1. Bagaimana asal usul kesenian Cepetan di dusun Condong ?
2. Bagaimana bentuk prosesi kesenian Cepetan di dusun Condong ?
3. Apa saja peralatan pertunjukan dalam kesenian Cepetan tersebut ?
4. Apa makna simbolis topeng dalam kesenian Cepetan tersebut ?
5. Apa makna simbolis sesaji dalam kesenian Cepetan tersebut ?
6. Apa saja fungsi kesenian Cepetan bagi warga dusun Condong ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat disimpulkan tujuan penelitian yang berjudul Prosesi dan Makna Simbolis Topeng dan Sesaji dalam
Kesenian Cepetan di Dusun Condong, Desa Condong Campur, Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan asal usul kesenian Cepetan di dusun Condong. 2. Mendeskripsikan bentuk prosesi kesenian Cepetan di dusun Condong.
3. Mendeskripsikan peralatan pertunjukan dalam prosesi kesenian Cepetan. 4. Mendeskripsikan makna simbolis topeng Cepetan dalam kesenian Cepetan.
5. Mendeskripsikan makna simbolis sesaji dalam prosesi kesenian Cepetan. 6. Mendeskripsikan fungsi kesenian Cepetan bagi warga dusun Condong.
E. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi penelitian pengembangan dan pengetahuan kebudayaan, khususnya kesenian tradisional.
Tradisi kesenian rakyat adalah bagian dari folklor
,
sebagai warisan kebudayaan secara turun temurun. Kesenian Cepetan sebagai folklor menarik dan menjadi
kebanggaan sebagai ciri warisan budaya.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktisnya bertujuan memberikan apresiasi bagi para pembaca tentang prosesi dan makna simbolis topeng dan sesaji dalam kesenian Cepetan.
Memberikan pemahaman tentang prosesi dan makna simbolis topeng dan sesaji dalam kesenian Cepetan bagi seluruh anggota Paguyuban Karya Bakti.
Meningkatkan minat para generasi muda dalam melestarikan kesenian Cepetan dan memperkaya khasanah untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan kreativitas
dalam melestarikan kesenian tersebut.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Folklor
Secara etimologis, kata
folklor
berasal dari bahasa Inggris yaitu
folklore
dari dua kata dasar yaitu
folk
dan
lore
. Menurut Alan Dundes Danandjaja, 2007:1-2,
folk
adalah sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik, sosial dan kebudayaan. Sedangkan
lore
adalah tradisi
folk
yaitu sebagian kebudayaan yang diwariskan turun-temurun secara lisan atau melalui suatu contoh
yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat
mnemonic device.
Folklor adalah kebudayaan yang diwariskan secara turun temurun dan penciptanya sudah tidak diketahui lagi oleh orang lain. Tradisi lisan dalam suatu
masyarakat diwariskan turun temurun, sehingga jejaknya masih bisa ditemukan sampai sekarang. Perkembangan folklor dalam kehidupan masyarakat merupakan
perwujudan dari usaha-usaha dan cara-cara kelompok dalam memahami dan menjelaskan realitas lingkungannya, yang disesuaikan dengan situasi alam pikiran
masyarakat pada jaman tertentu. Sedangkan menurut Taylor Danandjaya, 2003:31, folklor adalah bahan-
bahan yang diwariskan secara tradisi, melalui kata-kata dari mulut ke mulut maupun dari praktek adat istiadat. Folklor pada dasarnya merupakan wujud
budaya yang diturunkan dan diwariskan turun-temurun secara lisan atau
oral.
6