ESDM Untuk Kesejahteraan Rakyat
Road Map Reformasi Birokrasi KESDM 12
sistem informasi yang diterapkan oleh masing-masing satuan kerja sehingga terkendala dalam pengintegrasiannya.
Program penataan tata laksana kedepan terus dilakukan dengan pengembangan dan evaluasi Standard Operating Procedures SOP dan
pengembangan standar pelayanan publik sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi dan tata kerja KESDM, serta pemetaan proses bisnis.
Kriteria keberhasilan program tata laksana, adalah tersusun dan terlaksananya SOP sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi KESDM
yang transparan, efektif dan efisien untuk meningkatkan pelayanan kepada stakeholder dan masyarakat, dan untuk E-Goverment dapat
diakses melalui website dengan mudah dan cepat, sehingga bisa meningkatkan kecepatan dan akuntabilitas pelaksanaan tugas dan kinerja
Kementerian ESDM maupun dalam pelaksanaan pelayanan publik. Kegiatan penataan tatalaksana KESDM akan dilaksanakan sampai
dengan tahun 2014, anggaran yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan
kegiatan tersebut adalah sebesar Rp 25.000.000.000,- dua puluh lima milyar rupiah.
5. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur
Kedudukan dan peranan Pegawai Negeri adalah penting dan menentukan, karena Pegawai Negeri Sipil adalah unsur Aparatur Negara
yang bertugas menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan dalam
rangka usaha
mencapai tujuan
Nasional. Kelancaran
penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan Pembangunan Nasional terutama tergantung dari kesempurnaan Aparatur Negara dan
kesempurnaan Aparatur Negara pada pokoknya tergantung dari kesempurnaan Pegawai Negeri Sipil.
ESDM Untuk Kesejahteraan Rakyat
Road Map Reformasi Birokrasi KESDM 13
Penataan sistem manajemen sumber daya manusia apatur yang telah dilakukan di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral adalah: 1. Penataan Sistem Rekrutmen Pegawai. Penyusunan formasi pegawai
berdasarkan beban kerja dan dalam rangka transparansi, pengadaan pegawai dilakukan dengan sistem online sejak tahun 2007 dan untuk
pelaksanaan tes tertulis dilaksanakan oleh Lembaga Independent. 2. Analisis Jabatan di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral telah dilakukan sejak tahun 2007 dan menghasilkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 17 Tahun 2007 tentang Peta dan Uraian
Jabatan Fungsional Umum KESDM yang saat ini sedang dievaluasi dan telah dilakukan analisis beban kerja masing-masing Unit Utama di
lingkungan KESDM pada tahun 2010. 3. Evaluasi Jabatan. Penyusunan evaluasi jabatan yang menghasilkan
informasi faktor jabatan dan job grading telah dilakukan sejak tahun 2008, dan disempurnakan mengacu Peraturan Menteri PAN dan RB
Nomor 34 Tahun 2010 tentang Evaluasi Jabatan. 4. Penyusunan Standar kompetensi Jabatan. Telah disusun Standar
Kompetensi Jabatan Struktural Eselon III dan IV KESDM pada tahun 2007 yang sedang di sesuaikan kedalam organisasi dan tata kerja
Kementerian ESDM yang baru. Disamping itu telah disusun Persyaratan Jabatan KESDM untuk memberikan kejelasan dan
kepastian dalam pengangkatan dalam jabatan. 5. Assessment pegawai berdasarkan kompetensi. Pengisian jabatan
struktural eselon I, II, III dan IV dilakukan berdasarkan hasil assessment yang dilakukan oleh Lembaga Independen. Assessment
juga dilakukan kepada pejabat fungsional Umum dan Fungsional Tertentu yang telah memenuhi persyaratan untuk diangkat dalam
jabatan struktural eselon IV. 6. Pembinaan pegawai. Pembinaan pegawai dilakukan mengacu kepada
manajemen Pegawai Negeri Sipil, yaitu pemberian kenaikan pangkat Pra TMT, pemberian penghargaan, pembinaan disiplin. Dalam hal
ESDM Untuk Kesejahteraan Rakyat
Road Map Reformasi Birokrasi KESDM 14
pembinaan Pegawai Negeri Sipil Kementerian ESDM telah mendapat penghargaan dari Badan Kepegawaian Negara sebagai Pengelola
Kepegawaian Terbaik Tingkat Instansi Pusat. 7. Penerapan Sistem Penilaian Kinerja Individu. Telah dilakukan
sosialisasi dan dibangun sistem Penilaian Prestasi Kerja PNS berdasarkan PP 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS,
serta kontrak kinerja pada pejabat struktural eselon I, II, III dan IV. 8. Pengembangan
pendidikan dan
pelatihan pegawai
berbasis kompetensi. Dalam rangka pengembangan kompetensi pegawai telah
dilaksanakan penyertaan pegawai dalam diklat teknis, diklat fungsional, penyertaan pendidikan S2S3 dalam dan luar negeri dan
telah ditetapkan Permen ESDM Nomor 27 Tahun 2010 tentang Diklat Terstruktur KESDM.
Kegiatan penataan sistem manajemen SDM aparatur akan dilaksanakan sampai dengan tahun 2014, anggaran yang diperlukan
dalam rangka pelaksanaan kegiatan tersebut adalah sebesar Rp 115.277.000.000,- seratur lima belas milyar dua ratus tujuh puluh tujuh
juta rupiah.
6. Penguatan Pengawasan