Uripan Hasil Bumi Makna Simbolis Sesaji dalam Pertunjukan Kesenian Cepetan

Terjemahannya sebagai berikut : “Sesaji kemenyan itu sebenarnya untuk sarana mengundang roh-roh leluhur, ini maknanya simbol pasrah nyuwun perlindungan dari roh leluhur, kemenyan ini dibakar bersama-sama dengan kembang-kembang tadi, supaya penari Cepetan dapat mendem.”CLW 01 Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan informan 03 sebagai berikut: “ Niku wau sajen kemenyan maknane pasrah kangge ngundang roh halus supados saged ngrasuki penari Cepetan, mangke niku sajen kemenyan lan kembang dibakar sareng-sareng ngantos ambune wangi lan sang penimbul maos mantra- mantra.” CLW 03 Terjemahannya sebagai berikut : “itu tadi sesaji kemenyan maknanya pasrah untuk mengundang roh halus supaya bisa merasuki penari Cepetan, nanti itu sesaji kemenyan dan kembang dibakar bersama-sama sampai baunya wangi dan sang penimbul membaca mantra- mantra.” CLW 03 Berdasarkan pada pernyataan informan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa sesajen kemenyan sebagai sarana untuk menyampaikan sesaji yang dipersembahkan kepada roh-roh yang dituju yaitu simbol pasrah diri kepada Yang Maha Kuasa. Kemenyan dibakar bersamaan dengan saat menyajikan bunga-bunga untuk memanggil roh-roh leluhur agar merasuki tubuh penari Cepetan. Asap kemenyan itu harum baunya, sehingga mempercepat datangnya roh-roh tersebut.

8. Godhong Kemadu

Godhong Kemadu diyakini daunnya sangat gatal bila disentuh atau dikunyah adalah salah satu sarana utama untuk atraksi Janturan mendem . Gambar 4.40. Godhong Kemadu Daun kemadu yang bila disentuh menimbulkan rasa gatal dan pedih merupakan simbol dari rintangan dan halangan yang pasti terjadi dalam suatu perjuangan. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan 07 sebagai berikut: “Godhong kemadu nek disenggol kena tangan rasane niku gatel sanget, lha maknane niku wonten titi wancine manungsa niku mesti ngalami rintangan, alangan lan cobaan urip.” CLW 07 Terjemahannya sebagai berikut : “Daun kemadu kalau disenggol kena tangan rasanya itu sangat gatal, lha maknanya itu ada waktunya manusia itu pasti mengalami rintangan halangan dan cobaan hidup .”CLW 07 Hal tersebut didukung oleh pernyataan informan 02 sebagai berikut: “Godhong kemadu niku godhonge gatel sanget, disenggol mawon pun gatel napa meneh dimaem ditingali kan boten wajar nek kahanan boten dijantur, maknane niku maksudte manungsa mesti ngalami cobaan lan rintangan Doc.Dian teng kehidupane, godhong kemadu niku kangge atraksi janturan pas mendhem.”CLW.02 Terjemahannya sebagai berikut: “Daun kemadu itu daunnya sangat gatal, disentuh saja sudah gatal apalagi dimakan dilihat tidak wajar apabila kondisi tidak dijantur, maknanya itu maksdunya manusia pasti mengalami cobaab dan rintangan di kehidupannya, daun kemadu itu untuk atraksi saja saat mendhem.” CLW.02 Berdasarkan pada pernyataan informan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa sesajen godhong kemadu yang menyebabkan gatal-gatal dan pedih, mengandung arti bahwa manusia harus selalu mewaspadai berbagai rintangan dalam mencapai cita-citanya. Godhong kemadu juga bermakna bahwa kehidupan ini tidak hanya manis. Namun juga terkadang pedih, maka manusia harus tabah menghadapinya.

9. Godhong Dhadhap

Godhong dhadhap melambangkan rasa aman. Hal ini mengandung arti suatu pengharapan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan kehidupan yang aman dari segala gangguan, baik yang bersifat fisik maupun non fisik dan diberi rasa aman dari gangguan lahir dan diberi rasa aman dari gangguan batin.