53
digambarkan secara tidak langsung oleh pengarang melalui kutipan berikut ini:
“Das Mädchen erzählte alles, was ihm begegnet war,,,,,,,,”P 13 Anak gadis itu menceritakan semua yang dialaminya.
Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa Anak Gadis I tersebut mau menjawab semua pertanyaan dari ibu tirinya mengenai apa
yang telah terjadi padanya.
2. Anak Gadis II
a. Pemalas 2
Anak Gadis II ini memiliki watak yang sangat berbeda dengan Anak Gadis I. Anak Gadis II ini memiliki watak pemalas yang
digambarkan secara langsung oleh pengarang melalui kutipan-kutipan berikut ini:
“Eine Witwe hatte zwei Töchter, davon war die eine schön und fleiβig, die andere hässlich und faul.”P 1
Seorang janda yang mempunyai dua anak perempuan, yang satu cantik dan rajin, yang lainnya jelek dan pemalas.
Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan anak yang lainnya adalah Anak Gadis II yang jelek dan pemalas.
“am zweiten Tag aber fing sie schon an zu faulenzen, am dritten noch mehr, da wollte sie morgens gar nicht aufstehen.P 15
“tetapi pada hari kedua ia malas lagi, pada hari ketiga juga lebih malas dari hari itu, akhirnya paginya ia benar-benartidak ingin
bangun.
Dari kutipan di atas sudah jelas bahwa Anak Gadis II memang anak yang malas. Ia mentaati semua perintah Frau Holle pada hari pertama. Hal
ini ia lakukan karena Anak Gadis II ini hanya memikirkan emas yang akan
54
ia dapatkan nantinya. Pada hari kedua ia malas dan pada hari ketiga ia benar-benar malas sampai tidak mau bangun dari tempat tidur dan tidak
mau mengerjakan pekerjaan yang diberikan oleh Frau Holle.
b. Sombong
Watak sombong yang dimiliki oleh Anak Gadis II digambarkan oleh pengarang secara tidak langsung melalui kutipan berikut ini:
“die Faule aber antwortete, da hätt ich Lust, mich schmutzig zu machen, und ging fort. P 13
Anak pemalas itu menjawab, aku tidak berminat, itu membuatku kotor dan langsung pergi.
Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa Anak Gadis II tersebut terlihat sombong. Pada saat ia melewati pemanggang roti, ia
mendengar suara roti yang berteriak minta tolong kepadanya. Roti tersebut meminta tolong untuk diangkat dari pemanggang roti agar tidak terbakar
karena sudah terlalu lama dipanggang. Namun dengan sombongnya sang Anak Gadis II ini berkata jika ia mengangkat roti tesebut ia akan menjadi
kotor dan ia langsung pergi meninggalkan roti tersebut.
c. Masa bodoh
Watak masa bodoh ini digambarkan secara tidak langsung oleh pengarang melalui kutipan berikut ini:
“Bald kam sie zu dem Apfelbaum, der rief, ach schüttel mich , schüttel mich, wir Äpfel sind alle mit einander reif. Sie antwortete
aber du kommst mir recht, es könnte mir einer auf den Kopf fallen, und ging damit weiter.”P 14
55
Tak lama kemudian ia tiba dipohon apel yang sudah masak buahnya.pohon itu meminta untuk menggoyang-goyangkan pohon
itu, namun Anak Gadis II itu menjawab, terserah kamu, bisa saja salah satu diantara kalian bisa jatuh mengenai kepalaku, kemudian
ia pergi.
Setelah melewati pemanggang roti, anak gadis II bertemu dengan pohon apel yang sudah masak buahnya. Pohon apel meminta sang anak
untuk menggoyangkan pohonnya agar buahnya berjatuhan ke tanah. Tetapi sang anak tidak mau menolong pohon apel tersebut dan ia langsung pergi
begitu saja karena ia takut jika buah apel tersebut berjatuhan sehingga bisa mengenai kepalanya.
d. Pamrih
Watak pamrih yang dimiliki oleh anak gadis II ini disampaikan secara tidak langsung oleh pengarang melalui kutipan berikut ini:
“Am ersten Tag tat sie sich Gewalt an, war fleissig und folgte der Frau Holle, wenn sie ihr etwas sagte, den sie dachte an das viele
Gold, das sie ihr schenke würde,,,,,P 15 Pada hari pertama ia rajin dan mentaati Frau Holle, ketika ia
mengatakan sesuatu, karena ia berfikir tentang emas yang banyak yang akan Frau Holle hadiahkan kepadanya.
Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa Anak Gadis II itu mau membantu Frau Holle karena hanya ingin mendapat hadiah emas
seperti yang dihadiahkan kepada Anak Gadis I. Pada hari pertama ia mau mengerjakan semua pekerjaan rumah yang diberikan Frau Holle
kepadanya. Namun pada hari kedua dan ketiga ia tidak mau mengerjakan pekerjaan yang diberikan oleh Frau Holle. Ia hanya memikirkan emas
yang akan ia dapatkan nantinya sebagai hadiah seperti yang didapatkan