Keabsahan Data Pemeriksaan data penelitian ini menggunakan teknik triangulasi yang

Hal ini sesuai dengan pernyataan informan 01 sebagai berikut : “Dusun m riki mlebete daerah pegunungan Condong, teng puncak gunung Condong niku onten makam sing pun dangu dikeramataken kaliyan warga mriki, makamme mbah Trunojoyo. Jaman riyen sesepuh desa mriki alm. mbah Pranawi sering nyepi “tapa” teng makam kramat Ki Trunojoyo. Lha tokoh mbah Pranawi niki sing pertama nggagas dianakaken kesenian Cepetan wonten dusun Condong mriki. “ CLW 01 Terjemahannya sebagai berikut : “Dusun ini termasuk daerah pegunungan Condong, di puncak gunung Condong terdapat makam yang sudah lama dikeramatkan oleh warga sini, makamnya mbah Trunojoyo. Jaman dulu sesepuh desa sini alm. mbah Pranawi sering nyepi “tapa” di makam kramat Ki Trunojoyo. Lha tokoh mbah Pranawi ini yang pertama menggagas diadakannya kesenian Cepetan di dusun Condong.” CLW 01. Hal tersebut juga didukung oleh informan 02 sebagai berikut: “ Riyen wiwit onten makamme mbah Trunojoyo teng puncak gunung Condong, makam Trunojoyo mulai dikramataken. Saking leluhur desa mriki, warga Condong r iyen kathah sing sami nganut kepercayaan roh- roh leluhur teng puncak gunung Condong. Lajeng kepercayaan niku wau diwujudtaken wonten upacara-upacara sesembahan kangge roh-roh leluhur kados nyediakaken sajen-sajen teng puncak gunung Condong. Lha nek saking tradisi upacara sesembahan jaman sakniki saged diwujudtaken lewat k esenian Cepetan. “ CLW 02. Terjemahannya sebagai berikut: “ Dulu mulai ada makam mbah Trunojoyo di puncak gunung Condong, makam Trunojoyo mulai dikeramatkan. Dari leluhur desa sini, warga Condong dulu banyak yang menganut kepercayaan roh-roh leluhur di puncak gunung Condong. Setelah itu, kepercayaan itu diwujudkan dalam upacara sesembahan kepada roh-roh leluhur seperti menyediakan sesaji- sesaji di puncak gunung Condong. Dari tradisi upacara sesembahan jaman sekarang dapat diwujudkan lewat kesenian Cepetan. “ CLW 02. Berdasarkan pada pernyataan informan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa dusun Condong secara geografis terletak di wilayah pegunungan Condong. Sejak dulu warga dusun sudah memiliki tradisi upacara ritual penyembahan kepada roh-roh arwah leluhur desa di gunung Condong. Di puncak gunung itu terdapat makam keramat leluhur desa mbah Trunojoyo. Kemudian tradisi tersebut mengalami perubahan bentuk dan tempat, sejak Alm. Mbah Pranawi sering bertapa di puncak gunung tersebut dan memperoleh petunjuk spiritual untuk merintis kesenian Cepetan. Upacara ritual itu berubah dan diwujudkan dalam bentuk pertunjukan kesenian Cepetan yang biasa dipentaskan dan ditonton oleh warga di desa setempat.

2. Keadaan Demografis

a. Kategori Penduduk menurut Jenis Kelamin. Jenis kelamin warga desa Condong Campur dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1. Penduduk Desa Condong Campur menurut Kategori Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah Prosentase 1. Laki-laki 719 49,6 2. Perempuan 732 50,4 Jumlah 1451 100 Sumber: Daftar Isian Potensi dan Perkembangan Desa Condong Campur 2011. Berdasarkan pada Tabel 4.1. tersebut di atas, diketahui bahwa jumlah penduduk desa Condong Campur 1.451 jiwa dengan perincian 719 laki-laki dan 732 perempuan, yang terdistribusi dalam 4 RW dan 11 RT per dusun. Kaitannya dengan potensi kesenian di dusun Condong terutama kesenian Cepetan, maka hampir seimbang jumlah warga laki-laki 49,6 dan perempuan 50,4 . Potensi laki-laki lebih berpeluang untuk bergabung dalam anggota Paguyuban