Asal Usul Kesenian Cepetan di Dusun Condong

C. Prosesi Kesenian Cepetan di Dusun Condong

Pembahasan tentang prosesi kesenian Cepetan di dusun Condong ini, menguraikan tentang waktu dan tempat penyajian, urutan penyajian pertunjukan kesenian Cepetan, peralatan pertunjukan kesenian Cepetan.

1. Waktu dan Tempat Penyajian

Berdasarkan wawancara dengan bapak Harjo Suwito pada 4 November 2012 di kantor Kepala Desa Condong Campur, diketahui bahwa kesenian Cepetan biasanya dipentaskan pada momen penting kegiatan hajatan. Misalnya hajatan pernikahan, khitanan, peringatan 17 Agustus, atau Tahun Baru Hijriah 1 Suro. Waktu pementasannya siang hari biasanya pada pukul 12.00-17.00. Malam hari pukul 22.00-03.00 menjelang subuh. Tempat untuk melaksanakan pementasan bisa di lapangan balai desa, di tempat tuan rumah menyelenggarakan hajatan pernikahan, atau menyesuaikan situasi dan kondisi serta sesuai kesepakatan warga. Pementasan kesenian Cepetan memerlukan tempat cukup luas. Pementasan kesenian Cepetan di rumah pak Sujono yang diundang untuk memeriahkan hajatan pernikahan anaknya, berlangsung mulai persiapannya sejak pagi hari di rumah Mbah Karto Rejo. Kemudian pada pukul 11.00-12.00 anggota kelompok Paguyuban Karya Bakti baru berangkat ke tempat hajatan. Pada pukul 12.00 acara dimulai dengan pentas kuda lumping dan barongan. Pada pukul 13.00 baru dimulai pentas tarian topeng Cepetan. Pukul 14.00 istirahat selama 1 jam. Kemudian tepat pukul 15.00 pentas Cepetan dimulai lagi sebagai puncak acaranya. Acara berakhir sebelum maghrib tiba yaitu sekitar pukul 17.00 WIB. Gambar 4.5. Atraksi Kesenian Cepetan Hal ini sesuai dengan pernyataan informan 02 sebagai berikut: ” Panggenan kangge nganakaken kesenian Cepetan biasane nggih teng Balai Desa, kadang teng latare griya kula, nek pas wonten hajatan enten sing nanggap cepeten, nggih dianakaken ten g dalemme tiyang niku.” CLW. 02 Terjemahannya sebagai berikut: ”Tempat untuk melaksanakan kesenian Cepetan biasanya di Balai Desa, kadang di halaman rumah saya, kalau pas ada hajatan ada yang nanggap cepetan, ya dilaksanakan di rumahnya orang itu.” CLW.02 Hal tersebut didukung oleh pernyataan informan 01 sebagai berikut : ” Lha kala wingi, wonten tiyang ingkang gadhah damel badhe nanggap Cepetan, panggenane wonten dalemme pak Sujono kangge ngibur acara nikahane mba Arum kaliyan mas Slamet. Lha panggenan kangge pentas Cepetan niku wonten latare pak Sujono sing sampun ditarub.” CLW 01 Terjemahannya sebagai berikut : “ Lha kemarin ada orang yang punya gawe hajatan nikahan, menanggap Cepetan juga, di rumahnya Pak Sujono, yang sedang menikahkan putrinya yang bernama mba Arum, lokasi pementasan ya di halamannya, yang sudah ditarub. Ya agar tamu-tamu bisa melihat tarian C epetan secara langsung.” CLW.01 Doc.Dian Berdasarkan pada pernyataan informan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa waktu dan tempat penyajian pementasan kesenian Cepetan dapat berlangsung pada siang atau malam hari, sesuai kesepakatan Paguyuban dengan warga. Pada siang hari biasanya pada pukul 12.00-17.00, sedangkan pada malam hari dipentaskan pada pukul 22.00-03.00 menjelang subuh. 2. Urutan Penyajian Pertunjukan Kesenian Cepetan Pertunjukan kesenian Cepetan tersebut meliputi urutan penyajian yaitu Adegan Sesembahan, Atraksi Kiprahan, Joged Selingan dan Janturan. Berikut ini penjelasannya: a. Adegan Sesembahan Adegan sesembahan biasanya dimulai dengan persiapan menyediakan sesaji pertunjukan. Dalam pertunjukan adegan sesembahan ini, sesaji itu harus diletakkan di atas meja khusus sajen untuk memberi makan dan minuman bagi roh-roh halus yang masuk ke tubuh para penari. Setelah persiapan sesaji selesai, sebelum pertunjukan dimulai, dirapalkan doa-doa atau mantra oleh mbah Karto Rejo dan pak Harjo Suwito secara bergantian. Rapalan itu diiringi oleh adegan gerakan tarian sesembahan secara singkat. Gambar 4.6. Adegan Sesembahan Topeng Cepetan Hal ini sesuai dengan pernyataan informan 02 sebagai berikut: ” Nggeh adegan sesembahan niku antawis nyiapaken sajen-sajen kangge pertunjukan, lajeng sajen-sajen niku wau ditata teng meja khusus sesaji, lha bar niku penimbul mulai maos mantra-mantra lan diiringi langsung gerakan-gerakan tarian sing dijenengi adegan sesembahan. CLW 02 Terjemahannya sebagai berikut : “ya adegan sesembahan itu antara lian menyiapkan sesaji-sesaji untuk pertunjukan, kemudian sesaji-sesaji itu tadi ditata di meja khusus sesaji, lha bar niku penimbul mulai membaca mantra-mantra dan diiringi langsung gerakan-gerakan tarian yang dinamakan adegan sesembahan .” CLW 02. Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan informan 01 sebagai berikut: “ Sesembahan niku persiapan awal pertunjukan Cepetan kados nyiapaken sajen sing tujuane kangge srana supados para penari saged kesurupan roh lelembut, lan ugi kangge ngormati Sang Maha Kuasa. Lha menika kedah wonten saben ngontenaken Cepetan, lan mangke nek sajenne niku pun disiapaken, kula kaleh mbah Karto Rejo rapalaken mantra -mantra gentian, lha bar niku nembe adegan tarian sesembahan.” CLW 01 Doc.Dian