ESDM Untuk Kesejahteraan Rakyat
Road Map Reformasi Birokrasi KESDM 51
4. UPAYA MENGATASI PERMASALAHAN
a Manajemen Perubahan
Manajemen  perubahan  dalam  rangka  reformasi  birokrasi  di lingkungan  KESDM  dilakukan  melalui  pembentukan  Tim  Manajemen
Perubahan  oleh  Menteri  Energi  dan  Sumber  Daya  Mineral, penyusunan  strategi  manajemen  perubahan  dan  strategi  komunikasi,
serta sosialisasi dan internalisasi budaya kerja sesuai dengan tata nilai KESDM  dan  penguatan  hasil  perubahan.  Untuk  lebih  jelasnya  dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 9. Target, Sasaran dan Area Kerja Scope Of Work Manajemen Perubahan
NO TARGET
SASARAN AREA KERJA
SCOPE OF WORK
1 Tersusunnya
Tim Manajemen
Perubahan KESDM Terlaksananya
Manajemen Perubahan
Reformasi Birokrasi
Terwujudnya  9  sembilan  program area  perubahan  Reformasi  Birokrasi
KESDM:
1.  Manajemen Perubahan 2.  Peraturan Perundang-undangan
3.  penataan dan
penguatan organisasi
4.  Penataan tata laksana 5.  Penataan  sistem  manajemen  SDM
aparatur 6.  Penguatan penagwasan
7.  Penguatan akuntabilitas kinerja 8.  Penguatan  peningkatan  pelayanan
publik 9.  Monitoring, evalusi dan pelaporan
2 Tersusunnya
strategi  manajemen perubahan
dan strategi komunikasi
Terlaksanannya strategi
manajemen  perubahan  dan strategi komunikasi
Terwujudnya: 1.  Manajemen  perubahan  Reformasi
Birokrasi KESDM 2.  Komunikasi  internal  dan  eksternal
Reformasi Birokrasi KESDM
ESDM Untuk Kesejahteraan Rakyat
Road Map Reformasi Birokrasi KESDM 52
3 Terlaksannya
sosialisasi dan
internalisasi manajemen
perubahan dalam
rangka reformasi
birokrasi Terselenggaranya  sosialisasi
dan internalisasi
dalam bentuk  workshop,  TOT  dan
program pelatih-an
Manajemen  Peru-bahan  bagi pegawai
di lingkungan
KESDM Tercapainya  pemahaman  terhadap
manajemen  perubahan  dalam  rangka reformasi  birokrasi  bagi  PNS  di
lingkungan KESDM
4 Tersusunnya  Tata
Nilai KESDM Terlaksananya
peningkatan kinerja  sesuai  dengan  Tata
Nilai KESDM Terwujudnya  budaya  kerja  sesuai
dengan tata nilai KESDM 5
Terlaksananya peningkatan  kinerja
sesuai  dengan  Tata Nilai KESDM
Terciptanya budaya
kerja baru
yang mendukung
Reformasi Birokrasi
di lingkungan KESDM
6 Penguatan
Hasil Perubahan
Terlaksananya prog-ram
penguatan  hasil  perubahan antara lain:
1.  Pengumpulan        dan
penganalisisan umpan
balik 2.  Pendiagnosaan      kembali
terhadap kesenjangan
dan penolakan 3.  Pengimplementasian
tindakan  perbaikan  dan langkah tindak lanjut
4.  Pemberian      penghar- gaan
Terwujudnya perubahan
secara berkesinambungan
b Penataan Peraturan Perundang-Undangan
Dalam  rangka  mengatasi  permasalahan  dalam  penataan peraturan perundang-undangan di lingkungan KESDM, perlu dilakukan:
1  Penataan  tugas  dan  fungsi  pada  Biro  Hukum  dan  Humas khususnya  yang  menangani  penyusunan  peraturan  perundang-
undangan. 2  Menambah tenaga perancang peraturan perundang-undangan dan
meningkatkan  kompetensi  perancang  peraturan  perundang- undangan.
ESDM Untuk Kesejahteraan Rakyat
Road Map Reformasi Birokrasi KESDM 53
3  Melakukan kajian mengenai kebutuhan atas peraturan perundang- undangan di sektor energi dan sumber daya mineral.
4  Melakukan  pemetaan  peraturan  perundang-undangan  di  sektor energi dan sumber daya mineral yang mengacu kepada peraturan
perundang-undangan  sesuai  dengan  jenis  dan  hierarki  peraturan perundang-undangan.
5  Melakukan  penyusunan  program  legislasi  dan  regulasi  sektor energi dan sumber daya mineral.
6  Menyusun  program  prioritas  penyelesaian  peraturan  perundang- undangan.
7  Melakukan  pembinaan  dalam  penyusunan  peraturan  daerah sebagai  peraturan  pelaksanaan  peraturan  perundang-undangan
sektor energi dan sumber daya mineral. 8  Melakukan  koordinasi  dengan  unit  kerja  maupun  dengan  instansi
terkait  dan  pemangku  kepentingan  stakeholder  dan  konsultasi publik dalam penyusunan peraturan perundang-undangan.
c Penataan dan Penguatan Organisasi
Upaya  penyelesaian  terhadap  permasalahan  yang  ada  adalah dengan  melakukan  evaluasi  organisasi  secara  terus  menerus  dengan
merancang  organisasi  yang  adaptif  dan  fleksibel  terhadap  perubahan kebijakan maupun peraturan perundang-undangan yang berhubungan
dengan kelembagaan.
d Penataan Tata Laksana
Upaya  untuk  mengatasi  permasalahan  yang  dihadapi  dalam dihadapi  dalam  pengembangan  tatalaksana  dan  pengembangan  e-
government adalah: 1  Perlu  penetapan  Business  Process  Proses  Bisnis  KESDM
sebagai  acuan  dalam  penyusunan  SOP  dalam  bentuk  Peraturan Menteri ESDM.
ESDM Untuk Kesejahteraan Rakyat
Road Map Reformasi Birokrasi KESDM 54
2  Seluruh  SOP  pelaksanaan  tugas  fungsi  disesuaikan  dengan Permen ESDM Nomor 18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja KESDM dan Business Process Proses Bisnis KESDM. 3  Dibentuk working group lintas satuan kerja yang memiliki tugas dan
fungsi sejenis untuk menyusun SOP. 4  Dilakukan sosialisasi SOP kepada seluruh personil yang terkait dan
selanjutnya dilakukan
monitoring pelaksanaannya
untuk mengetahui tingkat efektifitas pelaksanaan SOP.
5  Disusun blueprint  IT dan dilakukan pengintegrasian aplikasi sistem e-government  untuk  tugas  dan  fungsi  yang  sejenis  di  lingkungan
KESDM.
e Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur
Upaya  yang  dilakukan  untuk  mengatasi  permasalahan  adalah sebagai berikut:
1  Upaya  penambahan  pegawai  sesuai  kebutuhan  riil  organisasi  dan beban kerja.
2  Menata ulang penempatan pegawai berdasarkan kompetensi yang dimiliki dan dibutuhkan oleh organisasi.
3  Peningkatan  kompetensi  dan  profesionalisme  SDM  Aparatur melalui pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional.
4  Peningkatan  akuntabilitas  dan  transparansi  pengelolaan  SDM Aparatur.
5  Melakukan  penataan  Pegawai  Negeri  Sipil  PNS  internal  instansi berdasarkan kebutuhan.
6  Menyusun pola karir PNS.
f  Penguatan Pengawasan
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam hal penguatan pengawasan adalah sebagai berikut:
ESDM Untuk Kesejahteraan Rakyat
Road Map Reformasi Birokrasi KESDM 55
1  Pemenuhan  pejabat  fungsional  Auditor  sesuai  kebutuhan  dan peningkatan  kompetensi  dengan  melakukan  penyertaan  pada
diklat yang dibutuhkan. 2  Mengefektifkan  Satuan Tugas  yang  dibentuk  pada masing-masing
Unit Utama untuk berperan dalam penerapan SPIP.
g Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Upaya  penyelesaian  masalah  yang  berkaitan  dengan  kegiatan peningkatan akuntabilitas kinerja adalah:
1  Melakukan  review  dan  evaluasi  Renstra  secara  berkala  pada seluruh  tingkatan  organisasi  KESDM,  Eselon  I  dan  Eselon  II
untuk  menyempurnakan  target  dan  kriteria  keberhasilan  kegiatan untuk  mengakomodir  perubahan  lingkungan  strategis  yang  terjadi.
Melalui  kegiatan  ini  diharapkan  Renstra  selalu  selaras  dengan tuntutan perubahan;
2  Melakukan  penajaman  target  kinerja  yang  dituangkan  pada  IKU, PK  dan  dokumen  Kontrak  Kinerja  pada  tingkat  KESDM  s.d.
individu dengan mengacu kepada hasil penyempurnaan Renstra; 3  Penyusunan  Renstra  periode  5  lima  tahun  berikutnya  sejak  dini
dengan berdasarkan kepada hasil evaluasi dokumen Renstra yang masih berlaku dan kemungkinan isu-isu yang berkembang di masa
mendatang, baik isu internal maupun eksternal organisasi; 4  Penyusunan  atau  penyediaan  alat  bantu  berupa  sistem  informasi
terpadu untuk
membantu proses
pengelolaan kinerja
perencanaan,  pengukuran,  evaluasi,  penyajian  dan  pemanfaatan informasi kinerja; dan
5  Pembangunan  sistem  manajemen  kinerja  organisasi  yang  mampu mendorong tercapainya kinerja organisasi yang terukur.
ESDM Untuk Kesejahteraan Rakyat
Road Map Reformasi Birokrasi KESDM 56
h Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Upaya  yang  dilakukan  untuk  mengatasi  permasalahan  yang dihadapi dalam program peningkatan kualitas pelayanan publik antara
lain: 1  Melakukan seluruh jenis layanan dapat memberikan layanan yang
terbaik,  sehingga  masih  terus  dilakukan  upaya-upaya  untuk penyempurnaan  dan  perbaikan  baik  sarana  prasarana,  prosedur
maupun sistem layanan. 2  Menyeluruhnya  pelayanan  publik  di  lingkungan  KESDM,
menyusun dan
menerapkan standar
pelayanan publik
sebagaimana  yang  diamanahkan  dalam  Undang-Undang  25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
3  Melakukan optimalisasi ruang pelayanan investasi Migas Terpadu sehingga  pelayanan  melalui  satu  pintu  First  In  First  Out  yang
diberikan secara maksimal. 4  Melaksanakan  kegiatan  sosialisasi  dan  koordinasi  dengan
instansi  berwenang  terkait  untuk  menyamakan  persepsi  atau pemahaman  terkait  dengan  PK  BLU.  Hasil  sosialisasi  dan
koordinasi  dengan  instansi  berwenang  terkait  diharapkan  dapat mempercepat  proses  persetujuan  penyempurnaan  persyaratan
implementasi PK BLU LEMIGAS.
i  Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Dalam  rangka  menjamin  tercapai  dan  terlaksananya  rencana reformasi  birokrasi,  bidang  monitoring,  evaluasi  dan  pelaporan  perlu
dibentuk  dan  perlu  bersinergi  dengan  Tim  Teknis  Reformasi  Birokrasi dan Tim Quality Assurance.
ESDM Untuk Kesejahteraan Rakyat
Road Map Reformasi Birokrasi KESDM 57
C. KONSOLIDASI