ESDM Untuk Kesejahteraan Rakyat
Road Map Reformasi Birokrasi KESDM 250
g. Rencana Anggaran
Anggaran yang dibutuhkan untuk keseluruhan kegiatan ini dialokasikan dalam anggaran Direktorat
Jenderal Migas, sebesar Rp 4.307.000.000,- empat milyar tiga ratus tujuh juta rupiah. Adapun rincian anggaran
adalah sebagai berikut:
Tabel 30. Rincian Anggaran Bidang Peningkatan Pelayanan Investasi Migas
No Kegiatan
Anggaran Rp
1. Penyediaan Sarana dan Prasarana Ruang Investasi
250.000.000 2.
Pembuatan Sistem Pelayanan Investasi Migas Terpadu berbasis web
2.800.000.000 3.
Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu Pelayanan Investasi Migas
758.000.000 4.
Surveillance Audit
Sistem Manajemen Mutu Pelayanan Investasi Migas Terpadu
499.000.000
5. Peningkatan Pelayanan Investasi Migas 2013:
a. Surveillance Audit Sistem Manajemen Mutu Pelayanan Investasi Migas Terpadu 2013;
b. Maintenance Sistem Pelayanan Investasi Migas Terpadu berbasis web 2013;
c. Pemeliharaan sarana dan prasarana ruang investasi migas terpadu 2013;
d. Penyusunan standar pelayanan publik Ditjen Migas perlu dimasukkan dalam kegiatan 2013.
TOTAL 4.307.000.000
ESDM Untuk Kesejahteraan Rakyat
Road Map Reformasi Birokrasi KESDM 251
8.3. Peningkatan Kualitas Layanan Publik di Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kebutuhan energi listrik akan meningkat sejalan dengan perkembangan ekonomi dan pertumbuhan penduduk. Semakin
meningkatnya ekonomi pada suatu daerah maka konsumsi tenaga listrik juga akan semakin meningkat. Kondisi ini tentunya
harus diantisipasi sedini mungkin agar penyediaan tenaga listrik dapat tersedia dalam jumlah yang cukup dan harga yang
memadai. Disamping pertumbuhan ekonomi, penyediaan tenaga
listrik juga dipengaruhi oleh faktor perkembangan penduduk dalam pengertian meningkatnya jumlah rumah tangga yang
akan dilistriki. Pertumbuhan penduduk secara nasional untuk dua puluh tahun ke depan 2008
– 2027 diperkirakan rata-rata tumbuh sebesar 1,3 pertahun, berturut turut di pulau Jawa-
Madura-Bali sebesar 1,0 per tahun dan di luar pulau Jawa- Madura-Bali sebesar 1,7 per tahun. Dengan menggunakan
asumsi pertumbuhan ekonomi sepuluh tahun mendatang rata- rata 6,9 per tahun dan bergerak dari realisasi kebutuhan
tenaga listrik tahun 2010, proyeksi penjualan tenaga listrik pada tahun 2020 diperkirakan akan mencapai 328,3 TWh, atau
mengalami pertumbuhan rata-rata 8,47 selama 10 tahun mendatang. Beban puncak pada tahun 2020 diproyeksikan akan
mencapai 55.053 MW. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik tersebut, diprogramkan pembangunan pembangkit listrik baru
untuk periode 2011 - 2020 sebesar 54.647 MW, diantaranya yang akan dibangun oleh PLN sebesar 31.180 MW dan IPP
sebesar 23.467 MW sumber: RUPTL 2011-2020:126. Kebutuhan investasi pembangkit, penyaluran dan
distribusi selama periode 2011 – 2020 untuk memenuhi
ESDM Untuk Kesejahteraan Rakyat
Road Map Reformasi Birokrasi KESDM 252
kebutuhan sarana kelistrikan di Indonesia secara keseluruhan adalah sebesar US 96,6 milyar yang terdiri dari investasi
pembangkit termasuk IPP sebesar US 68,2 milyar, investasi penyaluran sebesar US 14,9 milyar dan investasi distribusi
sebesar US 13,5 milyar sumber: RUPTL 2011 - 2020. Penyediaan tenaga listrik telah terbukti berperan menjadi
salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi nasional, dimana dapat dilihat dari meningkatnya penjualan tenaga listrik pada
lima tahun terakhir yang tumbuh rata-rata 6,8 per tahun. Realisasi jumlah pelanggan selama tahun 2006
– 2010 mengalami peningkatan dari 35,6 juta menjadi 42,2 juta atau
bertambah rata-rata 1,65 juta tiap tahunnya. Penambahan pelanggan terbesar masih terjadi pada sektor rumah tangga,
yaitu rata-rata 1,5 juta per tahun, diikuti sektor bisnis dengan rata-rata 61 ribu pelanggan per tahun, sektor publik rata-rata 55
ribu pelanggan per tahun, dan terakhir sektor industri rata-rata 550 pelanggan per tahun.
a. Capaian