Urusan Penataan Ruang
4.5. Urusan Penataan Ruang
Program penataan ruang merupakan salah satu program untuk melaksanakan strategi meningkatkan proses perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk mewujudkan tata ruang wilayah yang efisien, berkelanjutan dan berdaya saing, dengan arah kebijakan strategis peningkatan kinerja penataan ruang. Mengacu pada indikator kinerja program penataan ruang yang ditetapkan berdasarkan standar pelayanan minimal dalam rangka peningkatan kinerja penataan ruang adalah tingkat ketersediaan pranata penataan ruang (dokumen RDTR kabupaten/kota) dan tingkat penanganan Raperda RTR Kawasan Strategis Provinsi.
Indikator tingkat ketersediaan pranata penataan ruang (dokumen RDTR kabupaten/kota) dipenuhi melalui fasilitasi pembahasan RDTR kabupaten/kota oleh Tim Evaluasi RDTR kabupaten/kota (Sekretariat di Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat) dan BKPRD Provinsi Jawa Barat (Sekretariat di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat). Indikator tingkat penanganan Raperda RTR Kawasan Strategis Provinsi (KSP) dipenuhi melalui penyusunan Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Provinsi (KSP) yang dilaksanakan di Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat. Penyusunan RTR KSP merupakan amanat rencana rinci tata ruang yang harus disusun setelah Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009- 2029 ditetapkan, yaitu sebanyak 24 (duapuluh empat) KSP. Hingga tahun 2015, kajian RTR KSP yang telah disusun kajiannya sebanyak 17 (tujuh belas) KSP, dalam proses penetapan Perda sebanyak 4 (empat) KSP, dan dan yang belum disusun kajiannya sebanyak 7 (tujuh) KSP.
1) Program Penataan Ruang
Program Penataan Ruang memiliki indikator yaitu Tingkat Penanganan Ketersediaan
Rencana Rinci Tata Ruang (RRTR) dengan ketersediaan Perda RDTR Kabupaten/Kota di Jawa Barat sebanyak 1 (satu) dokumen pada tahun 2015.
Program ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dan Bappeda Provinsi Jawa Barat melalui 12 (dua belas) kegiatan dengan total alokasi anggaran Rp. 4.676.555.500,00 dengan realisasi anggaran Rp. 4.063.683.638,00 atau 86,89 %. Outcome Program adalah meningkatnya ketersediaan Rencana Rinci Tata Ruang menjadi 100% pada tahun 2018.
a. Pelaksanaan Program
1. Kegiatan Penyusunan Naskah Akademis Raperda RTR KSP Hulu Sungai Citarum
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp 446.052.500,00 dan realisasi anggaran sebesar Rp 429.366.612,00 atau setara dengan 96,26 %. Output kegiatan adalah tersusunnya dokumen naskah akademis Raperda RTR KSP Hulu Sungai Citarum.
2. Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Jawa Barat
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp 810.446.500,00 dan realisasi anggaran sampai dengan akhir Oktober sebesar Rp 762.772.500,00 atau setara dengan 94,12 %. Output Kegiatan adalah Terselenggaranya upaya koordinasi dan evaluasi pengendalian pemanfaatan ruang oleh Pokja Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang BKPRD Jawa Barat, terselenggaranya pengawasan pengendalian pemanfaatan ruang kabupaten/kota dan KSP, terfasilitasi Rekomendasi Gubernur untuk pemanfaatan ruang KBU, terfasilitasi Kader Mitra KBU.
3. Kegiatan
Rinci Tata Ruang Kabupaten/Kota
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 303.450.000,00 dan realisasi anggaran sebesar Rp 265.100.450,00 atau setara dengan 87,36 %. Output kegiatan adalah tersusunnya Surat persetujuan Substansi Rencana Rinci Tata Ruang Kabupaten/Kota dari Gubernur untuk setiap pengajuan yang disampaikan.
4. Kegiatan Penyempurnaan Perda Jawa Barat No.1 tahun 2008 tentang Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Bandung Utara
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp 144.485.000,00 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 115.020.000,00 atau setara dengan 79,61 %. Output kegiatan adalah tersusunnya naskah akademis rancangan revisi Perda Jawa Barat no.1 tahun 2008 tentang Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Bandung Utara.
5. Kegiatan Kajian Pengendalian Pemanfaatan Ruang Koridor PP Pangandaran, PP Rancabuaya-PP Pelabuhan Ratu
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 124.345.000,00 dan realisasi anggaran sebesar Rp 123.495.000,00 atau setara dengan 99,32 %. Output kegiatan adalah tersusunnya dokumen kajian pengendalian pemanfaatan ruang koridor Pangandaran- Rancabuaya-Pelabuhan Ratu.
6. Kegiatan Kajian Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Bandung Selatan
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 127.004.000,00 dan realisasi anggaran sebesar Rp 126.154.000,00 atau setara dengan 99,33 %. Output kegiatan adalah tersusunnya dokumen kajian pengendalian pemanfaatan ruang Kawasan Bandung Selatan.
7. Kegiatan Penyusunan Art Impression di Kawasan Karst Padalarang untuk Geotheatre Jawa Barat
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp 237.350.000,00 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 171.872.650,00 atau setara dengan 72,41 % . Output kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen Art Impression Kawasan Karst Padalarang untuk Geotheatre Jawa Barat.
8. Kegiatan Penyusunan Sistem Informasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Bandung Utara (KBU)
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp 255.702.000,00 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 254.002.000,00 atau setara dengan 99,34 %. Output kegiatan adalah tersusunnya sistem informasi pengendalian pemanfaatan ruang Kawasan Bandung Utara.
9. Kegiatan Kajian Pemulihan Fungsi Konservasi Kawasan Bandung Utara
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 725.238.000,00 dan realisasi anggaran sampai dengan akhir Oktober sebesar Rp. 723.488.000,00 atau setara dengan 99,76 %. Output kegiatan ini adalah tersusunnya kajian Pemulihan dan Penataan Fungsi Konservasi Kawasan Bandung Utara.
10. Kegiatan Review Penyusunan RTR KSP BIJB dan Kertajati Aerocity
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp 148.600.000,00 dan realisasi anggaran sebesar Rp 115.225.000,00 atau setara dengan 77,54 %. Output kegiatan ini adalah
tersusunnya pemutakhiran RTR KSP BIJB dan Kertajati Aerocity.
11. Kegiatan Peninjauan Kembali RTRW Provinsi Jawa Barat
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 537.675.000,00 dan realisasi anggaran sampai dengan tahun 2015 Rp.486.080.500,00 atau setara dengan 90.40 %. Output
kegiatan ini adalah tersusunnya Laporan Akhir dan Proceeding Peninjauan Kembali RTRW ProvinsiJawa Barat Tahun 2009-2029.
12. Kegiatan Penyelenggaraan BKPRD ProvinsiJawa Barat
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 816.207.500,00 dan realisasi anggaran sampai dengan tahun 2015 Rp.491.106.926,00 atau setara dengan 60.17 %.
Output kegiatan ini adalah telaahan kebijakan, SOP BKPRD, Nota Dinas, Notulensi, Berita Acara, Surat Keputusan, Rekomendasi Gubernur, Surat Ketua BKPRD, Surat Sekretaris BKPRD, Proceeding Rakor BKPRD, dan Laporan Penyelenggaraan Koordinasi Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat.
b. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
(1) Kegiatan Peninjauan Kembali RTRW ProvinsiJawa Barat, permasalahannya 1) Data yang diperlukan untuk melakukan analisis secara komprehensif terbatas dan 2) Pedoman peninjauan kembali belum tersedia.
(2) Kegiatan Penyelenggaraan BKPRD ProvinsiJawa Barat, permasalahannya Proses penyelesaian RTRW melebihi waktu yang ditetapkan karena kendala sumberdaya yang ada di Provinsi maupun di Kabupaten/Kota.
2. Solusi
(1) Kegiatan Peninjauan Kembali RTRW ProvinsiJawa Barat solusinya 1) Melakukan justifikasi terhadap data yang tersedia, serta melakukan wawancara dengan stakeholder terkait untuk memperkuat akurasi data dan
2) Membuat instrumen penilaian peninjauan kembali sesuai dengan kondisi Jawa Barat. (2) Kegiatan Penyelenggaraan BKPRD ProvinsiJawa Barat solusinya melakukan koordinasi
penyelesaian RTR Kabupaten/Kota