43
5. Pada akhir pelajaran, para peserta didik diberikan tes perseorangan yang
mencakup semua kompetensi dasar yang telah dipelajari dan diberi skor seperti pada tipe STAD.
Pada pelaksanaan tipe pembelajaran kooperatif Jigsaw pada awalnya akan terjadi proses yang kurang lancar. Hal ini terjadi karena beberapa
masalah yang muncul selama KBM, antara lain: 1
Peserta didik yang pandai akan mendominasi pembicaraan, sebaliknya peserta didik yang kurang pandai akan kesulitan memberikan presentasi
2 Peserta didik yang pandai akan merasa bosan dengan anggota kelompok
yang lamban. Untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan jalan keluar diantaranya:
1 Anggota kelompok hendaknya terdiri dari peserta didik yang
berkemampuan akademiknya beragam yaitu dari tingkat akademik tinggi samapi rendah.
2 Tidak menganut keanggotaan permanen, artinya peserta didik dapat
bergantian kelompok dalam kurun waktu tertentu.
4. Motivasi Belajar Peserta didik
a. Pengertian Motivasi
Istilah motivasi berasal dari bahasa latin ”mover“ yang berarti menggerakkan. Rumusan McDonald dalam Oemar Hamalik 2001:106
bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk
44
mencapai tujuan. Menurut Beck 1990:2-4 motivasi adalah dorongan, yaitu dorongan-dorongan baik dari luar diri manusia itu sendiri yang
menyebabkan seseorang melakukan perbuatan. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto 1990:73, motivasi merupakan usaha yang disadari
untuk menggerakkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak dan beraktifitas sehingga dapat mencapai hasil
atau tujuan tertentu. Menurut Sardiman 2001: 71 , motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai tujuan.
Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern kesiapsiagaan. Berawal dari kata “Motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang telah menjadi aktif.
b. Macam-macam Motivasi
Peter dalam Entwistle 1981:193 mengemukakan bahwa dilihat dari sumbernya, ada dua jenis motivasi, yaitu : 1 motivasi intrinsik, jika
motivasi berasal dari dalam dirinya sendiri, dan 2 motivasi ekstrinsik, apabila motivasi berasal dari luar dirinya sendiri. Menurut Sardiman
2001:88 motivasi ekstrinsik dapat dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan
dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
45
Dari dua jenis motivasi tersebut motivasi intrinsik lebih besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar. Pada umumnya motivasi
intrinsik lebih kuat dan lebih tahan karena motif yang timbul atas kesadaran sehingga mempunyai daya dorong lebih kuat dari pada atas
dasar simbolik. Pada kasus-kasus kegagalan belajar di suatu jurusan tertentu umumnya berkaitan dengan hal ini.
c. Motivasi Belajar