Capaian PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI

ESDM Untuk Kesejahteraan Rakyat Road Map Reformasi Birokrasi KESDM 123 merancang dan merumuskan kebijakan energi nasional, menetapkan rencana umum energi nasional, menetapkan langkah-langkah penanggulangan kondisi krisis dan darurat energi dan mengawasi pelaksanaan kebijakan di bidang energi yang bersifat lintas sektoral. Sebagai tindak lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010, maka perlu peningkatan status Perguruan Tinggi Kedinasan PTK Akamigas menjadi Sekolah Tinggi untuk menyediakan sumber daya manusia yang handal dan siap pakai dalam mengelola sektor energi dan sumber daya mineral.

a. Capaian

Hal-hal yang telah dicapai oleh KESDM dalam hal penataan dan penguatan organisasi adalah: 1 Restrukturisasipenataan tugas dan fungsi unit kerja pada Kementerian: a Peta tugas dan fungsi di lingkungan KESDM yang hasilnya dituangkan dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja KESDM. Dalam Organisasi dan Tata Kerja KESDM tersebut, terdapat penambahan unit organisasi setingkat eselon I yaitu Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi dan penambahan unit organisasi setingkat eselon II yaitu Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara. Sejalan dengan prinsip penataan organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran right sizing, jumlah satuan organisasi pada Direktorat Jenderal tidak menggunakan pola maksimal sesuai Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara dan Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang ESDM Untuk Kesejahteraan Rakyat Road Map Reformasi Birokrasi KESDM 124 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara. b Pembentukan organisasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional. Sebagai tindak lanjut Undang-undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi dan Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dewan Energi Nasional dan Tata Cara Penyaringan Calon Anggota Dewan Energi Nasional, telah disusun Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden Selaku Ketua Dewan Energi Nasional Nomor 11 Tahun 2009. c Persetujuan Menteri ESDM tentang organisasi BPMIGAS. Sebagai tindak lanjut dari usulan Kepala BPMIGAS Nomor R-0025BP000002011S0 Tanggal 18 Juli 2011, telah disusun rincian fungsi, tugas, dan susunan organisasi BPMIGAS dengan persetujuan Menteri ESDM Nomor 230208MEM.S2012 Tanggal 29 Maret 2012. d Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang BPH Migas dan Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 2002 tentang Pembentukan BPH Migas. Perubahan telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dan Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 2002 tentang Pembentukan Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa. ESDM Untuk Kesejahteraan Rakyat Road Map Reformasi Birokrasi KESDM 125 Perubahan mendasar yang dilakukan pada organisasi BPH Migas adalah jumlah Direktorat yang semula terdiri atas 2 dua Direktorat menjadi dapat terdiri atas 3 tiga Direktorat. Organisasi di bawah Direktorat semula bersifat fungsional menjadi struktural yang dapat terdiri atas 4 empat Subdirektorat dan masing-masing terdiri atas 2 dua Seksi. Selain itu, jumlah Bagian pada Sekretariat Badan yang semula 3 tiga Bagian menjadi dapat terdiri atas 4 empat Bagian dengan masing-masing terdiri atas 3 tiga Subbagian. Sejalan dengan prinsip penataan organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran right sizing, jumlah satuan organisasi pada Sekretariat dan Direktorat pada BPH Migas tidak menggunakan pola maksimal sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 2002 tentang Pembentukan Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa. Jumlah Direktorat terdiri atas 2 dua Direktorat. Organisasi di bawah Direktorat terdiri atas 3 tiga Subdirektorat dan masing-masing terdiri atas 2 dua Seksi. Sedangkan jumlah Bagian pada Sekretariat terdiri atas 3 tiga Bagian dengan masing-masing terdiri atas 3 tiga Subbagian. e Pembahasan internal peningkatan status PTK Akamigas menjadi Sekolah Tinggi. Sesuai dengan rencana peningkatan status PTK Akamigas menjadi Sekolah Tinggi, telah dilakukan pembahasan internal dalam upaya peningkatan status PTK Akamigas menjadi Sekolah Tinggi Energi dan Mineral STEM, agar dapat menyelenggarakan program pendidikan Diploma IV. ESDM Untuk Kesejahteraan Rakyat Road Map Reformasi Birokrasi KESDM 126 2 Penguatan unit kerja yang menangani organisasi, tata laksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat: a Fungsi kepegawaian, organisasi dan tata laksana ditangani unit eselon II yaitu Biro Kepegawaian dan Organisasi. Penguatan yang dilakukan dalam fungsi kepegawaian adalah dengan merubah nomenklatur Bagian Data dan Informasi Pegawai menjadi Bagian Kinerja dan Informasi Pegawai. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi pengelolaan kinerja pegawai sebagaimana arah kebijakan pembinaan pegawai berdasarkan prestasi kerja dan sistem karir yang dititikberatkan pada prestasi kerja, sehingga setiap pegawai setiap tahun harus melakukan penetapan sasaran kerja pegawai. b Penguatan fungsi kediklatan dilakukan dengan pembentukan Badan Diklat ESDM pada tahun 2001 dengan 4 empat Pusat dibawahnya. Berdasarkan hasil evaluasi pada tahun 2010, terdapat penambahan 1 satu Bidang pada Pusdiklat Ketenagalistrikan, dan Energi Baru, Terbarukan, dan Pusdiklat Geologi. Organisasi pada kedua Pusat tersebut yang semula hanya terdiri atas 1 satu Bagian Tata Usaha dan 2 dua Bidang ditingkatkan menjadi terdiri atas 1 satu Bagian Tata Usaha dan 3 tiga Bidang. c Penguatan fungsi kediklatan lingkup kegiatan tambang dalam underground mining dengan pembentukan Unit Pelaksana Teknis UPT Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah pada tahun 2002. Berdasarkan hasil evaluasi UPT Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah telah diusulkan penambahan 1 satu Seksi, dari semula 2 dua Seksi dan 1 satu Subbagian Tata Usaha menjadi 3 tiga Seksi dan 1 satu Subbagian Tata Usaha. ESDM Untuk Kesejahteraan Rakyat Road Map Reformasi Birokrasi KESDM 127 d Usulan evaluasi 3 tiga UPT di lingkungan KESDM yaitu Museum Geologi di Bandung, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian di Yogyakarta dan Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah di Ombilin, Sawah Lunto, Sumatera Barat. Disamping evaluasi UPT yang telah ada, dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terutama dalam pemantauan gunungapi dan mitigasi bencana geologi serta konservasi air tanah, telah diusulkan pembentukan 4 empat UPT yaitu Balai Pemantauan Gunungapi dan Mitigasi Bencana Geologi yang terbagi dalam 3 tiga regional yaitu wilayah Sumatera, Bali dan Nusa Tenggara, serta Sulawesi dan Maluku dan pembentukan Balai Teknologi Konservasi Air Tanah dalam rangka pengelolaan Cekungan Air Tanah CAT Jakarta yang meliputi Jabodetabek. e Penunjukkan Kepala Pusat Data dan Informasi ESDM sebagai Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi PPID sebagai amanat dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Pembentukan PPID bertujuan untuk memberikan pelayanan dengan cepat, tepat, dan sederhana dalam menyebarkan informasi publik di KESDM. f Pembentukan organisasi Unit Layanan Pengadaan BarangJasa ULP KESDM berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 09 Tahun 2012 tanggal 30 Maret 2012 tentang Unit Layanan Pengadaan BarangJasa Pemerintah di Lingkungan KESDM yang menjadi acuan masing-masing satuan kerja di lingkungan KESDM dalam membentuk ULP. g Pembentukan organisasi Layanan Pengadaan Secara Elektronik LPSE KESDM. Pembentukan organisasi LPSE KESDM bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan ESDM Untuk Kesejahteraan Rakyat Road Map Reformasi Birokrasi KESDM 128 akuntabilitas dalam pengadaan barangjasa di lingkup KESDM. Organisasi LPSE KESDM terdiri atas Sekretariat, Bidang Administrasi Sistem Elektronik, Bidang Registrasi dan Verifikasi, dan Bidang Layanan dan Dukungan. LPSE KESDM mempunyai tugas memfasilitasi ULPPejabat Pengadaan dalam melaksanakan kegiatan pengadaan barangjasa secara elektronik di lingkungan KESDM.

b. Rencana