Instrumen Angket Motivasi Belajar Matematika Peserta Didik

68 5 Tingkat Kesukaran Indeks kesukaran didapat dengan menggunakan rumus: JS B TK = TK = Indeks kesukaran setiap butir soal. B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal. JS = Banyaknya siswa yang memberi jawaban. Suharsimi Arikunto, 1998:208 Setelah diperoleh, kemudian diinterpretasikan sebagai berikut : 0,70 TK ≤ 1,00 : soal uji terlalu mudah. 0,30 TK ≤ 0,70 : soal uji sedang. 0,00 TK ≤ 0,30 : soal uji terlalu sukar. Dalam penelitian ini soal dianggap baik jika tingkat kesukaran antara 0,30 – 0,70.

b. Instrumen Angket Motivasi Belajar Matematika Peserta Didik

Angket motivasi belajar matematika yang akan digunakan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi peserta didik dalam mengikuti pelajaran matematika. Jumlah butir soal yang akan digunakan dalam angket sejumlah 30 butir soal yang berisi tentang motivasi belajar matematika peerta didik dengan lima alternatif jawaban yang akan dijawab oleh peserta didik sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. 69 Angket motivasi belajar matematika peserta didik dapat dikatakan baik jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1 Validitas Isi Angket motivasi belajar peserta didik dapat mempunyai validitas isi jika memenuhi: a Butir-butir angket sudah sesuai dengan kis-kisi angket. b Kesesuaian kalimat dengan Ejaan Yang Disempurnakan. c Kalimat pada butir-butir angket merupakan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa sebagai responden. d Ketepatan dan kejelasan perumusan petunjuk pengisian angket. e Kalimat pada butir angket tidak menimbulkan makna ganda. f Butir angket tidak memerlukan pengetahuan yang lain dalam menjawab. Untuk menilai apakah suatu instrumen mempunyai validitas isi yang tinggi atau tidak, biasanya dilakukan melalui experts judgement atau penelitian yang dilakukan oleh para pakar dan semua kriteria penelaahan instrumen tes harus disetujui oleh validator dalam hal ini divalidator Dra Sri Hastutiningsih dan Dra Susini sebagai guru inti. 2 Uji Konsistensi Internal Uji konsistensi internal yang digunakan dalam angket motivasi belajar matematika menggunakan korelasi produk Karl Pearson, sama dengan uji konsistensi internal pada instrumen tes prestasi belajar matematika. 70 3 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas yang dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal pada angket reliabel atau tidak, dengan menggunakan rumus Alpha. Suharsimi Arikunto 2002: 171 berpendapat bahwa, ”Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian”. Adapun rumus Alpha adalah: − − = 2 2 11 1 1 t i s s n n r dengan: 11 r = indeks reliabilitas instrumen. n = banyak butir instrumen. 2 i s = variansi butir ke-i, i = 1,2,...,n. 2 t s = variansi skor total yang diperoleh subyek uji coba. Budiyono, 2003: 70

4. Tahap Revisi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA

0 6 154

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW BERBANTU MEDIA POWERPOINT PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII

0 2 135

PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.

0 2 17

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.

0 4 16

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION(STAD) YANG DIMODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 5 109

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN TIPE JIGSAW PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI KELAS XI-IPA SMA SE-KABUPATEN KUDUS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | K

0 0 11

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 2 13

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA DI KELAS

0 0 100

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN PETA KONSEP PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH PESERTA DIDIK KELAS X SMA DI KABUPATEN KUDUS

0 0 11