Tidak Punya Rasa Belas Kasihan

60 mudah percaya dan tidak gegabah. Ibu tiri Bawang Putih digambarkan sebagai tokoh ibu yang mempunyai watak jahat, pemalas, serakah dan lain sebagainya. Untuk mengetahui watak setiap tokoh yang lebih lengkap akan dijelaskan secara lebih rinci berikut ini.

1. Bawang Putih

a. Penurut

Watak ini digambarkan secara tidak langsung melalui pemaparan pengarang. Dari cerita yang disampaikan pengarang dapat disimpulkan watak dari Bawang Putih. “Bawang putih harus mengerjakan semua pekerjaan rumah, sementara bawang merah dan ibunya hanya duduk-duduk saja.”P 3 Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa Bawang Putih mau menuruti semua yang diperintahkan ibu tirinya. Bawang Putih tidak pernah memberitahukan kepada ayahnya tentang perlakuan ibu dan saudara tirinya ini. Bawang Merah dan ibunya hanya duduk-duduk saja tidak mau membantu Bawang Putih mengerjakan pekerjaan rumah. Jika dilihat dari pembagian tokoh, Bawang Putih termasuk ke dalam tokoh utama karena ditampilkan terus menerus dan mendominasi sebagian cerita. Jika dilihat dari peran-peran tokohnya, Bawang Putih termasuk ke dalam tokoh protagonis karena tokoh yang merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai yang ideal bagi kita. 61

b. Baik Hati

Watak baik hati yang dimiliki oleh Bawang Putih digambarkan secara tidak langsung oleh pengarang. Dalam setiap cerita dongeng watak baik hati sering ditemui pada tokoh utamanya. “Bawang Putih harus mengerjakan semua pekerjaan rumah, sementara Bawang Merah dan ibunya hanya duduk-duduk saja. Tentu saja ayah Bawang Putih tidak mengetahuinya, karena Bawang Putih tidak pernah menceritakannya.”P 3 Kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa begitu baik hatinya Bawang Putih. Ia menutupi sikap buruk saudara dan ibu tirinya terhadapnya. Walaupun diperlakukan seperti pembantu, ia tidak menceritakan hal tersebut kepada ayahnya. Ia mengerjakan semua pekerjaan rumah dengan gembira dan ia selalu berharap jika ia mau mengerjakan dan menuruti semua permintaan ibu tirinya suatu saat ia akan mendapatkan kasih sayang yang sama seperti anak kandung sendiri.

c. Rajin

Watak rajin yang dimiliki oleh Bawang Putih digambarkan secara tidak langsung oleh pengarang. Hal ini dapat disimpulkan dari kutipan berikut ini : “Bawang Putih hampir tidak pernah beristirahat. Dia sudah harus bangun sebelum subuh, untuk mempersiapkan air mandi dan sarapan bagi Bawang Merah dan ibunya. Kemudian dia harus memberi makan ternak, menyirami kebun dan mencuci baju ke sungai. Lalu dia masih harus menyetrika, membereskan rumah, dan masih banyak pekerjaan lainnya. P 4