Godhong Kemadu Makna Simbolis Sesaji dalam Pertunjukan Kesenian Cepetan

Gambar 4.41. Godhong Dhadhap Hal ini sesuai dengan pernyataan dari informan 01 sebagai berikut: “ Godhong dhadhap niku maknane nglambangaken rasa aman, nyuwun dilindungi maring Gusti Alloh saking gangguan lahir batin.” CLW 01 Terjemahannya sebagai berikut : “Daun dhadap itu maknanya melambangkan rasa aman, memohon dilindungi kepada Gusti Alloh dari gangguan lahir batin.”CLW 01 Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan informan 02 seabgai berikut: “Godhong dhad hap artine niku aman, rasa aman lahir batin supados bebas saking gangguan roh-roh sing boten sae, roh jahat kanggo kehidupan warga dusun Condong.” CLW 02 Terjemahannya sebagai berikut: “ Daun dhadhap itu artinya aman, rasa aman secara lahir batin yaitu supaya terbebas dari gangguan roh-roh yang buruk atau jahat bagi segenap kehidupan warga dusun Condong.” CLW 02 Doc.Dian Berdasarkan pada pernyataan informan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa godhong dhadhap melambangkan rasa aman. Hal ini mengandung arti suatu pengharapan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan kehidupan yang aman dari segala gangguan, baik yang bersifat fisik maupun non fisik dan diberi rasa aman dari gangguan lahir dan diberi rasa aman dari gangguan batin. Godhong dhadhap itu artinya aman, rasa aman secara lahir batin yaitu supaya terbebas dari gangguan roh-roh yang jahat bagi segenap kehidupan warga dusun Condong.

F. Fungsi Pertunjukan Kesenian Cepetan di Dusun Condong

Menurut Koentjaraningrat 1986:213, fungsi mempunyai arti jabatan atau pekerjaan yang harus dilakukan dan juga berarti kegunaan hal yang lain. Fungsi folklor berarti folklor merupakan bagian dari kehidupan masyarakat yang berfungsi mendukung berbagai kegiatan di lingkungan masyarakat. Kesenian rakyat tradisional memiliki fungsi tersendiri bagi masyarakat pendukungnya. Folklor kesenian Cepetan di dusun Condong masih tetap eksis selama masih berfungsi bagi warganya. Dilihat dari sisi pendukungnya tersebut, pertunjukan atraksi kesenian Cepetan di wilayah dusun Condong pada dasarnya memiliki 3 fungsi utama yaitu:

1. Fungsi Pelestarian Tradisi

Pengertian fungsi pelestarian tradisi merupakan fungsi yang berkaitan dengan perlindungan terhadap pewarisan adat kebiasaan secara turun temurun yang masih dilaksanakan warga masyarakat. Warga dusun Condong sampai sekarang masih tetap melaksanakan tradisi kesenian Cepetan, karena sebagai perwujudan rasa bakti mereka kepada leluhur desa sebagai cikal bakal mereka hingga saat ini. Fungsi pelestarian tradisi tersebut untuk pewarisan budaya antar generasi tua ke generasi muda. Dengan adanya pelestarian kesenian Cepetan ini dapat dijadikan warisan budaya untuk generasi penerus. Kesenian Cepetan bermakna yang bertujuan mengingatkan yaitu melestarikan kesenian tradisional warisan leluhur. Kesenian ini merupakan peninggalan nenek moyang yang diwariskan secara turun-temurun. Warga masyarakat pendukungnya tidak tahu secara pasti kapan dan bagaimana kesenian diciptakan dan siapa penciptanya. Kesenian Cepetan ini mulai dikenal di dusun Condong pada 1946 setelah zaman kemerdekaan dan salah satu pendirinya adalah almarhum Mbah Pranawi. Setiap karya yang diciptakan tidak lepas dari kepentingan atau fungsi tertentu. Kesenian Cepetan adalah kesenian satu-satunya di dusun Condong yang asli dan langka dan hanya ada di dusun ini. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan 03 sebagai berikut : “Kesenian Cepetan pancen kesenian asli saking dusun Condong, kesenian Cepetan kados niki boten enten teng dusun sanes, namung wonten teng dusun mriki, dusun Condong. Kesenian Cepetan sampun dados warisan saking leluhur turun-temurun sing kedah terus dilest arikaken.” CLW.03 Terjemahannya sebagai berikut : “Kesenian Cepetan memang kesenian asli dari dusun Condong, kesenian Cepetan seperti ini tidak ada di dusun lain, hanya ada di dusun ini, Dusun Condong. Kesenian Cepetan sudah menjadi warisan dari leluhur turun- temurun yang harus tetap dilestarikan.” CLW.03