70
“Mereka kerap memarahi Bawang Putih dan memberinya pekerjaan berat jika ayah Bawang Putih sedang pergi
berdagang.” P 3 Pada mulanya Bawang Merah dan ibunya sangat baik terhadap
Bawang Putih. Namun lama kelamaan sifat asli mereka kelihatan. Mereka kerap sekali memarahi Bawang Putih. Dari kutipan di atas jelas Bawang
Merah memiliki watak pemarah. Ia berani memarahi Bawang Putih.
c. Pemalas
Bawang Merah merupakan gadis yang pemalas. Watak ini berbeda jauh dengan Bawang Putih yang rajin. Pengarang menyampaikan watak
yang dimiliki oleh Bawang Merah secara tidak langsung yang dapat dilihat dari kutipan berikut ini :
“Bawang Putih harus mengerjakan semua pekerjaan rumah, sementara Bawang Merah dan ibunya hanya duduk-duduk saja.”
P 3
Dari kutipan di atas jelas bahwa Bawang Merah adalah gadis pemalas. Ia tidak mau membantu mengerjakan pekerjaan rumah. Ia hanya
duduk-duduk saja melihat Bawang Putih mengerjakan pekerjaan rumah sendiri. Bawang Merah memperlakukan Bawang Putih seperti pembantu.
Watak pemalas ini juga dapat terlihat dari kutipan berikut ini : “Tidak seperti Bawang Putih yang rajin, selama seminggu itu
Bawang Merah hanya bermalas-malasan.” P 16 Setelah sampai dirumah Bawang Putih menceritakan semua
kejadian yang ia alami kepada saudara dan ibu tirinya. Kemudian ia membelah labu pemberian nenek tadi. Bawang Putih sangat terkejut ketika
71
melihat emas permata yang sangat banyak dari labu yang ia belah. Bawang Merah dan ibunya memaksa Bawang Putih untuk menceritakan bagaimana
ia bisa memdapatkan labu tersebut. Mendengar cerita Bawang Putih, kedunya mempunyai rencana
untuk mendapatkan labu yang berisi emas permata. Bawang Merah menuju ke rumah nenek dan menemani nenek selama seminggu. Di sana ia
hanya bermalas-malasan tidak seperti Bawang Putih yang rajin. Kalaupun ada yang dikerjakan hasilnya tidak bagus karena hanya dikerjakan dengan
asal-asalan. Pengarang mengungkapkan watak Bawang Merah secara tidak
langsung. Pengarang mengungkapkan watak pemalas tersebut melalui kalimat dari kutipan di atas. Bawang Merah hanya bermalas-malasan tidak
mau membantu nenek mengerjakan pekerjaan rumah, tidak seperti Bawang Putih yang rajin.
d. Semena-mena dan Suka Menindas
Watak semena-mena dan suka menindas juga dimiliki oleh Bawang Merah. Pengarang menyampaikan watak ini secara langsung. Hal ini
terlihat dari kutipan berikut ini : “Suatu hari ayah Bawang Putih jatuh sakit dan kemudian
meninggal dunia. Sejak saat itu Bawang Merah dan ibunya semakin berkuasa dan semena-mena terhadap Bawang Putih.
Bawang Putih hamper tidak beristirahat. Dia sudah harus bangun sebelum subuh, untuk mempersiapkan air mandi dan sarapan
bagi Bawang Merah dan ibunya. Kemudian dia harus member makan ternak, menyirami kebun dan mencuci baju ke sungai. Lalu
72
dia harus menyetrika, membereskan rumah, dan masih banyak pekerjaan lainnya. P 4
Dari kutipan di atas terlihat bahwa Bawang Merah berlaku semena- mena terhadap Bawang Putih. Hal ini terjadi setelah ayah Bawang putih