bawang Putih. Namun lama kelamaan sifat asli mereka
mulai kelihatan. Mereka kerap memarahi Bawang Putih dan memberinya pekerjaan berat jika ayah Bawang Putih sedang
pergi berdagang.” P 3
Sama halnya dengan Bawang Merah, ibu Bawang Merah juga memiliki watak munafik. Ia mendekati keluarga Bawang Putih dengan
melakukan beberapa cara untuk menarik simpati keluarga Bawang Putih. Ibu Bawang Merah selalu membawakan makanan, membantu Bawang
Putih membereskan rumah dan menemani Bawang Putih dan ayahnya mengobrol. Sampai akhirnya ayah Bawang Putih memutuskan untuk
menikahi ibu Bawang Merah. Lama kelamaan sifat asli mereka kelihatan. Mereka sering memerahi Bawang Putih. Namun ia berbuat jahat jika ayah
Bawang Putih sedang pergi berdagang.
78
c. Pemarah
Ibu Bawang Merah memiliki watak pemarah seperti anaknya. Hal ini dapat terlihat dari kutipan berikut ini :
“Mereka kerap memarahi Bawang Putih dan memberinya pekerjaan berat jika ayah Bawang Putih sedang pergi
berdagang.” P 3
Pengarang menyampaikan watak ibu Bawang Merah secara tidak langsung melalui kalimat dalam kutipan di atas. Pada awalnya ibu Bawang
Merah sangat baik terhadap Bawang Putih, namun lama kelamaan iasering memarahi Bawang Putih. Watak ini juga terlihat dalam kutipan berikut ini:
“Dasar ceroboh ” bentak ibu tirinya. “Aku tidak mau tahu, pokoknya kamu harus mencari baju itu.” P 6
Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa ibu Bawang Merah
adalah orang yang memiliki watak cepat marah. Hal ini berawal saat Bawang Putih tidak sengaja telah menghanyutkan baju ibu tirinya.
kemudian Bawang Putih bilang kepada ibunya bahwa bajunya telah hanyut di sungai. Ia membentak Bawang Putih yang tidak sengaja telah
menghanyutkan baju ibunya. Pengarang menyampaikan watak tersebut secara tidak langsung.
d. Kejam
Ibu Bawang Merah adalah seorang ibu yang kejam. Hal ini dapat terlihat dari kutipan berikut ini :
“Dan jangan berani pulang ke rumah kalau kau belum menemukannya. Mengerti?” P 6