Penataan Tata Laksana RINGKASAN EKSEKUTIF

ESDM Untuk Kesejahteraan Rakyat Road Map Reformasi Birokrasi KESDM 10 Disamping itu, juga dilakukan penataan terhadap kelembagaan yang menjadi lingkup KESDM yaitu susunan organisasi, fungsi dan tugas BP Migas, organisasi dan tata kerja Sekretariat dan Direktorat pada BPH Migas serta Perguruan Tinggi Kedinasan PTK Akamigas. Untuk mengetahui efektivitas dan permasalahan yang dihadapi setiap unit organisasi di lingkungan KESDM dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, setiap tahun dilakukan evaluasi terhadap tugas dan fungsi dalam rangka penyempurnaan organisasi kedepan. Kriteria keberhasilan program penataan organisasi adalah terwujudnya organisasi KESDM yang tepat fungsi dan tepat ukuran right sizing dalam menyelenggarakan urusan Pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mewujudkan satuan organisasi yang memerlukan persetujuan danatau penetapan oleh Menteri ESDM dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya secara optimal. Kegiatan penataan organisasi KESDM akan dilaksanakan sampai dengan tahun 2014, anggaran yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan kegiatan tersebut adalah sebesar Rp 4.965.000.000,- empat milyar sembilan ratus enam puluh lima juta rupiah.

4. Penataan Tata Laksana

Dalam rangka mendukung pelaksanaan good governance, KESDM melakukan reformasi penataan tata laksana melalui pemetaan proses bisnis level 0 dan 1, identifikasi kebutuhan SOP pada masing-masing Unit eselon II, evaluasi dan pengembangan SOP pada masing-masing Unit eselon II, dan penyusunan Peraturan Menteri ESDM tentang Pedoman Penyusunan SOP di lingkungan KESDM, serta penyusunan Peraturan Menteri ESDM tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan di lingkungan KESDM. ESDM Untuk Kesejahteraan Rakyat Road Map Reformasi Birokrasi KESDM 11 Satuan-satuan kerja dibawah Badan Diklat ESDM dan Balitbang ESDM sebagian besar telah memiliki SOP untuk melaksanakan kegiatannya, sebagian besar telah menerapkan sistem manajemen mutu dan telah mendapat sertifikasiakreditasi sesuai standar InternasionalISO sejak beberapa tahun yang lalu. Standar Internasional yang telah diterapkan tersebut adalah ISO 9001 tentang Sistem Manajemen Mutu, ISOIEC 17025 tentang Persyaratan Umum Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi, ISO 14000 tentang Sistem Manajemen Lingkungan, dan OSHASS 8001 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Kementerian ESDM telah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembangunanpengembangan e-government pada berbagai kegiatan yang terkait dengan pelayanan publik dan sistem informasi yang bersifat penunjangdukungan administratif. Sebagai contoh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara telah mengaplikasikan e-goverment dalam pelayanan publik untuk perijinan migas dan pertambangan mineral dan batubara. Bahkan Situs Ditjen Mineral dan Batubara meraih penghargaan sebagai pemenang II kategori eselon I pada Warta Ekonomi e-Goverment Award Tahun 2008 dan situs Ditjen Minyak dan Gas Bumi meraih penghargaan sebagai pemenang III kategori eselon I pada Warta Ekonomi e-Goverment Award Tahun 2011. Sedangkan penerapan sistem informasi yang bersifat penunjang diantaranya penerapan Sistem Informasi Kepegawaian SIPEG dan Sistem Informasi Absensi Pegawai SIAP. Di samping pengembangan sistem informasi seperti tersebut di atas, KESDM telah menyusun blue print infrastruktur informasi sampai dengan Tahun 2015. Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan tatalaksana adalah belum ditetapkannya Business Process KESDM dan Pedoman dalam penyusunan SOP dan Standar Pelayanan, serta banyaknya aplikasi ESDM Untuk Kesejahteraan Rakyat Road Map Reformasi Birokrasi KESDM 12 sistem informasi yang diterapkan oleh masing-masing satuan kerja sehingga terkendala dalam pengintegrasiannya. Program penataan tata laksana kedepan terus dilakukan dengan pengembangan dan evaluasi Standard Operating Procedures SOP dan pengembangan standar pelayanan publik sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi dan tata kerja KESDM, serta pemetaan proses bisnis. Kriteria keberhasilan program tata laksana, adalah tersusun dan terlaksananya SOP sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi KESDM yang transparan, efektif dan efisien untuk meningkatkan pelayanan kepada stakeholder dan masyarakat, dan untuk E-Goverment dapat diakses melalui website dengan mudah dan cepat, sehingga bisa meningkatkan kecepatan dan akuntabilitas pelaksanaan tugas dan kinerja Kementerian ESDM maupun dalam pelaksanaan pelayanan publik. Kegiatan penataan tatalaksana KESDM akan dilaksanakan sampai dengan tahun 2014, anggaran yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan kegiatan tersebut adalah sebesar Rp 25.000.000.000,- dua puluh lima milyar rupiah.

5. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur