28
sesungguhnya yang dimaksud oleh pengarang dalam ceritanya. Kemungkinan untuk terjadi salah tafsir lebih besar.
E. Sastra Bandingan
Memahami karya sastra bukan hal yang mudah tanpa adanya analisis karya tersebut. Dengan menelaah struktur-struktur yang membangun karya sastra
akan lebih mudah untuk memahami karya sastra. Dalam penelitian ini penulis menggunakan kajian sastra bandingan untuk menelaah karya sastra dengan
mengkaji perwatakan dan nilai-nilai moral dalam kedua karya sastra. Dalam penelitian ini karya sastra yang dikaji adalah dongeng yang berasal
dari dua Negara yang berbeda yang memiliki kemiripan cerita. Kedua dongeng yang diteliti memiliki isi cerita yang bagus dan memiliki banyak pesan moral
sebagai suri tauladan untuk pembaca, dalam hal ini khususnya anak-anak. Setelah ditelaah ditemukan kesamaan watak dan nilai-nilai moral dalam kedua dongeng
tersebut. Kesamaan cerita dalam karya sastra tidak lepas dari pengarang atau pencipta karya sastra. Untuk mengetahui mengapa kedua karya tersebut memiliki
kesamaan maka peneliti memilih kajian sastra bandingan dalam penelitian ini. Sastra bandingan merupakan sebuah studi teks accros cultural. Dalam
sastra bandingan ini lebih banyak memperhatikan hubungan sastra menurut aspek waktu dan tempat. Dari aspek waktu, sastra bandingan dapat membandingkan dua
atau lebih periode yang berbeda. Untuk tempat, akan mengikat sastra bandingan menurut wilayah geografis sastra Endraswara, 2006: 128.
29
Sastra bandingan merupakan suatu kajian perbandingan dua karya sastra atau lebih dari dua Negara yang berbeda dan dilakukan secara sistematis. Kajian
ini bertujuan untuk memahami proses penciptaan dan perkembangan sastra suatu Negara. Damono 2005: 8 menjelaskan bahwa sastra bandingan adalah
pendekatan dalam ilmu sastra yang tidak menghasilkan teori sendiri. Dalam menganalisa karya sastra yang kaitannya dengan sastra bandingan, penguasaan
bahasa sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan karya sastra yang diteliti harus dibaca dalam bahasa aslinya.
Benedecto Crose Giffod dalam Endraswara, 1995:1, berpendapat bahwa sastra bandingan merupakan kajian yang berupa eksplorasi perubahan
vicissitude,alternation penggantian, pengembangan development, dan perbedaan timbal balik diantara dua karya atau lebih. Sastra bandingan
mempelajari keterkaitan antar sastra dan sastra dengan bidang yang lain. Setiap pengarang sulit lepas dari karya orang lain karena harus membaca dan meresapi
karya orang lain. Prinsip metode perbandingan ialah persamaan antara karya sastra satu
dengan karya sastra yang lain. Persamaan ini dapat berupa struktur, unsur pembentuk strukturnya, gaya bahasa dan sebagainya Pradopo,2002:22. Metode
sastra bandingan tidak jauh berbeda dengan metode kritik sastra yaitu objek yang diteliti lebih dari satu karya sastra.
Dalam sastra bandingan ditekankan pada aspek kesejarahan teks. Yaapar Santosa, dalam Endraswara 2003: 99 menjelaskan bahwa sastra bandingan
bersifat positivistik. Kajiannya bersifat binary duaan dan bertumpu pada