Urusan Perdagangan

4.34. Urusan Perdagangan

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kedua terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Perdagangan dilakukan melalui kebijakan pengembangan Peningkatan perdagangan ekspor dan pengembangan pasar luar negeri, Peningkatan distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat dan barang strategis serta menata distribusi barang yang efektif dan efisien serta Penggunaan produk dalam negeri, peningkatan pengembangan dan perlindungan sarana dan prasarana perdagangan dan pasar tradisional dengan pencapaian indikator yaitu Jumlah pasar yang ditingkatkan kondisinya sebanyak 20 unit; jumlah kerjasama perdagangan sebanyak 5 buah; terkendalinya inflasi Jawa Barat dengan target lebih kecil dari inflasi nasional, Peningkatan nilai ekspor non migas Jawa Barat per tahun sebesar 2 persen; peningkatan jumlah eksportir Jawa Barat per tahun sebesar 173 Triliyun dan penurunan nilai impor Jawa Barat sebesar 2 persen serta jumlah UTTP sebanyak 4.923.151 buah dan BDKT sebanyak 1.005 buah serta peningkatan cakupan pengawasan barang beredar sebesar 1 persen. Indikator kinerja Urusan Perdagangan tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut :

1) Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Perdagangan Dalam Negeri

Program ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat. Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Perdagangan Dalam Negeri memiliki indikator Jumlah pasar yang ditingkatkan kondisinya sebanyak 20 unit; jumlah kerjasama perdagangan sebanyak 5 buah; terkendalinya inflasi Jawa Barat dengan target lebih kecil dari inflasi nasional, pada tahun 2015 program ini dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat melalui 24 kegiatan dengan total anggaran Rp. 6.370.469.900,-dan realisasi anggaran Rp. 4.251.131.451,- atau 66.73%. Outcome program ini adalah meningkatnya akses pasar IKM, Kemitraan Antar Pelaku Usaha IKM Jawa Barat, meningkatnya kapasitas kelembagaan pelaku usaha, meningkatkan pemanfaatan pelaksanaan Sistem Resi Gudang (SRG), pengembangan dan pemanfaatan pasar lelang, meningkatnya jumlah pasar tradisional, meningkatnya Penggunaan Hasil Produk Dalam Negeri, meningkatnya pemahaman distribusi barang kebutuhan pokok Program ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat. Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Perdagangan Dalam Negeri memiliki indikator Jumlah pasar yang ditingkatkan kondisinya sebanyak 20 unit; jumlah kerjasama perdagangan sebanyak 5 buah; terkendalinya inflasi Jawa Barat dengan target lebih kecil dari inflasi nasional, pada tahun 2015 program ini dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat melalui 24 kegiatan dengan total anggaran Rp. 6.370.469.900,-dan realisasi anggaran Rp. 4.251.131.451,- atau 66.73%. Outcome program ini adalah meningkatnya akses pasar IKM, Kemitraan Antar Pelaku Usaha IKM Jawa Barat, meningkatnya kapasitas kelembagaan pelaku usaha, meningkatkan pemanfaatan pelaksanaan Sistem Resi Gudang (SRG), pengembangan dan pemanfaatan pasar lelang, meningkatnya jumlah pasar tradisional, meningkatnya Penggunaan Hasil Produk Dalam Negeri, meningkatnya pemahaman distribusi barang kebutuhan pokok

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Kerjasama Perluasan Pasar IKM Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi lainnya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 254,681,250.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 232,454,100.00 atau 91.27%.Outputkegiatan adalah terlaksananya fasilitasi kerjasama perluasan pasar IKM ke Provinsi Sumatera Utara.

2. Kegiatan Kemitraan Antar Pelaku Usaha

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 99,205,625.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 92,040,000.00atau 92.78%. Outputkegiatan adalah terlaksananya fasilitasi kemitraan antar pelaku usaha kepada 80 IKM yang terdiri dari 2 angkatan.

3. Kegiatan Pelatihan Manajemen Ekspor dan Impor Ikan Hias

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 195,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 151,504,500.00atau 77.69%. Outputkegiatan adalah terlaksananya fasilitasi pelatihan manajemen ekspor dan impor ikan hias kepada

30 pelaku usaha dan fasilitasi kontraktual pelatihan produsen ekspor.

4. Kegiatan Partisipasi Pameran Ikan Hias

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 230,550,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 122,244,950.00 atau 53.02%. Outputkegiatan adalah terlaksananya partisipasi pada pameran ikan hias bagi 6 pelaku usaha.

5. Kegiatan Monitoring Pelaksanaan Sistem Resi Gudang (SRG)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 113,374,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 57,760,000.00atau 50.95%. Outputkegiatan adalah fasilitasi Monitoring Pelaksanan Sistem Resi Gudang (SRG) di 11 kabupaten.

6. Kegiatan Simulasi Pasar Lelang Komoditi Agro Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 99,200,625.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 73,332,764.00 atau 73.92%. Outputkegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Simulasi Pasar Lelang Komoditi Agro Provinsi Jawa Barat kepada 30 pelaku usaha dan fasilitasi pelaksanaan simulasi pasar lelang forward komoditi agro di 4 kab/kota.

7. KegiatanFocus Group Discussion Pengembangan Pasar Lelang

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 39,047,375.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 20,170,000.00 atau 51.66%. Outputkegiatan adalah terlaksananya fasilitas Focus Group Discussion Pengembangan Pasar Lelang sebanyak 25 pelaku usaha.

8. Kegiatan Identifikasi Peserta Pasar Lelang

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 53,933,750.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 28,062,000.00 atau 52.03%. Outputkegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Identifikasi Peserta Pasar Lelang.

9. Kegiatan Inter-Koneksitas Pasar Lelang Forward

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 85,997,500.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 61,532,500.00 atau 71.55%. Outputkegiatan adalah terlaksananya inter-Koneksitas Pasar Lelang Forward di 4 lokasi.

10. Kegiatan Identifikasi Monitoring dan Evaluasi Revitalisasi Pasar Tradisional Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesarRp. 58,700,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 46,237,428.00 atau 78.77%. Outputkegiatan adalah terlaksananya identifikasi Monitoring dan Evaluasi Revitalisasi Pasar Tradisional Jawa Barat.

11. Kegiatan Partisipasi Pada Pameran INACRAFT

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 160,690,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 145,745,890.00 atau 90.70%. Outputkegiatan adalah terlaksananya fasilitasi partisipasi Pameran INACRAFT bagi 20 pelaku usaha di 4 lokasi.

12. Kegiatan Pameran Dagang Dalam Rangka Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1,271,900,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 823,639,000.00 atau 64.76%.Outputkegiatan adalah terlaksananya fasilitasi pameran P3DN bagi 50 stand, Pengadaan Display (Bazar Produk Dalam Negeri) bagi 480 stand, dan Pengadaan Stand Bazar bagi 480 stand.

13. Kegiatan Pengembangan Usaha bagi Pedagang

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 67,795,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 36,080,000.00 atau 41.63 %. Outputkegiatan adalah terlaksananya fasilitasi pengembangan kemampuan dan pemahaman pedagang dalam pengembangan usaha bagi 150 pelaku usaha.

14. Kegiatan Pembinaan bagi Distributor Beras

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 87,712,875.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 28,820,000.00 atau 32.86%. Outputkegiatan adalah terlaksananya fasilitasi pembinaan bagi 40 distributor beras di Jawa Barat.

15. Kegiatan Uji Kompetensi Kemasan Beras

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 92,230,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 82,667,430.00 atau 89.63%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Uji Kompetensi Kemasan Beras kepada 12 pelaku usaha.

16. Kegiatan Sosialisasi Operasi Pasar Murah (OPM) Kepokmas

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 52,960,950.00 realisasi Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 52,960,950.00 realisasi

17. Kegiatan Dukungan Operasi Murah (OPM) Kepokmas

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1,901,619,075.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 1,289,577,841.00 atau 67.81%. Outputkegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Sosialisasi OPM Kepokmas sebanyak 81 kali yang tersebar di 27 kabupaten/kota.

18. Kegiatan Supervisi Pelaksanaan Operasi Murah (OPM) Kepokmas

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 88,471,875.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 20,370,000.00 atau 23.02%. Outputkegiatan adalah terlaksananya fasilitasi supervisi pelaksanaan Operasi Pasar Murah (OPM) di 27 kabupaten/kota.

19. Kegiatan Fasilitasi Informasi Harga Kepokmas

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 94,875,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 88,050,000.00 atau 92.81%. Outputkegiatan adalah penyusunan hasil monitoring Informasi Harga Kepokmas di Jawa Barat.

20. Kegiatan Fasilitasi Pengelolaan Gudang Sistem Resi Gudang (SRG)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 214,775,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 25,450,000.00atau 11.85%. Outputkegiatan adalah terlaksananya fasilitasi sertifikasi pengelolaan gudang Sistem Resi Gudang (SRG).

21. Kegiatan Partisipasi Pameran Produk Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 573,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 378,987,048.00 atau 66.14%. Outputkegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Partisipasi Pameran Produk Jawa Barat bagi 20 IKM di Kalimantan Barat dan Bandung.

22. KegiatanPembinaan dan Penataan Pasar Tradisional

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 245,925,000.00 realisasi Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 245,925,000.00 realisasi

23. Kegiatan Bimbingan Teknis bagi Pengelola Pasar Tradisional

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 93,825,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 59,565,000.00atau 63.49%. Outputkegiatan adalah terlaksananya fasilitasi pembinaan pedagang pasar kepada 42 pelaku usaha.

24. Kegiatan Pengembangan Kemitraan Ritel Modern dan IKM

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 195,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 188,000,000.00atau 96.41%. Outputkegiatan adalah terlaksananya fasilitasi pelatihan pengembangan kemitraan ritel modern dan IKM kepada 50 pelaku usaha.

b. Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan

(1) Kurangnya antusiasme penyelenggaraan Pasar Lelang Fordward pada provinsi lain (2) Keterbatasan aturan dan perundangan mengenai pelaksana pengelolaan gudang Sistem Resi Gudang (SRG). (3) Keterbatasan aparatur pengelola kegiatan.

2. Solusi

(1) Melakukan koordinasi dengan penyelenggara pasar lelang fordward (2) Melakukan sosialisasi dan koordinasi Dinas pelaksana urusan perdagangan di

Kabupaten/Kota. (3) Melakukan penjadwalan kegiatan.

2) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

Program ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat. program ini dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat melalui 14 kegiatan dengan total anggaran Rp. 2.051.302.875,-dan realisasi anggaran Rp. 1.925.584.175,- atau 93.87%. Outcome program ini adalah teridentifikasinya aktivitas impor, meningkatnya pengawasan barang impor, meningkatnya jumlah eksportir Jawa Barat, meningkatkan nilai dan volume ekspor serta jaringan informasi Program ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat. program ini dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat melalui 14 kegiatan dengan total anggaran Rp. 2.051.302.875,-dan realisasi anggaran Rp. 1.925.584.175,- atau 93.87%. Outcome program ini adalah teridentifikasinya aktivitas impor, meningkatnya pengawasan barang impor, meningkatnya jumlah eksportir Jawa Barat, meningkatkan nilai dan volume ekspor serta jaringan informasi

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Misi Dagang ke Wilayah Asia Timur

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 442,515,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 356,643,600.00 atau 80.59%. Outputkegiatan adalah terlaksananya fasilitasi misi dagang ke wilayah Asia Timur bagi 3 pelaku usaha, pembuatan video produk unggulan Jawa Barat, dan diseminasi market intelejen negara asia timur bagi 50 pelaku usaha.

2. Kegiatan Coaching Programme

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 239,638,425.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 231,691,800.00 atau 96.68%. Outputkegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Program Pendampingan (Coaching Programme) bagi 30 pelaku usaha UKM. Kegiatan Monitoring Ekspor Hasil Tanhut, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 49,765,075.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 49,252,375.00 atau 98.97%. Outputkegiatan adalah terlaksananya monitoring kepada pelaku usaha Ekspor Hasil Tanhut. Outcome kegiatan adalah meningkatkan kinerja eksportir Produk Hasil Tanhut di Jawa Barat.

3. Kegiatan Pelatihan Negosiasi Bisnis dan Kontrak Dagang Ekspor Hasil Tanhut

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 153,012,500.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 140,047,525.00atau 91.53%. Outputkegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Pelatihan Negosiasi Bisnis dan Kontrak Dagang Ekspor Hasil Tanhut kepada 30 pelaku usaha.

4. Kegiatan Penyusunan Database Ekspor Hasil Tanhut

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 61,081,875.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 60,385,125.00atau 98.86%. Outputkegiatan adalah penyusunan database ekspor hasil Tanhut.

5. Kegiatan Penilaian Kepatuhan atau (Post Audit) Terhadap Importir Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 89,600,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 89,282,250.00 atau 99.65%. Outputkegiatan adalah terlaksananya post audit dan forum pertemuan dengan UKM pemegang API di

10 kabupaten/kota.

6. Kegiatan Pelatihan Manajemen Ekspor Produk Tanhut

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 217,565,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 217,363,000.00atau 99.91%. Outputkegiatan adalah fasilitasi Pelatihan manajemen ekspor produk tanhut bagi 40 pelaku usaha calon eksportir dan eksportir di 2 wilayah.

7. KegiatanMonitoring Pemegang Angka Pengenal Impor

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 89,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 88,567,000.00 atau 99,51%. Outputkegiatan adalah monitoring kepada Pemegang Angka Pengenal Impor di 20 lokasi.

8. Kegiatan Sosialisasi Kebijakan Impor

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 90,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 89,658,500.00 atau 99.62%. Outputkegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Sosialisasi kebijakan impor kepada 100 orang pelaku usaha.

9. Kegiatan Pelatihan Korespondensi, Negosiasi dan Kontrak Penjualan Ekspor Hasil Industri dan Pertambangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 234,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 233,002,000.00 atau 99.57%. Outputkegiatan adalah terlaksananya Pelatihan Korespondensi, Negosiasi dan Kontrak Penjualan Ekspor Hasil Industri dan Pertambangan danFasilitasi Pelatihan Korespondensi, Negosiasi dan Kontrak Penjualan Ekspor Hasil Industri dan Pertambangan kepada 60 pelaku usaha.

10. Kegiatan Identifikasi Eksportir Produk Hasil Industri dan Pertambangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 146,250,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 144,637,500.00atau 98.90%. Output kegiatan adalah tersusunnya hasil identifikasi eksportir produk hasil industri dan pertambangan sebanyak 250 dokumen.

11. Kegiatan Forum Kinerja Ekspor Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 97,500,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 86,569,000.00 atau 88.79%. Outputkegiatan adalah terlaksananya Forum Kinerja Ekspor Jawa Barat bagi 150.

12. Kegiatan Petunjuk Pasar Ekspor ke Negara Non Tradisional (Amerika Latin dan Afrika)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 43,875,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 43,610,500.00atau 99.40%. Outputkegiatan adalah tersusunnya buku Petunjuk Pasar Ekspor di Negara Non Tradisional (Amerika Latin dan Afrika) sebanyak 150 dokumen.

13. Kegiatan Monitoring Ekspor Produk Hasil Industri dan Pertambangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 97,500,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 94,874,000.00 atau 97.31%. Outputkegiatan adalah terlaksananya monitoring ekspor produk hasil industri dan pertambangan pada

50 dokumen ekspor.

b. Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan

Monitoring kepada importir kurang optimal

2. Solusi

Melaksanakan koordinasi dengan importir

3) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

Program ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat. program ini dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat melalui 12 kegiatan dengan total anggaran Rp. 11.621.967.675,-dan realisasi anggaran Rp. 9.716.699.936,- atau 83.61%. Outcome program ini adalah meningkatnya jaminan kualitas dan kuantitas produk dan meningkatnyaPerlindungan Konsumen dan Keamanan Pasar Dalam Negeri.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan Kemetrologian Balai Kemetrologian Karawang

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2,500,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 2,262,320,000.00 atau 90.49%. Outputkegiatan adalah terlaksananya Pelayanan Tera Ulang di 5 Kab./Kota, Pelayanan Tera/Tera Ulang, Pengujian, Kalibrasi, Pengendalian, UTTP dan BDKT di Wilayah Karawangmeliputi Kab. Karawang, Kab. Bekasi, Kota Bekasi, Kab. Purwakarta dan Kab. Subang.

2. Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan Kemetrologian Balai Kemetrologian Bandung

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1,869,873,000.00 realisasi anggaran sebesarRp. 1,242,555,284.00 atau 66.45%. Output kegiatan adalah terlaksananya Pelayanan Tera Ulang di 5 Kab./Kota, Pelayanan Tera/Tera Ulang, Pengujian, Kalibrasi, Pengendalian, UTTP dan BDKT di Wilayah Bandungmeliputi Kab. Sumedang, Kab.Bandung, Kab. Bandung Barat, Kota Bandung, dan Kota Cimahi.

3. Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan Balai Kemetrologian Cirebon

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesarRp. 1,262,900,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 1,256,967,900.00 atau 99.53%. Outputkegiatan adalah terlaksananya Pelayanan Tera Ulang di 5 Kab./Kota, Pelayanan Tera/Tera Ulang, Pengujian, Kalibrasi, Pengendalian, UTTP dan BDKT di Wilayah Cirebon meliputi Kab.Cirebon, Kab. Majalengka, Kota Cirebon, Kab. Kuningan dan Kab. Indramayu.

4. Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan Kemetrologian Balai Kemetrologian Bogor

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2,350,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 2,319,403,746.00 atau 98.70%. Output Terlaksananya Pelayanan Tera Ulang di 6 Kab./Kota, Pelayanan Tera/Tera Ulang, Pengujian, Kalibrasi, Pengendalian, UTTP dan BDKT di Wilayah Bogor Terfasilitasinya Pelayanan Tera/Tera Ulang, Pengujian, Kalibrasi, Pengendalian UTTP dan BDKT di Wilayah Bogor di 6 Kabupaten/Kota.

5. Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan Kemetrologian Balai Kemetrologian Tasikmalaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1,300,000,000.00 realisasi anggaran sebesar 1,100,742,179.00 atau 84.67%. Outputkegiatan adalah terlaksananya Pelayanan Tera Ulang di 6 Kab./Kota, Pelayanan Tera/Tera Ulang, Pengujian, Kalibrasi, Pengendalian, UTTP dan BDKT di Wilayah Tasikmalaya meliputi Kab.Tasikmalaya, Kab. Pangandaran, Kota Tasikmalaya, Kab. Garut, Kab. Ciamis dan Kota Banjar.

6. Kegiatan Pengelolaan Standar Ukuran dan Laboratorium Balai Kemetrologian Tasikmalaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 139,803,793.00atau 69,90%. Outputkegiatan adalah terlaksananya fasilitasi bahan baku Laboratorium kemetrologian (Aquades, Baju Lab, Sandal Lap, Silica Gel, Wash bensin, Braso, Sarung Tangan Lab, Masker, Lap Halus,dll) dan Sertifikasi Kalibrasi Standar Ukuran.

7. Kegiatan Pengawasan Barang Beredar di Pasar

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 368,300,900.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 221,475,967.00 atau 60.13%. Outputkegiatan adalah terlaksananya Pengawasan Barang Beredar yang terdiri dari berlabel SNI wajib sebanyak 12 kali, makanan dan minuman sebanyak 12 kali, uji produk SNI Wajib sebanyak 10 kali, dan uji produk makanan dan minuman sebanyak 10 kali.

8. KegiatanDiseminasi Perlindungan Konsumen

Kegiatan ini dilaksanakan oleh oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 120,678,375.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 73,800,050.00 atau 61.15%. Outputkegiatan adalah terlaksananya fasilitasi diseminasi perlindungan konsumen kepada kabupaten/kota sebanyak 2 kali.

9. Kegiatan Rapat Koordinasi Perlindungan Konsumen

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 61,079,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 27,700,000.00 atau 45.35%. Outputkegiatan adalah terlaksananya fasilitasirapat koordinasi perlindungan konsumen bagi 60 orang.

10. Kegiatan Pengawasan Kemetrologian

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 189,136,400.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 106,717,537.00 atau 56.42%. Outputkegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Pengawasan Kemetrologian di kabupaten/kota dalam rangka pengawasan sebanyak 12 kali.

11. Kegiatan Pengembangan Alat Ukur/Takar (Timbangan) untuk Ukur Ulang di Pasar Tertib Ukur di Kab/Kota

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 639,800,695.00 atau 63.98%. Output kegiatan adalah pengadaan timbangan pos ukur ulang sebanyak 12 unit.

12. Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan Laboratorium Balai Kemetrologian Bogor

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 400,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 325,412,785.00 atau 81.35%. Outputkegiatan adalah terlaksananya fasilitasi peningkatan dan penambahan lingkup akreditasi ISO 17025.

b. Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan :

(1) Masih terbatasnya pengawasan barang/jasa pada pasar-pasar tradisional dan

toko modern serta di pusat pembelanjaan dan pertokoan. (2) Dalam menangani Perlindungan Konsumen, masih kurang memadai SDM yang ada di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat yaitu Penyidik Pegawai Negeri Sipil Perlindungan Konsumen.

2. Solusi :

(1) Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota perlu memberikan perhatian terhadap

perlindungan Konsumen dan pengawasan terhadap barang yang beredar baik di pasar tradisional maupun di toko modern.

pentingnya

melaksanakan

(2) Penyidik Pegawai Negeri Sipil Perlindungan Konsumen (PPNS PK) dan Petugas Pengawas Barang dan Jasa (PPPBJ) didorong untuk ditambah jumlahnya mengingat semakin beragamnya barang yang beredar yang perlu diawasi baik produk luar negeri maupun produk lokal.

(3) Para pelaku harus lebih bertanggung jawab atas produk/barang yang dihasikannya serta menjadikan konsumen yang mandiri, cerdas serta selalu teliti sebelum memutuskan untuk mengkonsumsi suatu produk maka kegiatan Perlindungan Konsumen harus terus dilaksanakan.