41
heterogen baik jenis kelamin, ras, etnik maupun kemampuan akademik tinggi, sedang, rendah.
2 Tiap anggota kelompok menggunakan lembar kerja akademik dan
kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota kelompok.
3 Secara individual atau kelompok, tiap minggu atau tiap dua minggu guru
mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan mereka terhadap bahan akademik yang telah dipelajari.
4 Tiap peserta didik dan tiap kelompok dievaluasi dan diberi skor atas
penguasaannya terhadap bahan ajar dan kepada peserta didik secara individu atau kelompok yang meraih prestai tinggi atau memperoleh skor
sempurna diberi penghargaan. Kadang-kadang beberapa atau semua kelompok memperoleh penghargaan jika mampu meraih suatu kriteria
atau standar tertentu.
c. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Jigsaw merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang dikembangkan
pertama kali oleh Eliot Aronson tahun 1971. Dalam model pembelajaran kooperatif Jigsaw, setiap peserta didik menjadi anggota kelompok asal home
group dan juga sebagai kelompok ahli expert group. Peserta didik dalam
kelompok ahli bertanggung jawab terhadap penguasaan materi yang menjadi bagian yang dipelajari dan berkewajiban mengajarkan kepada peserta didik
lain dalam kelompoknya Arend, 1997.
42
Seperti pada tipe pembelajaran Kooperatif STAD, pada tipe pembelajaran kooperatif Jigsaw peserta didik dalam satu kelas dibagi ke
dalam kelompok-kelompok heterogen dengan anggota 4 – 5 orang peserta didik. Pada tipe pembelajaran kooperatif Jigsaw setiap peserta didik dalam
satu kelompok asal akan menerima LKS yang berbeda. Setiap peserta didik bertanggung jawab terhadap penguasaan LKS yang menjadi bagian tugasnya.
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw: 1.
Peserta didik dalam satu kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 4 – 5 orang peserta didik dengan karakteristik heterogen dan
disebut kelompok asal. 2.
Setiap peserta didik pada kelompok asal memperoleh LKS yang berbeda 3.
Peserta didik yang memperoleh LKS yang sama berkumpul membentuk kelompok ahli untuk mendiskusikan LKS dan kemudian menjadi ahli pada
tugasnya. Tunjuklah seorang pemimpin diskusi pencatat, pembaca materi dan pengoreksi.
4. Masing-masing peserta didik dari kelompok ahli kembali ke kelompok
asal untuk menjelaskan LKS yang menjadi tugasnya ke anggota kelompoknya secara bergantian dan berbagi informasi. Tekankan pada
masing-masing peserta didik bahwa setiap peserta didik mempunyai tnggung jawab pada kelompok asal dan menjadi tutor yang baik
sebagaimana halnya dia menjadi pendengar yang baik. Para peserta didik harus dapat menyakinkan bahwa mereka telah memahami seluruh pokok
bahasan dan siap untuk mengikuti tes perseorangan.
43
5. Pada akhir pelajaran, para peserta didik diberikan tes perseorangan yang
mencakup semua kompetensi dasar yang telah dipelajari dan diberi skor seperti pada tipe STAD.
Pada pelaksanaan tipe pembelajaran kooperatif Jigsaw pada awalnya akan terjadi proses yang kurang lancar. Hal ini terjadi karena beberapa
masalah yang muncul selama KBM, antara lain: 1
Peserta didik yang pandai akan mendominasi pembicaraan, sebaliknya peserta didik yang kurang pandai akan kesulitan memberikan presentasi
2 Peserta didik yang pandai akan merasa bosan dengan anggota kelompok
yang lamban. Untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan jalan keluar diantaranya:
1 Anggota kelompok hendaknya terdiri dari peserta didik yang
berkemampuan akademiknya beragam yaitu dari tingkat akademik tinggi samapi rendah.
2 Tidak menganut keanggotaan permanen, artinya peserta didik dapat
bergantian kelompok dalam kurun waktu tertentu.
4. Motivasi Belajar Peserta didik