Prestasi Belajar Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

15 perdebatan dalam rangka mencapai pengertian yang sama atas materi pelajaran. Dalam pendekatan konstruktivisme, pembelajaran melibatkan negosiasi pertukaran pikiran dan interpretasi proses berpikir yang singkat dan cepat yang terjadi dalam otak kita. Wacana penyesuaian pikiran ini dapat dilakukan antara peserta didik dengan guru, atau antara sesama peserta didik. Oleh karena itu strategi pembelajaran kooperatif kerjasama adalah sangat ideal Mulyasa, 2003 : 239. Dalam pendekatan konstruktivisme harus tercipta hubungan kerjasama antara guru dengan peserta didik, dan antara sesama peserta didik. Untuk itu guru perlu menciptakan strategi yang tepat guna, sedemikian sehingga peserta didik mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar. Motivasi ini akan tercipta jika guru dapat meyakinkan peserta didik akan kegunaan materi pelajaran bagi kehidupan peserta didik. Dengan demikian guru harus dapat menciptakan situasi sehingga materi pelajaran tidak membosankan peserta didik.

b. Prestasi Belajar

Winkel mengartikan prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai Winkel, 1993. Prestasi dikatakan juga merupakan hasil yang telah dicapai oleh peserta didik dalam belajar Muhibbin Syah, 1995. Dari beberapa teori belajar dan pengertian prestasi, dapat disimpulkan tentang pengertian prestasi belajar, yaitu merupakan hasil pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik 16 setelah mengikuti proses belajar mengajar. Diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen lain yang relevan. Prestasi belajar ini selalu berkaitan dengan pengukuran dan penilaian. Keduanya bertujuan untuk mengetahui hasil dari pendidikan yang telah diberikan. Dengan pengukuran dan penilaian didapatkan suatu hasil, dan hasil ini dapat menjadi landasan bagi usaha-usaha yang lebih lanjut. Bila seseorang mengadakan penilaian pasti melakukan pengukuran. Pengukuran merupakan proses yang kuantitatif dan mendapatkan hasil yang kuantitatif pula, sehingga diperlukan sustu standart ukuran tertentu. Hasil pengukuran akan menjadi lebih berarti kalau dapat dibandingkan dengan kelompok yang ukurannya sejenis. Bila pengukuran menghasilkan hal yang bersifat kuantitatif, maka untuk penilaian akan mendapatkan hasil yang bersifat kualitatif. Usaha penilian terhadap hasil pendidikan adalah sejalan dengan usaha mendidik anak itu sendiri. Pendidik pada sutu saat ingin mengetahui sampai sejauh mana tujuan yang ingin dicapai itu dimiliki atau berada pada anak didik, dengan kata lain ingin mengetahui kemajuan anak didik.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Tinggi rendahnya prestasi belajar peserta didik merupakan cerminan kualitas pembelajaran yang telah mereka ikuti. Makin tinggi prestasi belajar peserta didik menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran makin baik pula. Dalam pembelajaran yang berkualitas terjadi proses belajar yang efektif pada 17 diri peserta didik. Seorang peserta didik yang belajar secara efektif akan memiliki prestasi belajar yang baik. Jadi prestasi belajar seseorang sangat tergantung pada tingkat keefektifan proses belajar yang telah berlangsung pada dirinya. Newell 1989 : 126 mengutip Ausabel menyatakan bahwa faktor penting yang mempengaruhi belajar seseorang adalah apa yang telah ia ketahui. Hasil-hasil belajar yang telah dikuasai akan sangat berguna dalam membantu keberhasilan proses belajar berikutnya. Dick Carey 1990: 85 menyatakan bahwa pengetahuan yang telah dikuasai seseorang sebelum proses pembelajaran berlangsung disebut kemampuan awal atau entry behavior . Banyak faktor yang mempengaruhi peserta didik dalam mencapai prestasi belajar, antara lain faktor dari dalam diri peserta didik faktor internal dan faktor dari luar faktor eksternal. Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono 1991:130-131 menjelaskan tentang faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, sebagai berikut: 1 Faktor dari dalam diri peserta didik faktor internal a. Faktor jasmani fisiologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya. b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Faktor ini terdiri dari : 18 1. Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial dan faktor kecakapan. 2. Faktor non intelektif, yaitu unsur - unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri. c. Faktor kematangan fisik maupun psikis. 2 Faktor dari luar diri peserta didik faktor internal a. Faktor sosial, terdiri dari : 1. Lingkungan keluarga. 2. Lingkungan sekolah. 3. Lingkungan masyarakat. 4. Lingkungan kelompok. b. Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. c. Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar. d. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan. Faktor lain yang berpengaruh terhadap prestasi belajar adalah faktor keefektifan pembelajaran Aiken, 1997: 109. Keefektifan pembelajaran akan ditentukan oleh model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Apabila model pembelajaran yang dipilih tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka pembelajaran akan menjadi efektif sehingga prestasi belajar peserta didik diharapkan optimal. 19 Pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu peserta didik untuk mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya. Dari uraian di atas, di antara faktor- faktor yang berpengaruh dalam menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar peserta didik adalah faktor motivasi belajar yang dimiliki peserta didik dan faktor model pembelajaran.

2. Pembelajaran Matematika

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA

0 6 154

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW BERBANTU MEDIA POWERPOINT PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII

0 2 135

PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.

0 2 17

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.

0 4 16

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION(STAD) YANG DIMODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 5 109

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN TIPE JIGSAW PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI KELAS XI-IPA SMA SE-KABUPATEN KUDUS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | K

0 0 11

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 2 13

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA DI KELAS

0 0 100

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN PETA KONSEP PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH PESERTA DIDIK KELAS X SMA DI KABUPATEN KUDUS

0 0 11