Urusan Ketahanan Pangan

4.13. Urusan Ketahanan Pangan

Pembangunan urusan bidang ketahanan pangan melalui kebijakan peningkatan ketersediaan, penguatan cadangan, distribusi, akses, dan penganekaragaman pangan, serta keamanan konsumsi pangan masyarakat dan penanganan daerah rawan pangan. Keberhasilan tersebut ditunjukan dengan capaian stabilitas harga pangan, realisasi cadangan pangan dan skor pola pangan harapan, serta penyaluran bantuan hibah Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) dan Lembaga Akses Pangan Masyarakat (LAPM). Pencapaian indikator stabilitas harga pangan tahun 2015 sebesar 125,48% lebih besar dari target 100% sehingga harga pangan dikatakan stabil, realisasi cadangan pangan sebesar 484 ton pada tahun 2015 melebihi Standar Pelayanan Minimal (SPM) cadangan pangan 483,2 Ton serta skor pola pangan harapan pada tahun 2015 sebesar 78,3 poin. Penyaluran bantuan hibah Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) sebanyak 2 Kelompok. Sedangkan untuk cadangan pangan pokok masyarakat melalui lumbung pangan masyarakat berjumlah 70 Kelompok dengan stok Gabah Kering Giling (GKG) sebesar 381 ton. Pencapaian kinerja tersebut dilaksanakan melalui program dan kegiatan sebagai berikut :

1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Program Peningkatan Ketahanan Pangan pencapaian indikator kinerja program pada tahun 2015 yaitu Jumlah cadangan pangan pemerintah 484 ton, ketersediaan Informasi, harga dan akses pangan 100%, konsumsi beras perkapita 86.23 kg/kapita/tahun,

Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan 86%, Menurunnya Desa Rawan Pangan

70 %. Alokasi anggaran sebesar Rp. 17.056.573.401,- realisasi anggaran sebesar Rp. 14.068.050.468, dengan 17 kegiatan. Outcome program adalah Meningkatnya Kemampuan Masyarakat dalam pengelolaan lembaga akses pangan masyarakat.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Kegiatan Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp 513.352.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp 488.176.226 atau 95,10%. Output kegiatan adalah Bimbingan Teknis Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) sebanyak 1 kegiatan, Pendalaman Indikasi Kerawanan Pangan di 4 Wilayah, Terlaksanaya Rapat Pertemuan Tim SKPG sebanyak 1 kegiatan, dan Intervensi Rawan Pangan di Jawa Barat sebanyak 2500 rumah tangga miskin.

2. Kegiatan Analisis Ketersediaan Pangan di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp. 133.580.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 122.567.622,- atau 91,76%. Output kegiatan adalah Rapat Persiapan Analisis Ketersediaan Pangan sebanyak 1 kegiatan, Rapat Persiapan Kajian Pengembangan Metode Konversi Analisis NBM sebanyak 1 kegiatan, Rapat Pertemuan TIM NBM sebanyak 1 kegiatan, Penyusunan Hasil Kajian sebanyak 1 dokumen.

3. Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp 707.485.376,- dan realisasi anggaran sebesar Rp 662.212.156,- atau 93.60%. Output kegiatan adalah Bimbingan Teknis Manajemen Desa Mandiri Pangan sebanyak 1 kegiatan, Evaluasi Desa Mandiri Pangan sebanyak sebanyak 1 kegiatan, dan Pertemuan Tenaga Pendamping Demapan sebanyak sebanyak 1 kegiatan.

4. Kegiatan Piloting Penanggulangan Kemiskinan Melalui Optimalisasi Lahan Pekarangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp 1.357.484.331,- dan realisasi anggaran sebesar Rp 1.341.964.985,- atau 98,86%. Output kegiatan adalah: Bimbingan Teknis Piloting Penanggulangan Kemiskinan Melalui Optimalisasi Lahan Pekarangan, Sosialisasi Piloting Penanggulangan Kemiskinan Melalui Optimalisasi Lahan Pekarangan sebanyak 12 kali, Rapat Penyusunan Sistem Informasi Ketahanan dan Kerentanan Pangan sebanyak 1 kali, Penyusunan Sistem Informasi

Ketahanan dan Kerentanan Pangan sebanyak 1 dokumen dan Lokakarya Piloting Lahan Pekarangan sebanyak 1 kali.

5. Kegiatan Penguatan Cadangan Pangan Masyarakat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp 1.215.150.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp 1.160.705.789,- atau 95,52%. Output kegiatan adalah Bimbingan Teknis Lumbung Pangan masyarakat, Pertemuan Teknis Pengembangan LPM di 2 wilayah, CPCL LPM tahun 2016.

6. Kegiatan Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp 2.254.281.694,- dan realisasi anggaran sebesar Rp 2.226.001.146,- atau 98,75%. Output kegiatan adalah Fasilitasi Penyaluran Cadangan Pangan Daerah Tahun 2015, Pertemuan Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten/Kota, Rapat Persiapan Penyaluran CPPD, dan Pengadaan CPPD.

7. Kegiatan Penguatan dan Pengembangan Lembaga Akses Pangan Masyarakat (LAPM) (RAM IP)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp 477,810,000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp 303,434.464,- atau 63,51%. Output kegiatan adalah Pertemuan Rapat Teknis sebanyak 1 kegiatan. Bimtek LAPM sebanyak 1 kegiatan, Pertemuan Apresiasi Pendamping sebanyak 1 kegiatan, Pertemuan Enumerator Akses Pangan sebanyak 1 kegiatan, Pertemuan Pengembangan Rantai Pasok sebanyak 1 Kegiatan, Pertemuan Penguatan Kelembagaan sebanyak 1 Kegiatan dan Rapat Teknis LAPM sebanyak 1 Kegiatan.

8. Kegiatan Penguatan dan Pengembangan Lembaga Akses Pangan Masyarakat (LAPM) (RAM IP)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp 1.046.209.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp 799.727.300,- atau 76,44%. Output kegiatan adalah terlaksananya Bimtek LDPM sebanyak 1 kegiatan, Rapat Teknis LDPM sebanyak 1 kegiatan, Apresiasi Pendamping sebanyak 1 kegiatan, Pertemuan Peningkatan Jaringan Usaha dan Evaluasi LDPM sebanyak 1 kegiatan, Coaching LDPM sebanyak 2 kegiatan, Kajian

Analisis Pola Distribusi Bawang Merah di Jawa Barat sebanyak 1 dokumen, Fasilitasi Alat Timbangan gabah/beras sebanyak 64 unit, dan aplikasi SMS Gateway LDPM sebanyak 1 kegiatan, dan Piloting Pengembangan LDPM sebanyak 1 kegiatan.

9. Kegiatan Pemantauan Harga dan Pasokan Harga Pangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp 499.610.700,- dan realisasi anggaran sebesar Rp 496.295.700,- atau 99,34%. Output kegiatan adalah Rapat Persiapan sebanyak 1 kali, Perkembangan Harga dan Pasokan Pangan di 27 Kabupaten/Kota, Rakor antar OPD Provinsi menjelang HBKN 2015 sebanyak 2 kali, Rakor Stabilitas Distribusi, Harga dan Pasokan Pangan Menjelang HBKN 2015 sebanyak 1 kali, Evaluasi Pemantauan Harga Pangan sebanyak 1 kali, dan Pertemuan Enumerator Panel Harga Pangan sebanyak 2 kali.

10. Kegiatan Lingkungan Bebas Rawan Pangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp 2.111.704.800,- dan realisasi anggaran sebesar Rp 1.406.066.973,- atau 66,58%. Output kegiatan adalah apresiasi tenaga pendampinglingbasrangan sebanyak 390 orang, temu teknis tenaga pendamping di 4 wilayah, bimtek lingbasrangan di 4 wilayah, dan evaluasi kegiatan di 18 Kabupaten.

11. Kegiatan Pengembangan Pangan Lokal di DAS Citarum

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp 283.090.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp 223.600.000,- atau 78,99%. Output kegiatan adalah Sosialisasi Pengembangan Pangan Lokal sebanyak 1 kali, dan Bimbingan Teknis Pengembangan Pangan Lokal sebanyak 2 kali.

12. Kegiatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp 901.365.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp 849.591.802,- atau 94,26%. Output kegiatan adalah one day no rice sebanyak

10 kali, Gerakan Pangan Lokal di 4 Wilayah sebanyak 4 kali, Sosialisasi P2KP Anak Sekolah sebanyak 27 kali, Pembuatan modul KRPL Lingkup BKP sebanyak 1 10 kali, Gerakan Pangan Lokal di 4 Wilayah sebanyak 4 kali, Sosialisasi P2KP Anak Sekolah sebanyak 27 kali, Pembuatan modul KRPL Lingkup BKP sebanyak 1

13. Kegiatan Fasilitasi Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKP-D) di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp 1.756.536.500,- dan realisasi anggaran sebesar Rp 1.416.317.867,- atau 80,63%. Output kegiatan adalah Sertifikat prima 3 sebanyak 200 produk, surveilan sebanyak 10 produk, pengawasan kemanan pangan sebanyak 10 paket, FGD Keamanan Pangan segar sebanyak 20 instansi, Pengadaan Rapid test kit sebanyak 28 unit, peningkatan wawasan SDM Tim OKKPD ke Sumatera Barat sebanyak 1 keg, dan Koordinas, monev OKKPD sebanyak 27 Kab/Kota.

14. Kegiatan Dewan Ketahanan Pangan Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp 1.252.295.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp 931.695.250,- atau 74,50%. Output kegiatan adalah rapat koordinasi DKP Provinsi dan Kabupaten/Kota sebanyak 2 kali, fasilitasi rapat pokja DKP sebanyak

4 kali, FGD bidang ketahanan pangan sebanyak 6 kali, fasilitasi advokasi DKP di Kab./Kota sebanyak 3 kali, penilaian Adikarya Pangan Nusantra (APN) sebanyak

1 keg (Jawa Barat menerima penghargaan APN dari Presiden RI sebanyak 4 orang dari katagori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan 2 Orang, Pemangku

1 Orang dan Pelopor 1 orang), fasilitasi kesekretariatan DKP sebanyak 11 bulan, dan penyusunan dokumen Perencanaan Master Plan Kemandirian Pangan Jawa Barat sebanyak 1 dokumen.

15. Kegiatan Optimalisasi Pengembangan Manajemen Kelembagaan dan Infrastruktur Pangan di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp,- dan realisasi anggaran sebesar Rp 861.141.250,- atau 85,75%. Output kegiatan adalah rapat koordinasi kelembagaan dan infrastuktur pangan sebanyak 1 kali, promosi hasil pembagunan dan produk pangan segar maupun olehan sebanyak 3 kali, bimbingan teknis pengutan kelembagaan dan infrastuktur angan masyarakat di 5 wilayah Jawa Barat,

Kegiatan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) tingkat Provinsi dan Nasional (pada tingkat Nasional Stand Pameran mendapatkan pringkat ke satu untuk katagori Most Unik), kegiatan musyawarah daerah keembagaan pangan masyarakat ketahanan pangan sebanyak 4 kegiatan.

16. Kegiatan GCB Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp 1.676.869.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp 790.050.519,- atau 47,11%. Output kegiatan adalah Sosialisasi GCB Pengembangan KRPL sebanyak 450 orang, bimtek GCB Pengembangan KRPL di

4 wilayah, Sosialisasi P2KP sebanyak 200 orang, Sosialisasi hasil uji lab pangan segar sebanyak 75 orang, sosialisasi prima 3 sebanyak 75 orang.

17. Kegiatan Lomba Cipta Menu dalam rangka Hari Pangan Sedunia

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp 343.300.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp 291.935.883,- atau 85,04%. Output kegiatan adalah Mengadakan Lomba Cipta Menu sebanyak 1 kali.

b. Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan

(1) Terdapat perubahan anggaran untuk beberapa kegiatan, dan keterlambatan pengesahan DPPA yang disyahkan pada minggu ke-3 bulan Oktober 2015.

(2) Terdapat Bantuan Hibah Lumbung Pangan Masyarakat, Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat, Lembaga Akses Pangan Masyarakat, Lingkungan Bebas Rawan Pangan, Desa Mandiri Pangan, dan Kawasan Rumah Pangan Lestari yang tidak dapat direalisasikan terkait dengan Undang-undang No.

23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Pasal 298 Ayat 5 yaitu Badan, Lembaga dan Organisasi Kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia, sehingga sub item kegiatan terkait dengan bantuan hibah tersebut juga tidak dapat direalisasikan.

(3) Terdapat beberapa kegiatan mengalami keterlambatan pelaksanaan penyelenggaraannya, seperti rapat koordinasi, bimbingan teknis, sosialisasi dan evaluasi, sebagai akibat adanya kesamaan waktu penyelenggaraannya pada sebagian Kabupaten dan Kota di Jawa Barat.

2. Solusi

(1) Pada beberapa kegiatan yang mengalami perubahan, melakukan perubahan jadwal perencanaan penyerapan anggaran guna melaksanakan percepatan penyerapan anggaran.

(2) Pada kesempatan pertemuan-pertemuan dengan pihak Kab./Kota di Jawa Barat, disampaikan terkait dengan Bantuan Hibah Lumbung Pangan Masyarakat, Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat, Lembaga Akses Pangan Masyarakat, Lingkungan Bebas Rawan Pangan, Desa Mandiri Pangan, dan Kawasan Rumah Pangan Lestari yang tidak dapat direalisasikan terkait dengan Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Pasal 298 Ayat 5 yaitu Badan, Lembaga dan Organisasi Kemasyarakatan

Indonesia, dengan menginformasikan kepada organisasi kemasyarakatan (kelompok) untuk sedapat mungkin memiliki badan hukum agar pelaksanaan bantuan hibah dapat direalisasikan. Ke depan antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam hal ini pihak Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan pihak Kab./Kota Terkait dengan bidang Ketahanan Pangan, melakukan koordinasi intensif agar terjalin sinergitas program/kegiatan dapat berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan.