Urusan Ketenagakerjaan

4.12. Urusan Ketenagakerjaan

Pencapaian indikator kinerja daerah Misi Kesatu terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Ketenagakerjaan adalah sebagai berikut: Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 60,34 persen; Tingkat Pengangguran terbuka 8,72 persen; Sampai dengan akhir tahun 2015 sebanyak 8.041 orang telah dilatih agar mampu bersaing di dalam pasar kerja atau berwirausaha; penyerapan 439.461 orang tenaga kerja.

Indikator Urusan Ketenagakerjaan kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:

1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja dengan sasaran meningkatnya kualitas tenaga kerja memiliki indikator perwujudan peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pelatihan Alih Profesi Bidang Jasa (Dampak Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 498.455.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 493.561.700,- atau setara dengan 99,02% dari anggaran Outputkegiatan adalah Pelatihan Alih Profesi Bidang Jasa (Dampak Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati) Kejuruan Komputer sebanyak 4 angkatan, Kejuruan Housekeeping sebanyak 3 angkatan, Kejuruan Ticketing sebanyak 3 angkatan. Outcome kegiatan adalah Tersedianya Pencari kerja sesuai kebutuhan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati.

2. Kegiatan Pelatihan Berbasis Masyarakat Melalui Mobile Training Unit (MTU) dan Pemagangan Tenaga Kerja

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Baratdengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4.814.601.750,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 4.722.267.150,- atau setara dengan 98,08%dari anggaran.

Output kegiatan adalah Pelatihan Berbasis Masyarakat Melalui Mobile Training Unit (MTU) dan Pemagangan Tenaga Kerja sebanyak 1080 orang/54 angkatan, Pelatihan Berbasis Masyarakat melalui MTU, Pemagangan Dalam Negeri Berbasis Pengguna sebanyak 180 orang/9 angkatan, Seleksi Pemagangan ke Luar Negeri (Jepang) sebanyak 2 angkatan/600 orang, Bimtek Metodologi Instruktur LPK 25 orang/1 angkatan, Pelatihan Kilat sebanyak 720 orang/3 angkatan. Outcome kegiatan adalah tersedianya kesempatan kerja di perdesaan untuk mendukung wirausaha perdesaan yang mandiri dan produktif.

3. Kegiatan Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Baratdengan alokasi anggaran sebesar Rp. 437.570.000 realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 365.160.000 atau setara dengan 83,45%. Output kegiatan adalah Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebanyak (LPK) sebanyak 45 LPK, Bimbingan Teknis Aassesor Teknis Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) sebanyak 30 org/1 angkatan, DAN Penyebaran Informasi Kelembagaan sebanyak 50 org/1 angkatan Outcome kegiatan adalah tersedianya Lembaga Pendidikan Kerja (LPK) dan Tenaga Assesor Teknis Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja. yang terakreditasi dalam pelayanan peningkatan keterampilan dan keahlian serta terbentukya lembaga BKSP Provinsi Jawa Barat.

4. Kegiatan Uji Kompetensi Tenaga Kerja (UJK)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.760.018.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 1.748.842.000,- atau setara dengan 99,37%. Output kegiatan adalah Uji Kompetensi tenaga kerja sebanyak 540 orang/27 angkatan Outcome kegiatan adalah Tersetifikasinya tenaga kerja Jawa Barat sesuai dengan kebutuhan pengguna.

5. Kegiatan

Produktivitas Pengembangan Kewirausahaan

Bimbingan

Teknis

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.275.210.000,-

realisasi

SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 1.062.438.300,- atau setara dengan 83,31%. Output kegiatan adalah terselenggaranya Bimtek Produktivitas Pengembangan Kewirausahaan sebanyak 200 orang /10 angkatan, Bimtek Training Need Analysis sebanyak 20 orang 1 angkatan, Bimtek Produktivitas sebanyak 80 orang 4 angkatan Outcome kegiatan adalah tersedianya tenaga kerja yang produktif, mandiri, dan inovatif. Serta tercapaianya peningkatan, keterampilan, keahlian, kompeten dan produktivitas Tenaga Kerja.

6. Kegiatan

Produktivitas Pengembangan Kewirausahaan

Bimbingan

Teknis

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.454.910.000,- dan realisasi anggaran Tahun 2015 sebesar Rp. 1.054.895.000,- atau setara dengan 82,72%. Output kegiatan adalah terselenggaranya Bimtek Produktivitas Pengembangan Kewirausahaan sebanyak 200 orang /10 angkatan, Bimtek Training Need Analysis sebanyak 20 orang 1 angkatan, Bimtek Produktivitas sebanyak 80 orang

4 angkatan. Outcome kegiatan adalah tersedianya tenaga kerja yang produktif, mandiri, dan inovatif. Serta tercapaianya peningkatan, keterampilan, keahlian, kompeten dan produktivitas Tenaga Kerja.

7. Kegiatan Pembinaan Kemampuan dan Keterampilan kerja Masyarakat dilingkungan Industri hasil Tembakau dan Daerah Penghasil bahan baku industri hasil Tembakau di UPTD Disnakertrans Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Baratdengan alokasi anggaran Rp. 1.670.000.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 1.545.991.400,- atau setara dengan 92,57%dari anggaran. Output kegiatan adalah Pembinaan Kemampuan dan Keterampilan kerja Masyarakat dilingkungan Industri hasil Tembakau dan Daerah Penghasil bahan baku industri hasil Tembakau di UPTD Disnakertrans Provinsi Jawa Barat, Kejuruan Las 2 Kegiatan sejumlah 32 Orang, Kejuruan Pengerjaan Plat 1 Kegiatan sejumlah 16 Orang, Kejuruan Sepeda Motor 1 Kegiatan sejumlah

16 Orang, Kejuruan Instalasi Penerangan 1 Kegiatan sejumlah 16 orang, Kejuruan Body Painting 1 Kegiatan sejumlah 16 Orang, Kejuruan Gulung Dinamo

1 Kegiatan sejumlah 16 Orang, Kejuruan Maintenance Elektronika 1 Kegiatan sejumlah 16 Orang, Kejuruan Menjahit 1 Kegiatan sejumlah 16 0rang, dan Kejuruan Mebelair 1 kegiatan sejumlah 1 kegiatan sejumlah 16 orang. Outcome 1 Kegiatan sejumlah 16 Orang, Kejuruan Maintenance Elektronika 1 Kegiatan sejumlah 16 Orang, Kejuruan Menjahit 1 Kegiatan sejumlah 16 0rang, dan Kejuruan Mebelair 1 kegiatan sejumlah 1 kegiatan sejumlah 16 orang. Outcome

8. Kegiatan Pelatihan Ketenagakerjaan Berbasis Kompetensi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar sebesar Rp. 3.864.917.550,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 3.863.608.25,-0 atau setara dengan 99,97%dari anggaran. Output kegiatan adalah terlatihnya Peserta pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan Las 3 kegiatan sejumlah 48 Orang, Kejuruan Mesin Bubut 2 Kegiatan sejumlah 32 Orang, Kejuruan Mobil Bensin 2 Kegiatan, sejumlah 32 Orang Kejuruan sepeda motor sebanyak 2 Kegiatan sejumlah 32 Orang, Kejuruan Mekanik Listrik Industri 2 Kegiatan sejumlah 32 orang, Kejuruan Body Painting sebanyak 2 Kegiatan sejumlah 32 Orang, Kejuruan

2 kegiatan sejumlah 32, Kejuruan Design Gambar Rencana (Bangunan Sipil) sebanyak 1 kegiatan sejumlah 16 Orang, Kejuruan Maintanance Elektronica 2 Kegiatan sejumlah 32 orang, Kejuruan Komputer 2 kegiatan sejumlah 32 orang, Kej. Menjahit 2 Kegiatan sejumlah 32 Orang, Kej. Sekretaris Kantor 1 Kegiatan sejumlah 16 Orang, Kej. PLC 1 Kegiatan sejumlah

CNC

16 Orang Kej. Design Furniture 1 Kegiatan sejumlah 16 Orang, Kej. Teknik Pendingin 1 kegiatan 16 orang Outcome kegiatan adalah Tersedianya Tenaga Kerja yang terampil dan kompeten serta tersalurkannya alumni pelatihan berbasis kompetensi di perusahaan dan terbentuknya usaha mandiri yang produktif, inovatif dan kompetitif.

9. Kegiatan Pelatihan Bagi Purna TKI

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 1.601.415.823,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 1.601.245.521,- atau setara dengan 99,99% dari anggaran Output kegiatan adalah Pelatihan Purna TKI sebanyak 180 orang. Outcome kegiatan adalah Terlatihnya purna TKI dan peningkatan keterampilan yang berwawasan Wirausaha.

10. Kegiatan Workshop Jabar Mengembara

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 297.410.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 297.176.250,- atau setara dengan 99,92 % dari anggaran Output kegiatan adalah Workshop Jabar Mengembara sebanyak 400 Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 297.410.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 297.176.250,- atau setara dengan 99,92 % dari anggaran Output kegiatan adalah Workshop Jabar Mengembara sebanyak 400

11. Kegiatan Pelatihan Calon Tenaga Kerja Luar Negeri

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp. 3.413.541.250,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 3.386.686.950,- atau setara dengan 99,21%dari anggaran. Outputkegiatan adalah Terlatihnya calon tenaga kerja ke Luar Negeri sebanyak 460 oanrg/23 angkatan, Outcome kegiatan adalah tersalurkannya tenaga kerja ke luar negeri serta mengurangi pengangguran di Jawa Barat.

12. Kegiatan Pelatihan Penguatan Ekonomi Masyarakat Di Lingkungan Industri Hasil Tembakau Melalui Perluasan Kesempatan Usaha Mandiri (DBHCHT)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp. 2.480.000.000 realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 2.469.242.325 atau setara dengan 99,57%dari anggaran. Output kegiatan adalah Terlatihnya masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau di bidang wirausaha mandiri sebanyak 10 kegiatan (200 Orang) melalui pelatihan penguatan ekonomi masyarakat. Outcome kegiatan adalah Tersedianya Tenaga Kerja Terampil dan terciptanya wirausaha yang produktif di sekitar desa penghasil tembakau.

b. Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan

Rendahnya tingkat pendidikan formal mayoritas angkatan kerja di Jawa Barat sehingga berpengaruh pada produktivitas dan nilai tambah pekerja.

2. Solusi

Upaya yang dilaksanakan, secara langsung oleh Dinas adalah melalui pelatihan Mobile Training Unit (MTU) dan pelatihan berbasis kompetensi, serta secara tidak langsung berupa upgrading pengelolaan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) melalui bimbingan teknis kepada Akreditur dan akreditasi LPK itu sendiri. TKI yang telah selesai masa kontrak kerjanya dan kembali ke daerah asal atau purna TKI sering kehilangan sumber pendapatan karena tidak mampu mengelola keuangan dengan baik. dengan kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi purna

TKI, setiap peserta dibekali pengetahuan memanfaatkan peluang berwirausaha agar mampu mandiri secara finansial.

2) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan memiliki indikator berupa Persentase penyelesaian kasus hubungan industrial dan Persentase kepesertaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Program ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat melalui 16 (enam belas) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 4.606.015.500,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 4.539.668.500,- atau 98,56%.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pemberdayaan Dewan Pengupahan Provinsi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Baratdengan alokasi anggaran Rp. 508.565.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 508.377.500,- atau setara dengan 99,96% dari anggaran. Output kegiatan adalah Pemberdayaan Dewan Pengupahan Provinsi, Rapat Depeprov sebanyak 16 Kali, Workshop Pengupahan sebanyak 1 kali, Pembinaan dan Evaluasi Kinerja Dewan Pengupahan kabupaten/kota di Jawa Barat untuk 27 kabupaten/kota, Mediasi Pengupahan sebanyak 1 Kali. Outcome kegiatan adalah Pemahaman Dewan Pengupahan unsur pekerja dan pengusaha untuk menciptakan pengupahan yang diterima semua pihak.

2. Kegiatan Komunikasi dan Koordinasi Pengupahan se Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Baratdengan alokasi anggaran Rp. 540.378.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 503.672.000,- atau setara dengan 93,21% dari anggaran. Output kegiatan adalah terselenggaranya Komunikasi dan Koordinasi Pengupahan se Jawa Barat Lokakarya Pengupahan sebanyak 2 Kali, Rapat Koordinasi Wilayah Pengupahan sebanyak 2 Kali. Outcome kegiatan adalah Peningkatan Informasi dan Koordinasi dalam rangka penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota tepat waktu.

3. Kegiatan Koordinasi dan Monitoring Bidang Jamsoskes Tenaga Kerja

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Baratdengan alokasi anggaran Rp. 136.850.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 136.630.000,- atau setara dengan 99,84% Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Baratdengan alokasi anggaran Rp. 136.850.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 136.630.000,- atau setara dengan 99,84%

4. Kegiatan Fasilitasi dan Monitoring Penyelenggaraan Pelaksanaan UMK

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Baratdengan alokasi anggaran Rp. 145.290.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 145.275.000,- atau setara dengan 99,99% dari anggaran. Output kegiatan adalah Fasilitasi dan Monitoring Penyelenggaraan Pelaksanaan UMK sebanyak 180 Perusahaan. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya kesejahteraan Tenaga Kerja,Iklim Invenstasi dan situasi Hubungan Industrial yang kondusif.

5. Kegiatan Sosialisasi Penyelenggaraan Fasilitasi dan Kesejahreraan Tenga Kerja

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Baratdengan alokasi anggaran Rp. 130.090.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 130.090.000,- atau setara dengan 100,00% dari anggaran. Output kegiatan adalah Sosialisasi Penyelenggaraan Fasilitasi dan Kesejahteraan Tenaga Kerja sebanyak 1 Kali. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya kesejahteraan Tenaga Kerja,Iklim Invenstasi dan situasi Hubungan Industrial yang harmonis.

6. Kegiatan Gerakan Efektif Masyarakat Membudayakan K3

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Baratdengan alokasi anggaran Rp. 702.217.500,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 702.217.500,- atau setara dengan 100,00% dari anggaran. Output kegiatan adalah Terselenggaranya Gerakan Efektif Masyarakat Membudayakan K3 Bimtek K3, Penanggulangan Kebakaran sebanyak

90 org, Bimtek P3K sebanyak 90 orang, Pemeriksanaan Penerapan SMK3 di Perusahaan sebanyak 5 Perusahaan, Bhakti Sosial dalam Rangka bulan K3 sebanyak 150 orang, Upacara Pencanangan Bulan K3 sebanyak 200 org Outcome kegiatan adalah Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap Gerakan Efektif membudayakan K3 di sekitar lingkungan perusahaan.

7. Kegiatan Rapat koordinasi Komite Aksi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Baratdengan alokasi anggaran Rp. 167.710.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 167.710.000,- atau setara dengan 100,00% dari anggaran. Output kegiatan adalah Rapat Koordinasi Komite Aksi sebanyak 275 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya perlindungan terhadap pekerja perempuan dan pekerja anak sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang undangan yang berlaku.

8. Kegiatan Supervisi atau Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp. 858.803.000 realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 858.803.000 atau setara dengan 100,00% dari anggaran. Output kegiatan adalah Supervisi/Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan, sebanyak 30 perusahaan, Audero Zero Accdident sebanyak 120 perusahaan, Supervisi Pengawasan Norma Ketenagakerjaan Anak sebanyak 100 org, Supervisi Pengawasan Norma Ketenagakerjaan Perempuan sebanyak 100 org, Supervisi Pengawasan Norma Ketenagakerjaan Pengupahan dan Jamsos sebanyak 100 orgSupervisi Pengawasan Norma Ketenagakerjaan Out sebanyak 100 org. Outcome kegiatan adalah Terciptanya kondisi kerja yang produtif, harmonis dan berkeadilan di tempat bekerja.

9. Kegiatan Penyusunan Data Base Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan Dalam Rangka Implementasi UU No. 23 Tahun 2014

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp. 274.810.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 274.096.000,- atau setara dengan 99,74% dari anggaran. Output kegiatan adalah Penyusunan Data Base Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan Dalam Rangka Implementasi UU No. 23 Tahun 2014 Rapat Koordinasi Persiapan P3D dalam rangka UU No. 23 Tahun 2014Data Base Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan sebanyak 1 Kali. Outcome kegiatan adalah tersedianya Data Base dan Buku Profile Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan.

10. Kegiatan Sosialisasi Tata Cara Pembuatan PP PKB Bagi Pekerja, Pengusaha dan Pemerintah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp. 124.305.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 124.305.000,- atau setara dengan 100,00% Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp. 124.305.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 124.305.000,- atau setara dengan 100,00%

11. Kegiatan Rapat LKS Tripartit Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp. 105.010.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 104.690.000,- atau setara dengan 99,70% dari anggaran. Output kegiatan adalah Rapat LKS Tripartit Provinsi Jawa Barat sebanyak 6 Kali.

Outcome kegiatan adalah Menigkatnya pemahaman pekerja, pengusaha tentang ketenagakerjaan untuk menciptakan hubungan industrial

yang harmonis serta berkurangnya perselisihan antara pekerja dengan pengusaha.

12. Kegiatan Rapat Koordinasi LKS Tripartit Provinsi dan Kabupaten/Kota

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Baratdengan alokasi anggaran Rp. 168.875.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 168.875.000,- atau setara dengan 100,00% dari anggaran. Output kegiatan adalah Rapat Koordinasi LKS Tripartit Provinsi dan Kabupaten/Kota sebanyak 1 Kali. Outcome kegiatan adalah Menigkatnya pemahaman pekerja, pengusaha tentang ketenagakerjaan untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis serta berkurangnya perselisihan antara pekerja dengan pengusaha.

13. Kegiatan Peningkatan Manajemen Organisasi dan Negosiasi SP/SB

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Baratdengan alokasi anggaran Rp. 123.615.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 123.615.000,- atau setara dengan 100,00% dari anggaran. Output kegiatan adalah Peningkatan Manajemen Organisasi dan Negosiasi SP/SB sebanyak 1 Kali. Outcome kegiatan adalah Menigkatnya pemahaman pekerja, pengusaha tentang ketenagakerjaan untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis serta berkurangnya perselisihan antara pekerja dengan pengusaha.

14. Kegiatan Penyuluhan Pembentukan LKS Bipartit

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Baratdengan alokasi anggaran Rp. 110.463.000 realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 110.310.000 atau setara dengan 99,86% dari anggaran. Output kegiatan adalah Penyuluhan Pembentukan LKS Bipartit sebanyak 60 Perusahaan. Outcome kegiatan adalah menigkatnya pemahaman pekerja, pengusaha tentang ketenagakerjaan untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis serta berkurangnya perselisihan antara pekerja dengan pengusaha.

15. Kegiatan Penyajian Data Penyelesaian Perselisihan Ketenagakerjaan di Provinsi dan Kabupaten Kota

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp. 303.155.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 275.375.000,- atau setara dengan 90,84% dari anggaran. Output kegiatan adalah Penyajian Data Penyelesaian Perselisihan Ketenagakerjaan di Provinsi dan Kabupaten Kota sebanyak 1 Kali. Outcome kegiatan adalah adalah Menigkatnya pemahaman pekerja, pengusaha tentang ketenagakerjaan untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis serta berkurangnya perselisihan antara pekerja dengan pengusaha.

16. Kegiatan Penganugrahan LKS Tripartit Award Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Baratdengan alokasi anggaran Rp. 205.879.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 205.627.500,- atau setara dengan 99,88% dari anggaran. Output kegiatan adalah Penganugrahan LKS Tripartit Award Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 sebanyak 1 Kali. Outcome kegiatan adalah Pemahaman Dewan Pengupahan unsur pekerja dan pengusaha untuk menciptakan pengupahan yang diterima semua pihak.

b. Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan

(1) Dalam upaya pengembangan lembaga ketenagakerjaan masih belum optimalnya mekanisme kerja kelembagaan ketenagakerjaan yaitu Tripartit, Dewan Pengupahan dan Serikat Pekerja/Buruh.

(2) Perlindungan terhadap tenaga kerja melalui penetapan upah minimum masih terkendala,karena tidak tepatnya penyampaian rekomendasi mengenai usulan penetapan upah minimum Kabupaten/Kota.

(3) Belum optimalnya pengawasan terhadap Perusahaan, Masih kurangnya Tenaga Pejabat Fungsional Pengawas Ketenaga Kerjaan dan masih ada kabupaten/kota belum melaksanakan pemilihan pekerja teladan dan penilaian perusahaan terbaik mempekerjakan tenaga kerja perempuan,hal ini perlu mendapat perhatian Kabupaten/Kota mengingat kegiatan dilaksanakan merupakan program Peerintah Pusat (Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak).

(4) Belum seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan Pemilihan Pekerja Teladan dan penilaian perusahaan yang memperkejakan tenaga perempuan.

2. Solusi

(1) Perbaikan kondisi lembaga ketenagakerjaan yang dilakukan adalah melalui pembinaan terhadap lembaga ketenagakerjaan serta penciptaan hubungan harmonis di antara kelembagaan ketenagakerjaan.

(2) Telah terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor : 9 Tahun 2013 tentang Pedoman Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Asal Jawa Barat.

(3) Difasilitasi pejabat fungsional pengawas Kenagakerjaan yang ada menyampaikan Surat Gubernur Jawa Barat kepada Bupati/Walikota tentang perlunya pelaksanaan kegiatan pemilihan pekerja teladan dan penilaian perusahaan terbaik mempekerjakan tenaga kerja perempuan.

(4) Koordinasi dan sosialisasi kepada Kabupaten/Kota untuk memahami maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut.

3) Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Peningkatan Kesempatan Kerja memiliki indikator berupa Jumlah Penyerapan 2 juta kesempatan kerja melalui sektor primer, sekunder dan Tersier serta Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat berkebutuhan khusus (disabilitas). Program ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat melalui 23 (dua puluh tiga) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 12.306.667.296,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 11.852.416.200,- atau 96,31%.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pembekalan Penempatan Tenaga Kerja Antar Kerja Lokal (AKL)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 459.150.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 458.410.000,- atau setara dengan 99,84%. Output kegiatan adalah Pembekalan Penempatan Tenaga Kerja Antar Kerja Lokal (AKL) sebanyak 150 orang. Outcome kegiatan adalah Mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2. Kegiatan Pembekalan dan Penempatan/Pemberdayaan Tenaga Kerja Penyandang Disabilitas

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 280.611.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 280.611.000,- atau setara dengan 100,00%. Output kegiatan adalah Pembekalan dan Penempatan/Pemberdayaan Tenaga Kerja Penyandang Disabilitas sebanyak 100 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya keterampilan/Skiil dan pemahaman tentang etos kerja dan memberdayaakan Tenaga Kerja Penyandang Disabilitas serta mengurangi jumlah pengangguran meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

3. Kegiatan Diseminasi Perda Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Asal Jawa Barat Dan Perda Penyelenggara Ketenagakerjaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 254.080.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 254.080.000,- atau setara dengan 100,00%. Output kegiatan adalah Diseminasi Perda Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Asal Jawa Barat dan Perda Penyelenggara Ketenagakerjaan sebanyak 250 orang. Outcome kegiatan adalah optimalisasi penyelenggaraan Peraturan Daerah tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja dan Peraturan Daerah Penyelenggaraan Ketenagakerjaan di Jawa Barat.

4. Kegiatan Penilaian Dan Penghargaan Terhadap Lembaga Penempatan Swasta

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 196.875.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 169.950.000,- atau setara dengan 86,32%. Output kegiatan adalah Penilaian Dan Pengharagaan Terhadap Lembaga Penempatan Swasta di 27 Kabupaten/Kota Outcome kegiatan adalah memberikan stimulus terhadap lembaga penempatan tenaga kerja swasta (LPTKS,LPTKIS) di Jawa Barat.

5. Kegiatan Pengendalian Dan Monitoring Terhadap Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang (TKWNAP) Di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 161.500.000,- realisasi SP2D sampai dengan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 161.500.000,- realisasi SP2D sampai dengan

6. Kegiatan Penjajagan Kesempatan Kerja Dan Optimalisasi, Penempatan Tenaga Kerja Antar Kerja

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 153.000.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 152.600.000,- atau setara dengan 99,74%. Output kegiatan adalah Penjajagan Kesempatan Kerja Dan Optimalisasi, Penempatan Tenaga Kerja Antar Kerja (Batam, Kalimantan, Sulawesi). Outcome kegiatan adalah Optimalisasi penempatan tenaga kerja dan mengurangi jumlah kasus Tenaga Kerja asal Jawa Barat melalui mekanisme Antar Kerja Antar Daerah (AKAD).

7. Kegiatan Perluasan Lapangan Kerja Melalui Padat Karya Produktif Peternakan Dan Perikanan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 2.404.536.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 2.086.940.000 atau setara dengan 86,79%. Output kegiatan adalah Perluasan kesempatan kerja melalui program padat karya produktif peternakan dan perikanan di 72 kelompok usaha di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah Penyerapan tenaga kerja secara temporer dan terbentuknya wirausaha baru melalui kegiatan padat karya produktif di bidang peternakan dan perikanan.

8. Kegiatan Perluasan Lapangan Kerja Melalui Padat Karya Infrastruktur Pengerasan Jalan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 1.934.135.350,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 1.934.135.350,- atau setara dengan 100,00%. Output kegiatan adalah Perluasan Lapangan Kerja Melalui Padat Karya Infrastruktur Pengerasan Jalan kepada 1.955 orang tenaga kerja penganggur dan setengah penganggur Outcome kegiatan adalah terserapnya tenaga kerja Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 1.934.135.350,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 1.934.135.350,- atau setara dengan 100,00%. Output kegiatan adalah Perluasan Lapangan Kerja Melalui Padat Karya Infrastruktur Pengerasan Jalan kepada 1.955 orang tenaga kerja penganggur dan setengah penganggur Outcome kegiatan adalah terserapnya tenaga kerja

9. Kegiatan Perluasan Lapangan Kerja Melalui Padat Karya Pemberdayaan Lingkungan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 482.873.250,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 482.770.000,- atau setara dengan 99,98%. Output kegiatan adalah Perluasan Lapangan Kerja Melalui Padat Karya Pemberdayaan Lingkungan di 10 lokasi di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah terserapnya tenaga kerja secara temporer pada kegiatan perluasan lapangan kerja melalui padat karya pemberdayaan lingkungan.

10. Kegiatan Pendataan Perluasan Kesempatan Kerja

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 1.325.785.250,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 1.325.785.250,- atau setara dengan 100,00% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah pendataan perluasan kesempatan kerja. Outcome kegiatan adalah terdatanya penyerapan tenaga kerja secara berkala.

11. Kegiatan Sosialisasi Panduan Operasional Serapan 2 Juta Kesempatan Kerja

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 216.597.500,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 214.550.000,- atau setara dengan 99,05%. Output kegiatan adalah tersosialisasikanya panduan operasional serapan 2 juta kesempatan kerja dan meningkatnya pemahaman terhadap serapan 2 juta kesempatan kerja. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemahaman terhadappelaksanaan kegiatan Operasional serapan 2 Juta Tenaga Kerja.

Melalui Pembekalan Kewirausahaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 641.726.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 628.796.000,- atau setara dengan 97,99%. Output kegiatan adalah perluasan lapangan kerja melalui pembekalan Kegiatan ini dilaksanakan oleh oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 641.726.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 628.796.000,- atau setara dengan 97,99%. Output kegiatan adalah perluasan lapangan kerja melalui pembekalan

13. Kegiatan Temu Konsultasi Bursa Kerja Khusus (BKK)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 81.700.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 81.700.000,- atau setara dengan 100,00% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah Terlaksanannya Temu Konsultasi Bursa Kerja Khusus di Bandung yang diikuti 40 orang peserta dari 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya kerjasama antara Lembaga Bursa Kerja Khusus dengan penggunan kerja/perusahaan dan meningkatnya pelayanan kepada Alumni.

14. Kegiatan Penyuluhan Dan Bimbingan Jabatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 123.850.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 123.850.000,- atau setara dengan 100,00%. Output kegiatan adalah Terlaksananya Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan sebanyak 15 kali kegiatan dengan kepesertaan sebanyak 1500 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan wawasan tentang tatacara melamar kerja, wawancara, bagaimana hubungan kerja yang baik pada saat bekerja di perusahaan, meningkatkan kepercayaan diri dalam mengarahkan minat dan bakat dalam bekerja.

15. Kegiatan Penilaian Dan Pemberian Penghargaan Bursa Kerja Khusus (BKK)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 218.370.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 218.370.000 atau setara dengan 100,00%. Output kegiatan adalah terlaksananya penilaian Bursa Kerja Khusus di wilayah Jawa Baratsebanyak 27 BKK. Outcome kegiatan adalah mengurangi angka pengangguran dan Terinformasikannya alumni sekolah menengah kejuruan sesuai keahliannya.

16. Kegiatan Pendataan Informasi Pasar Kerja

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 61.450.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 61.450.000,- atau setara dengan 100,00% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah pendataan Informasi Pasar Kerja di

27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pelayanan informasi kesempatan kerja terhadap pencari kerja.

17. Kegiatan Layanan Antar Kerja Dan Konseling

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 62.940.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 62.940.000,- atau setara dengan 100,00%. Output kegiatan adalah layanan antar kerja dan konseling sebanyak 12 kali rekruitmen. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya interaksi penempatan tenaga kerja antar pencari kerja dan penggunan tenaga kerja serta terjadinya penempatan tenaga kerja di perusahaan.

18. Kegiatan Bursa Kerja

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 868.400.000,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 868.400.000,- atau setara dengan 100,00%. Output kegiatan adalah Bursa Kerja sebanyak 4 kali yang dilaksanakan di Wilayah Jawa BaratOutcome kegiatan adalah Meningkatnya penyampaian informasi pasar kerja secara efekti kepada pencari kerja.

19. Kegiatan Penyebaran Informasi Melalui Mobil Penyuluhan TKI

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 221.801.852,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 212.533.000,- atau setara dengan 95,82%. Output kegiatan adalah penyebaran informasi melalui mobil penyuluhan TKI di 8 Kabupaten/Kota, melalui televisi di 2 lokasi, melalui radio 5 kali dan melalui koran 4 kali. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemahaman seluruh Masyarakat Jawa Barat atas Tata Cara Prosedur Penempatan dan Perlindungan TKI.

20. Kegiatan Fasilitasi Dan Bimbingan Rintisan Usaha Bagi Purna TKI

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 732.490.600,- realisasi SP2D sampai dengan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 732.490.600,- realisasi SP2D sampai dengan

24 kegiatan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pelayanan terhadap Purna TKI.

21. Kegiatan Monitoring, Evaluasi Dan Koordinasi Pelaksanaan Pelayanan TKI

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 297.750.725,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 295.023.500,- atau setara dengan 99,08%. Output kegiatan adalah monitoring, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan pelayanan TKI melalui pembinaan PPTKIS 1 lokasi dan Penyusunan Master Plan Pengembangan BPTKIT 1 kali. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pelayanan terhadap TKI asal Jawa Barat.

22. Kegiatan Optimalisasi Satuan Tugas Pelayanan TKI Terpadu

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 405.819.500,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 368.939.000,- atau setara dengan 90,91%. Output kegiatan adalah Optimalisasi Satuan Tugas Pelayanan TKI Terpadu. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya koordinasi terhadap lembaga lembaga terkait dalam menangani kasus TKI.

23. Kegiatan Diseminasi Informasi Penempatan Dan Perlindungan TKI Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 721.225.269,- realisasi SP2D sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 707.082.500,- atau setara dengan 98,04%. Output kegiatan adalah diseminasi informasi penempatan dan perlindungan TKI Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pelayanan terhadap calon TKI, keluarga CTKI, aparat di negara penempatan dan masyarakat lainnya asal Jawa Barat.

b. Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan

Tingginya tingkat pertumbuhan angkatan kerja baru dan arus migrasi masuk sehingga mengakibatkan tidak semua pencari kerja memperoleh pekerjaan.

2. Solusi

Memperluas akses informasi pasar kerja, baik kepada penyedia kerja maupun pencari kerja. Selain itu sebagai upaya pemenuhan hak penyandang disablitas, Disnakertrans juga melaksanakan pelatihan bagi tenaga kerja penyandang cacat agar mampu bekerja dengan toleransi kecacatan tertentu.

4) Program Perencanaan Pengendalian dan Pengawasan Daerah

Program Perencanaan Pengendalian dan Pengawasan Daerah dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat melalui 7 (sebelas) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 2.604.435.200 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 2.489.772.675 atau 95,59 %. Outcome program adalah terlaksananya perencanaan pengendalian dan pengawasan daerah

a. Pelaksanaan Program.

Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian

Kegiatan ini dilaksanakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 486.218.250 realisasi sebesar Rp. 477.326.250 atau setara dengan 98,17%. Output kegiatan adalah Publikasi Kegiatan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian Melalui Media Masa

Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian Melalui Media Elektronik sebanyak 3 kali, Pengelolaan Penyusunan Buletin Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian sebanyak 12 kali, Pengolahan data ketenagakerjaan dan ketransmigrasian sebanyak 12 kali, pengelolaan data Ketenagakerjaan dan ketransmigrasian sebanyak 9 kali, Pameran Ketenagakerjaan sebanyak 1 kali, Profile Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebanyak 3 kali, Cetak Buku perundang-undangan Tenaga Kerja sebanyak 220 Ekpl, Pelaksanaan pameran sebanyak 1 kali, Perj. Peliputan kegiatan Dinas untuk penyusunan buletin sebayak 64 kali. Outcome kegiatan adalah Sinergisnya Kegiatan Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian.

2. Kegiatan Kegiatan Koordinasi, Konsultasi, Monitoring dan Evaluasi Program dan kegiatan Disnakertrans

Kegiatan ini dilaksanakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 562.225.000 realisasi sebesar Rp.506.006.475 atau setara dengan 90,00%. Output kegiatan adalah Termonitornya dan terevaluasinya Program Kegiatan Dinas Tahun 2015 sebanyak 11 Kali, Rapat Koordinasi sebanyak 2 Kali, Forum OPD sebanyak 1

Kali, Rapat Monitoring dan Evaluasi RTKP tahun 2014 sebanyak 1 Kali, Monitoring dan Evaluasi RTKP tahun 2014 sebanyak 1 kali, Penyusunan Monitoring dan Evaluasi RTKP sebanyak 3 kali. Outcome kegiatan adalah Terkoordinasinya Program dan Kegiatan Dinas Tahun 2015.

3. Kegiatan Koordinasi,Konsultasi Perencanaan Program UPTD BPK Bekasi

Kegiatan ini dilaksanakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 522.150.000,- realisasi sebesar Rp. 519.205.500,- atau setara dengan 99,44% dari anggaran. Output

perencanaan pelatihan ketenagakerjaan. Outcome kegiatan adalah tersusunya perencanaan pelatihan ketenagakerjaan.

4. Kegiatan Koordinasi, Perencanaan, Evaluasi Dan Monitoring Pelatihan Ketransmigrasian

Kegiatan ini dilaksanakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 289.625.000 realisasi sebesar Rp. 277.494.500 atau setara dengan 95,81%. Output adalah 1) kegiatan adalah Rakor Perencanaan Pelatihan Ketransmigrasian dan Kewirausahaan sebanyak 1 kali, 2) Monitoring Pelaksanaan Pelatihan Ketransmigrasian dan Kewirausahaan sebanyak 1 kali, 3) Koordinasi Pelatihan Ketransmigrasian dan Kewirausahaan sebanyak 1 kali. Outcome kegiatan adalah Sinergisnya Kegiatan Bidang pelatihan Ketransmigrasian.

5. Kegiatan Penyusunan Kebutuhan Pelatihan

Kegiatan ini dilaksanakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 115.986.000,- realisasi sebesar Rp. 110.352.000,- atau setara dengan 95,14%. Output kegiatan adalah Rapat koordinasi sebanyak 1 kali, Rapat dengan Stakeholders sebanyak 2 kali. Outcome kegiatan adalah Teritegrasinya perencanaan pelatihan Tenaga Kerja ke Luar Negeri.

6. Kegiatan Koordinasi Pengembangan Perencanaan Pelatihan Tenaga Kerja Luar Negeri

Kegiatan ini dilaksanakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 93.959.200,- realisasi sebesar Rp. 93.262.950,- atau setara dengan 99,26% dari anggaran. Output kegiatan adalah Rapat koordinasi sebanyak 1 kali, Rapat dengan Stakeholders sebanyak 2 kali. Outcome kegiatan adalah Teritegrasinya perencanaan pelatihan Tenaga Kerja ke Luar Negeri.

7. Kegiatan Temu Konsolidasi Tenaga Kerja ke Luar Negeri

Kegiatan ini dilaksanakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 534.271.750,- realisasi sebesar Rp. 506.125.000,- atau setara dengan 94,73% dari anggaran. Output kegiatan adalah Rapat koordinasi sebanyak 150 kali, Temu konsolidasi Tenaga Kerja Luar Negeri sebanyak 50 kali, Penghargaan Purna TKI Award sebanyak 6 unit. Outcome kegiatan adalah Terkoodinasinya Pelatihan Teanaga Kerja Luar Negeri, meningkatnya pelayanan terhadap purna TKI.

b. Permasalahan dan Solusi.

1. Permasalahan

Dalam pelaksanaan Perencanaan dilingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi belum optimal dalam menyusun Program/Kegiatan.

2. Solusi

Perencanaan didasarkan pada trend dan bersifat penyediaan dalam pengalokasian anggaran.