Pemalas 2 Anak Gadis II

56 oleh Anak Gadis I. Ia menolong tidak dengan tulus ikhlas, namun dilandasi dengan pamrih.

e. Serakah

Watak serakah juga dimiliki oleh Anak Gadis II ini. Hal ini digambarkan secara tidak langsung oleh pengarang melalui kutipan berikut ini: “die Faule war das wohl zufrieden und meinte, nun würde der Goldregen kommen,,,,”P 16 Pemalas itu merasa puas dan menganggap sekarang akan datang hujan emas,,,, Tidak lama kemudian Frau Holle merasa tidak mau lagi dibantu oleh anak pemalas tersebut. Frau Holle merasa tidak puas dengan pekerjaan Anak Gadis II. Akhirnya Frau Holle membawa Anak Gadis II ini ke pintu gerbang untuk mengantarnya pulang. Anak pemalas ini merasa akan mendapatkan hadiah yang ia inginkan. Namun apa yang ia inginkan sangat berbeda dari kenyataan. Bukan emas yang ia dapatkan namun ter yang ia dapatkan. Ter tersebut membalut tubuhnya untuk selamanya.

3. Janda

a. Semena-mena

Janda atau ibu Anak Gadis II ini memiliki watak semena-mena terhadap Anak Gadis I. hal ini digambarkan secara tidak langsung oleh pengarang melalui kutipan berikut ini: 57 “,,,,, und die andere musste alle Arbeit tun und der Aschenputtel im Haus sein. Das arme Mädchen musste sich täglich auf die große Strasse bei einem Brunnen setzen, und mußte so viel spinnen, daß ihm das Blut aus den Fingern sprang.”P 1 Dan yang lainnya harus mengerjakan semua pekerjaan rumah dan seperti pelayan dirumahnya. Anak perempuan yang malang itu setiap hari harus duduk di jalan dekat sumur dan memintal sangat banyak sehingga darah menetes dari jarinya. Dari kutipan di atas terlihat jelas bahwa sang ibu lebih mencintai anaknya karena anak kandungnya sendiri dan bertindak semena-mena dengan menyuruh Anak Gadis I melakukan semua pekerjaan rumah sendiri seperti pembantu. Setiap hari Anak Gadis I duduk di dekat sumur dan memintal benang sehingga membuat jarinya berdarah. Tiba-tiba gulungan benang tersebut jatuh ke dalam sumur dan tanpa belas kasihan sang ibu memarahi sang anak dan meminta anak tersebut mengambil benang yang terjatuh ke dalam sumur. Sang anak merasa sangat ketakutan dan tanpa berpikir panjang ia langsung melompat ke dalam sumur untuk mengambil gulungan benang yang terjatuh.

b. Tidak Punya Rasa Belas Kasihan

Selain mempunyai watak semena-mena, janda ini juga mempunyai watak yang tidak punya rasa belas kasihan terhadap anak tirinya. Hal ini disampaikan secara tidak langsung oleh pengarang melaui kutipan berikut ini: “Sie schalt es aber so heftig und war so unbarmherzig, dass sie sprach hast du die Spule hinunterfallen lassen, so hol sie auch wieder herauf.”P 2 Anak perempuan itu menangis menuju ibunya dan menjelaskan ketidakberuntungannya. Tetapi ibunya menegur dengan keras dan